Kasih Untuk Tambora

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari

foto
Sabtu, 7 juli 2012, sekitar 15 relawan Tzu Chi membagikan kupon serta membagi paket bantuan bagi korban kebakaran di Jembatan Besi, Tambora

Selasa, 3 Juli 2012, kebakaran kembali melanda warga Kelurahan Jembatan Besi, Tambora, Jakarta Barat. Kebakaran kali ini menghanguskan 159 rumah di tiga RW yang antara lain RW 06, 07, dan 09. Sebanyak 1344 jiwa kehilangan tempat tinggal karena kebakaran kali ini. Pihak keamanan setempat menjelaskan bahwa kebakaran terjadi pagi hari sekitar pukul 8 dan kemudian api membesar hingga sulit untuk dipadamkan. Sebanyak 38 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk meredakan amukan si Jago Merah, namun karena kondisi gang yang sangat sempit dan dekatnya jarak antar rumah, api tetap saja sangat cepat menyebar.

Selama tahun 2012, telah terjadi 15 kali kebakaran di keseluruhan daerah Tambora, dan di daerah jembatan besi sendiri telah terjadi dua kali kebakaran. Permasalahan kompleks yang dialami warga adalah karena kurang memadainya pengetahuan warga tentang listrik. Daerah Tambora sendiri merupakan daerah padat hunian, luasnya yang mencapai 542 hektar ternyata menampung 277.000 penduduk. Penduduk ini kebanyakan merupakan penduduk pendatang dari luar Jakarta yang bekerja sebagai karyawan konveksi di sekitar tambora, dan banyak lainnya. Mereka yang merupakan pendatang tinggal di rumah-rumah kos atau kontrakan yang berada di wilayah ini.

Kompleksitas permasalahan sangat majemuk, dari kerapatan bangunan dan ditambah lagi dengan instalasi listrik yang penataannya kurang baik. Masih juga ditemukan adanya warga yang memakai listrik tidak sesuai dengan ketentuan, tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Ada juga warga yang masih mencuri listrik, akibatnya seperti ini, apabila terjadi hubungan arus pendek akan terjadi konsleting dan terbakar. Hal lain yang masih berkaitan dengan listrik adalah kabel yang tidak pernah diganti dari pembangunan rumah sampai saat ini.

foto  foto

Keterangan :

  • Relawan datang pagi-pagi sekitar pukul 9 untuk membagikan kupon kebakaran bagi warga. Sepanjang gang yang merupakan akses jalan tersebut banyak terlihat puing-puing sampah bekas terbakar yang berwarna hitam legam tertumpuk disisi pinggir jalan (kiri).
  • Kebakaran kali ini menghanguskan 159 rumah di tiga RW yang antara lain RW 06, 07, dan 09. Sebanyak 1344 jiwa kehilangan tempat tinggal karena kebakaran ini (kanan).

Drs. Isnawa Adjimap, yang merupakan lurah setempat menegaskan bahwa pihak RT maupun RW telah memberikan semacam pendidikan non-formal tentang bagaimana warga harus belajar bersahabat dengan listrik, namun semua kembali pada warga dalam kegiatan nyatanya. “Kami selalu menghimbau pada seluruh warga masyarakat bahwa tolonglah dalam penggunaan listrik, penggunaan alat-alat elektronik, saling mengingatkan diantara warga. Dari sana, kami sudah sering melakukan sosialisasi, sweeping listrik, dan sebagainya. Tapi kembali lagi, semua itu kembali kepada warga, bagiamana mereka ikut menjaga lingkungannya” ujarnya.

“Berbagai upaya juga telah kami lakukan, mulai dari Pemerintah Profinsi Kota Jakarta barat, Kecamatan Tambora, maupun Kelurahan Jembatan Besi. Dinas pemadam juga telah memberikan alat pemadam api ringan (apar) kepada lokasi-lokasi rawan kebakaran, kemudian dari sini sendiri juga telah mengadakan BALAKAR atau Barisan Sukarela Kebakaran, kemudian kami juga telah membuat maping daerah-daerah rawan kebakaran. Tapi lagi-lagi kembali pada masyarakat dalam mendeteksi itu. Seperti apabila ada warga yang menggunakan steker menumpuk dengan sarana elektronik yang banyak sekali itu rawan, masih juga ada kabel-kabel dengan daya yang sangat kecil yang digunakan untuk seterika. Inilah yang sering kali memicu terjadinya kebakaran. Kami sendiri dari kelurahan, setiap minggu melakuakan sweeping listrik pada RT yang rawan terhadap kebakaran. Tapi kita juga tidak dapat meng-cover semua RT secara serentak,” jelas Isnawa.

