Kebahagiaan dalam Kunjungan Kasih
Jurnalis : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rangga Setiadi (Tzu Chi Bandung)Kunjungan kasih pada 29 Desember 2014 memberikan kesan mendalam tidak hanya kepada anak-anak Panti Asuhan Bhakti Luhur tetapi juga kepada para relawan Tzu Chi. Yessi (kanan) merasa sangat bahagia dapat mengikuti kunjungan ini karena dapat berinteraksi dengan anak-anak.
Pada tanggal 29 Desember 2014 sebanyak tujuh relawan Tzu Chi Bandung melakukan kunjungan kasih ke Panti Asuhan Bhakti Luhur yang berlokasi di Taman Kopo Indah II, blok C/I nomor 28-29, Bandung. Panti yang berada di bawah naungan Yayasan Bhakti Luhur ini menjadi tempat naungan bagi anak – anak yang termarjinalkan dan penyandang disabilitas.
Selain membagikan bingkisan makanan, kunjungan kali ini juga bertujuan memberikan kehangatan dan keceriaan kepada para penghuni panti melalui kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama. Salah satunya adalah peragaan isyarat tangan berjudul “Satu Keluarga”. Selain itu, para relawan juga mengajak anak – anak bernyanyi dan menari bersama serta menyuapi makanan.
Peragaan isyarat tangan yang berjudul “Satu Keluarga” juga diikuti oleh anak-anak Panti Asuhan Bhakti Luhur. Suasana keceriaan terbangun ketika para relawan mengajak anak-anak untuk ikut bernyanyi dan menari.
Kunjungan kasih memberikan kesan yang mendalam bagi relawan Tzu Chi. “Kunjungan ini sangat menyenangkan. Kebersamaan dan tawa tetap ada, hangat dan sangat membahagiakan. Saya merasakan kebahagiaan dari anak-anaknya sendiri dari kunjungan kita. Tawa dan pelukan buat kita sederhana, tapi belum tentu untuk mereka. Sebisa mungkin untuk saya pribadi kalau ada waktu dan kesempatan pasti menyempatkan waktu walau sebentar,” ujar salah satu Tzu Ching, Yessi Susanto.
Lebih lanjut, Yessi menuturkan bahwa dirinya menjadi lebih menghargai waktu setelah kunjungan ini. “Saya merasa sangat bersyukur karena saya masih lebih beruntung dibanding adik-adik di panti tersebut. Saya bersyukur karena masih ada kesempatan bertemu mereka, karena banyak seumuran saya yang menghabiskan waktu banyak waktu dan uang dengan sia-sia, hanya kesenangan sementara,“ tambahnya.
Artikel Terkait
![Membantu Kurnia yang Tak Bisa Melihat Kembali](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/101foto-1_DSC_5535.jpg)
Membantu Kurnia yang Tak Bisa Melihat Kembali
20 Januari 2021Kurnia Winata (53) yang
kehilangan pengelihatannya akibat penyakit gula yang tinggi mendapatkan
bantuan dari Tzu Chi. Bantuan biaya hidup yang diberikan Tzu Chi dipergunakan untuk
membantu memenuhi kebutuhan keluarganya.
![Tinggal di Atap Ruko, Anik Tetap Sepenuh Hati Merawat Eza](https://www.tzuchi.or.id/uploads/pictures/851_kunjungan-kasih-Eza_MT_edt.jpg)
Tinggal di Atap Ruko, Anik Tetap Sepenuh Hati Merawat Eza
03 Oktober 2022Di atap sebuah ruko di Kalideres, Jakarta Barat – Mawan Bagus Santoso dan Anik Sugiati tinggal bersama dua anaknya: Lia Aviana dan Ravel Eza Pranata yang menderita radang otak. Ketika berkunjung ke sana, relawan disambut dengan hangat dan ekspresi bahagia.
Cinta Kasih untuk Opa dan Oma
24 Juni 2014Secara bergantian, opa dan oma dengan penuh percaya diri membawakan beberapa tembang favoritnya.