Kasih Orang Tua Sungguh Luar Biasa

Jurnalis : Meity dan Yessy (Tzu Chi Palembang), Fotografer : Pani, Heri Wibowo (Tzu Chi Palembang)
 

foto
Para Xiao Pusa (Bodhisatwa Cilik) mencuci kaki orang tua mereka.

 

“Hendaknya kita menyadari, mesyukuri, dan membalas budi orangtua”
Kata perenungan Master Chen Yen

Sudahkah kita membalas jasa orang tua? Peran orang tua sangatlah penting, sebagai seorang ibu harus menanggung kesulitan ketika mengandung, melahirkan, dan membesarkan serta mendidik anak-anaknya. Sedangkan ayah berperan mencari nafkah agar dapat memberikan penghidupan yang layak bagi keluarganya. Semua ini dilakukan dengan penuh cinta kasih yang tiada batas demi anak yang dikasihi.

Sebelumnya, pada tahun 2012 Tzu Chi Kantor Penghubung Palembang membagikan Beras Cinta Kasih di sekolah SD Karya Dharma Bakti 2 KM 7. Jalinan jodoh baik kembali terulang pada tanggal 24 November 2013, di mana diadakan kelas Pendidikan Budi Pekerti di SD Karya Dharma Bakti 2. Kegiatan ini  mendapat respon positif dari orang tua murid dan pihak sekolah karena dapat menyebarkan cinta kasih antarsesama dan memberikan sebuah pendidikan yang membentuk karakter anak-anak menjadi  lebih baik. Jumlah Bodhisatwa cilik (xiao pusa) yang hadir sebanyak 41 anak.

Kegiatan diawali dengan memperkenalkan Yayasan Buddha Tzu Chi yang disampaikan oleh Hellen Friscilla Shijie. Selanjutnya para xiao pusa diminta untuk memakai balon di perut mereka yang bertujuan agar para xiao pusa mengetahui sulitnya menjadi seorang ibu yang sedang mengandung. Dengan menonton video “Sutra Bakti Seorang Anak“ yang disertai penjelasan oleh Fifi Oktaviani Shijie dan Septiani Sofijan Shijie, para xiao pusa lebih mengerti dan memahami makna video tersebut.

foto  foto

Keterangan :

  • Kegiatan yang diadakan di SD Karya Dharma Bakti 2 ini  mendapat respon positif dari orang tua murid dan sekolah karena dapat memberikan sebuah pendidikan yang membentuk karakter anak menjadi  lebih baik (kiri).
  • Anak-anak memakai bantalan di perut seperti ibu yang sedang mengandung (kanan).

Agar suasana lebih ceria para relawan, orang tua, dan para xiao pusa bersama-sama menyanyikan lagu “Kasih Ibu Sepanjang Masa“ dan “Senyuman Terindah”.  Usai bernyanyi, Hellen Friscilla Shijie dan Fifi Oktaviani Shijie memperagakan cara mencuci kaki orang tua dan mengajak para xiao pusa untuk mencuci kaki orang tua mereka masing-masing. Kegiatan ini bertujuan agar para xiao pusa dapat berbakti kepada orang tua mereka dan membalas budi orang tua yang selama ini dengan penuh cinta kasih membesarkan dan merawat mereka.  Suasana haru pun sangat terlihat dari raut wajah para orang tua yang hadir, bahkan ada beberapa orang tua yang meneteskan air mata setelah melihat dan merasakan sepasang tangan mungil itu membasuh, memijat-mijat dan mengeringkan kakinya dengan penuh kesungguhan dan senyum ceria. Dengan rasa haru dan bahagia para orang tua memeluk anak - anaknya dengan penuh kehangatan.