Memberikan Uluran Tangan
Mendengar kabar duka yang kembali datang dari wilayah Tambora, Yayasan Buddha Tzu Chi secepat mungkin memberikan uluran tangan melalui bantuan paket kebakaran yang diberikan pada para korban. Tepatnya, sabtu, 7 juli 2012, sekitar 15 relawan Tzu Chi menyempatkan diri untuk membagikan kupon serta membagi paket bantuan bagi korban kebakaran di Jembatan Besi, Tambora.

foto  foto

Keterangan :

  • Penyerahan bantuan secara simbolik dilakukan oleh Lurah serta aparat setempat (kiri).
  • Satu box berisi barang-barang keperluan sehari-hari tersebut memang belum cukup menghapus penderitaan yang mereka alami, namun perhatian yang mereka dapatkan dari insan Tzu Chi, akan memberikan kepuasan tersendiri bagi mereka (kanan).

Hari itu, relawan datang pagi-pagi sekitar pukul 9 untuk membagikan kupon kebakaran bagi warga. Sepanjang gang yang merupakan akses jalan tersebut banyak terlihat puing-puing sampah berwarna hitam legam tertumpuk disisi pinggir jalan. Kayu-kayu bekas terbakar juga masih memenuhi jalanan. Sementara banyak warga yang juga berusaha untuk merobohkan tembok rumah sisa terbakar, tembok-tembok tersebut ditakutkan akan ambruk seketika sehingga mereka menghancurkannya.

Rumah demi rumah terlewati, pemandangannya masih tidak jauh beda, hancur dan hitam legam serta sudah tidak beratap. Jam 11 semua korban telah mendapatkan kupon bantuan, kemudian tepat pukul 12 siang para warga berbondong-bondong mendatangi lokasi pembagian paket kebakaran. Satu box berisi barang-barang keperluan sehari-hari tersebut memang belum cukup menghapus penderitaan yang mereka alami, namun senyum mereka terasa memberikan kepuasan dari dalam hati.

“Saya sangat berterimakasih kepada Tzu Chi Indonesia kepada masyarakat di tambora. Tidak hanya dalam penanggulangan kebakaran, tapi Tzu Chi juga mewujudkan cinta kasihnya dengan kepedulian dengan sesama memberikan bantuan lain. Di beberapa kelurahan lain juga pernah memberikan bantuan beras cinta kasih dari Tzu Chi sebanyak 60 ton yang diperuntukkan bagi 3000 kepala keluarga. Sekali lagi saya ucapkan terimakasih kepada para dermawan, kepada Tzu Chi Indonesia. Inilah wujud cinta kasih yang telah diberikan kepada warga tambora khususnya,” ungkap Isnawa mewakili warganya.

 

 
 

Artikel Terkait

Kupon Beras Pembawa Kebahagiaan

Kupon Beras Pembawa Kebahagiaan

25 Januari 2017

Menyusuri jalanan sempit di Rawa Bebek, Penjaringan, Jakarta, para relawan Tzu Chi membagikan kupon beras kepada warga yang kurang mampu. Tepat di ujung gang RT 10, relawan bertemu seorang nenek, Tukijem (57). Lansia yang sehari-hari bekerja sebagai buruh cuci gosok ini menyambut kedatangan relawan dengan penuh sukacita.

Semangat dalam Melestarikan Lingkungan dan Mengolah Sampah

Semangat dalam Melestarikan Lingkungan dan Mengolah Sampah

09 Februari 2016
Sebanyak 40 Warga Binaan Kompas Gramedia yang berasal dari Bogor dan Jakarta melakukan kunjungan belajar (studi banding) ke Tzu Chi pada tanggal 6 Februari 2016. Kegiatan ini bertujuan agar warga binaan terinspirasi dengan sistem pengolahan sampah yang dilakukan oleh para relawan yang bertempat di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Cengkareng yang berada di Kompleks Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat.
Bahu Membahu di Misi Kesehatan Tzu Chi

Bahu Membahu di Misi Kesehatan Tzu Chi

21 November 2018
Pada 18 November 2018, relawan Tzu Chi Bandung menggelar sosialisasi bakti sosial degeneratif yang akan dilaksanakan pada tanggal 9 Desember 2018 mendatang di SMK Kiansantang Kec. Andir Kota Bandung.
Bila kita selalu berbaik hati, maka setiap hari adalah hari yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -