Kasih dan Bakti di Hari Waisak

Jurnalis : Hui Ni / Indrawani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Sin Yong, Steven Halim (Tzu Chi Medan)

Tanggal 15 Mei 2014 merupakan hari Waisak Nasional. Relawan Buddha Tzu Chi Medan mengadakan kegiatan pemandianrupang Buddha (yu fo) di Panti Jompo Harapan Jaya, yang terletak di Jalan ABRI Masuk Desa, Kompleks Graha Sultan blok A 1-6, kecamatan Medan Marelan, Titi Papan. Kegiatan ini dimulai jam 10.00 pagi dan diikuti oleh 48 orang relawan. Panti jompo ini sudah berdiri selama 8 tahun dan ditinggali oleh 44 orang Oma dan Opa. Acara dimulai dengan pemandian rupang Buddha. Satu persatu Oma Opa dituntun oleh relawan untuk melakukan prosesi. Bapak Ahok, yang merupakan pengurus panti begitu antusias dan ikut  dalam prosesi mengatakan, "Saya baru kali ini merasakan dan mengikuti acara pemandian rupang Buddha dan juga baru pertama kali acara seperti ini diadakan di sini." Walaupun baru pertama kali prosesi pemandian rupang Buddha diadakan di Panti Jompo Harapan Jaya namun Oma dan Opa dapat merasakan kehangatan dan cinta kasih Buddha melalui tangan-tangan relawan yang penuh kekeluargaan. 

Para relawan berlutut di depan Opa Oma, membersihkan wajah, tangan, dan kaki mereka 
dengan handuk basah.

Setelah prosesi selesai, para relawan berlutut di depan Opa Oma, membersihkan wajah, tangan, dan kaki mereka. Ketika MC mengatakan kalau relawan hari ini mewakili anak cucu Oma Opa untuk berbakti kepada mereka, banyak Oma Opa yang terharu dan meneteskan air mata. Seorang Opa yang bernama Hua Long (62 tahun) mengacungkan tangan meminta kesempatan untuk berbicara di depan. Opa Long mengungkapkan, "Saya sangat berterima kasih dan sangat terharu atas kehangatan yang dibawa oleh relawan Tzu Chi, Opa berdoa semoga semua diberi keselamatan dan kesehatan yang baik."

Meski baru pertama kali diadakan, namun Opa dan Oma mengikuti
prosesi pemandian rupang Buddha dengan tulus dan khidmat.

Acara dilanjutkan dengan pemotongan dan peniupan lilin kue untuk merayakan Hari Ibu Internasional. Tiup lilin yang diwakili oleh Oma dan Opa berlangsung dengan penuh tawa dan canda. Acara ditutup dengan makan siang bersama, dimana para relawan dengan penuh kasih sayang menyuapkan makanan. Semoga Opa dan Oma hari ini bisa terhibur walaupun jauh dari keluarganya dan para relawan juga bisa menyampaikan cinta kasihnya seperti pesan dari Master Cheng Yen, "Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan: Berbakti pada orang tua dan berbuat kebajikan."

 


Artikel Terkait

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -