Kasih Natal untuk Opa dan Oma
Jurnalis : Ronny Suyoto (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Ronny Suyoto, Jimmy (Tzu Chi Surabaya)Yap Pik Liang sedang menghibur seorang penghuni Panti Wreda Pangesti yang menangis karena terharu dengan apa yang dilakukan oleh relawan Tzu Chi kepadanya. |
| |
Tempat Bernaung di Pegunungan Lawang Setibanya di panti, para relawan Tzu Chi pun segera membaur dengan para oma dan anak-anak. Menyanyikan lagu-lagu Natal yang meriah serta memperagakan bahasa isyarat tangan. Para oma dan anak-anak pun tampak sangat antusias mengikuti gerakan tangan para relawan. Selain bernyanyi tak lupa relawan pun mengajak oma-oma di sana berbincang sambil memijat dan menggunting kuku mereka. Tampak para oma sangat senang dan terharu mendapatkan perhatian dari para relawan yang dengan senang hati mau berbicara kepada mereka. “Rata-rata mereka mengeluhkan kurangnya kunjungan dari keluarga mereka. Dengan adanya kita di sini, sedikit mengurangi rasa rindu mereka akan kehadiran keluarga” kata Yap Pik Liang, penanggung jawab misi amal Tzu Chi Surabaya. Relawan Tzu Chi pun sangat gembira bisa sedikit meringankan beban para oma di panti ini. Setelah doa penutup segenap relawan mempersembahkan bahasa isyarat tangan Satu Keluarga. Para oma dengan susah payah berusaha mengikuti gerakan tangan para relawan. Bahkan, beberapa oma tampak meneteskan airmata. Kunjungan pun diakhiri dengan pembagian bingkisan Natal kepada para penghuni panti.
Ket : - Relawan Tzu Chi mendengarkan keluh kesah seorang lansia di Panti Griya Asih Lawang. Kunjungan kasih Tzu Chi membuat oma ini memiliki tempat untuk mencurahkan isi hatinya yang sudah lama tak berjumpa dengan keluarga. (kiri). Karya Misi Para Suter Miseri Cordia
Ket : - Relawan Tzu Chi, Su Mei sedang memotong rambut salah seorang penghuni panti asuhan di Griya Asih Lawang, Surabaya, Jawa Timur. (kiri). Kedatangan relawan Tzu Chi di panti ini disambut dengan gembira oleh para opa dan oma. Relawan Tzu Chi pun mengajak para opa dan oma bernyanyi bersama, dan memperagakan bahasa isyarat tangan. Para relawan pun berbaur dengan para penghuni sambil memotongkan kuku, rambut dan memijat pungung para opa dan oma. Para opa dan oma tampak terharu dan bahkan ada yang menangis tersedu-sedu mendapatkan kunjungan seperti ini. ”Bagi mereka kunjungan kasih seperti ini sangatlah berarti. Karena banyak dari mereka yang sangat jarang atau bahkan sudah tidak pernah lagi dikunjungi oleh keluarga. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada relawan Tzu Chi yang mau mengunjungi kami di sini,” Tambah Suster Hiacinta, MISC kepala Panti Wreda Pangesti. Seusai bercengkerama dengan para penghuni, relawan pun membagikan bingkisan Natal kepada seluruh penghuni panti ini. Para relawan dengan gembira memberikan satu persatu bingkisan kepada para opa oma yang semuanya duduk di kursi roda. Dalam kunjungan ini banyak sekali pengalaman yang diperoleh relawan Tzu Chi, termasuk oleh Su Mei Shijie yang sempat menitikkan airmata melihat para lansia di tempat ini. ”Saya sedih melihat mereka dan membayangkan diri saya sendiri. Semoga nanti di usia tua nanti, oleh anak-anak saya tidak ditempatkan di panti seperti ini. Saya bisa mengerti penderitaan mereka yang jauh dari keluarga “ kata Su Mei dengan sedikit terbata-bata. Semoga ditengah hingar bingar perayaan Natal bersama keluarga dan teman, kita harus masih ingat dan peduli bahwa ada sebagian dari kita yang merayakan Natal di tengah kesunyian dan keprihatinan. | ||