Ibu Avianti mengungkapkan, “Senang, bahagia, haru dengan kegiatan hari ini. Tidak terpikir kalau kelas budi pekerti yang diadakan Tzu Chi ada yang mencuci kaki orang tua. Tiap minggu anakku ada ketempat ibadah tetapi belum pernah ada kegiatan seperti ini. Sehingga pengalaman pertama bagi aku sebagai seorang mama. Biasanya aku hanya mengajari anak jangan bandel, jangan nakal, belajar yang rajin tidak ada kepikiran kalau hari ini bakal dicuciin kaki sama anak sendiri dan berharap untuk selanjutnya Yayasan Buddha Tzu Chi dapat berkunjung kembali dan membawakan topik yang lebih menarik.“ 

Pak Sumarno selaku Kepala Sekolah menyambut dengan baik adanya kelas budi pekerti ini dan merasa sangat diperlukan untuk anak-anak agar mereka dapat membentuk karakter sejak dini.  Beliau berharap kegiatan ini dilakukan continue secara rutin. Ibu Marsini sebagai guru agama Buddha mengucapkan terima kasih karena mau melangsungkan kegiatan di sekolah ini sehingga anak-anak dapat mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Ibu Marsini merasa terharu karena  mengingatkan dirinya kepada kedua orang tuanya yang sudah meningggal dan beliau mengatakan belum tentu dapat melakukan kegiatan seperti ini. Ia berharap anak-anak dapat mematuhi guru dan orang tua mereka.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan mengajarkan para Bodhisatwa cilik bagaimana cara mencuci kaki orang tua (kiri).
  • Banyak orang tua yang merasa terharu dengan kegiatan ini karena pertama kali anak-anak mencuci kaki orang tua (kanan).

Hal yang sama diungkapkan oleh xiao pusa Adelia dan Adit  “Hari ini meraso seneng biso cuci kaki mama, tau susahnyo mama melahirkan kito, ado nyanyi samo-samo terus kito harus nurut, patuh, dak boleh ngelawan wong tuo dan berbakti samo wong tuo”. Tak hanya itu, para xiao pusa berjanji akan mencuci kaki orang tua mereka sebagai wujud rasa syukur dan baktinya kepada orang tua.

Septi Sofijan Shijie selaku PIC kegiatan ini mengatakan “Saya sangat bahagia karena untuk beberapa kalinya kelas Budi Pekerti sudah berjalan lancar. Terus untuk yang kali ini dengan tema Berbakti Kepada Orang Tua sudah lebih membuat para orang tua dan para xiao pusa lebih terharu dibanding sebelumnya. Antusias para xiao pusa sangat bersemangat”. Fifi Oktaviani Shijie yang juga menjadi PIC kegiatan ini mengatakan, ”Saya sangat bersyukur bisa berbagi sharing disini, berbagi pengalaman membawakan tema Berbakti Kepada Orang Tua. Harapan saya agar para xiao pusa dapat mempraktikkan yang sudah kita ajarkan dan sampaikan di rumah mereka”.

Diakhir kegiatan para relawan, orang tua dan para xiao pusa bersama–sama melakukan Shou Yu “Satu Keluarga“ tampak keharmonisan dan kehangatan menjadi satu keluarga membaur bersama-sama tanpa memandang perbedaan .

  
 

Artikel Terkait

Gempa Nepal : Memulai Penyaluran Bantuan Lanjutan

Gempa Nepal : Memulai Penyaluran Bantuan Lanjutan

07 Mei 2015
Agendanya, pada hari Jumat, 8 Mei 2015, relawan Tzu Chi akan mengunjungi korban bencana sekaligus membagikan kupon di wilayah Maheswori. Sedangkan keesokan harinya, relawan akan mengunjungi para pengungsi di Khowpa College dan Tourist Bus Park. Penyaluran bantuan sendiri akan digelar pada Minggu, 10 Mei mendatang.
Merasa Sangat Terbantu

Merasa Sangat Terbantu

15 Desember 2020

Di antara rumah-rumah mentereng di Kelurahan Gandaria Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan terdapat warga yang secara ekonomi kesulitan. Umumnya mereka tinggal di gang-gang sempit. Warga inilah yang hari ini, Selasa 15 Desember 2020 menerima bantuan beras cinta kasih dari Tzu Chi.

“Terima Kasih Telah Meringankan Beban Kami!”

“Terima Kasih Telah Meringankan Beban Kami!”

08 Maret 2009 Karangasem adalah salah satu kabupaten termiskin di Provinsi Bali. Dengan daerah yang cukup luas dan geografis yang bergunung, membuat masyarakat yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai petani hanya menggantungkan hidupnya dari kekayaan alam. Dengan kondisi alam yang serba tidak pasti membuat kondisi perekonomian masyarakat sangat minim.
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -