Kebahagiaan dari Sebuah Kunjungan
Jurnalis : Juliana Santy, Fotografer : Anand YahyaKunjungan kasih ini terasa bermakna karena mampu memancarkan Kasih sayang di hati setiap orang. |
| ||
Suasana yang penuh kehangatan pun terasa saat cucu-cucu oma Pon Nio bersama para relawan menyanyikan sebuah lagu yang berjudul “Sungguh Indah” untuk menghibur Oma Pon Nio. Kunjungan ke Rumah Oma Pon Nio Tepat pukul 10.00 WIB relawan pun tiba di tempat tujuan. Setelah melewati beberapa rumah di sebuah gang yang kecil dan gelap, akhirnya mereka pun tiba di kediaman Oma Pon Nio. Tanpa ragu mereka langsung menghampiri dan menyapa oma dan keluarganya. Oma Pon Nio hanya terbaring lemas di tempat tidurnya yang terbuat dari selembar papan tripleks. Tak lama setelah bercengkrama, relawan pun menggendong oma keluar dan membawanya ke samping teras rumahnya. Ia didudukkan di sebuah kursi roda dan relawan wanita pun bersiap untuk memandikan Oma Pon Nio. Di saat yang sama, para relawan lainnya dengan sigap segera membersihkan rumah oma.
Keterangan :
Para relawan memandikan oma dengan perlahan-lahan dan penuh perhatian, buktinya agar oma tidak merasa kedinginan, maka relawan menggunakan air hangat saat memandikan dan setelah selesai memandikan, mereka mengosokkan minyak kayu putih ke tubuhnya agar ia merasa hangat. Setelah itu relawan berniat mengajak oma berjalan-jalan dengan kursi roda, namun oma menolak karena ia merasa lelah saat terlalu lama duduk. Agar oma tidak merasa lelah lagi, relawan pun membaringkannya di sebuah kasur yang khusus mereka belikan untuknya. Saat itu sembari beberapa relawan masih bekerja membersihkan rumah, beberapa relawan lainnya berdiri di samping oma, menemani dan menghiburnya. Mereka menyanyikan lagu “Satu Keluarga” untuk oma. Tak mau ketinggalan, keenam cucu oma pun ikut bernyanyi sebuah lagu yang berjudul “Sungguh Indah” untuk menghibur oma yang mereka sayangi. Saling Membantu Merawat Oma Oma beruntung masih memiliki keluarga yang sangat menyayanginya. Saat sakit, menantu dan keenam cucunya merawat dan menjaga sang nenek dengan penuh perhatian. Walaupun cucu-cucunya masih sangat kecil, mereka dapat menjaga layaknya orang dewasa. Sakit yang diderita oma ini berawal pada saat ia merasakan sakit pada bagian kakinya. Lalu menantunya Herna pun segera membawanya berobat ke dokter. Namun setelah berobat, oma tak kunjung sembuh, malah ia tidak dapat berjalan lagi. Herna berusaha untuk mencarikan pengobatan bagi ibunya ini, hingga ia pun mendengar tentang Yayasan Buddha Tzu Chi dan ia pun segera mengajukan permohonan bantuan kepada Tzu Chi Tangerang. “Uda resiko saya untuk merawatnya, habis kalo bukan saya yang urusin siapa lagi, anaknya yang lain nggak ada yang mau ngurusin,” ucap Herna tegar.
Keterangan :
Jalinan Kasih yang Terus Berlanjut Salah satu relawan lainnya Deliana, yang juga Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) ini datang mengikuti mamanya. “Saat pergi mengunjungi Oma Pon Nio, rasanya sangat sedih sekaligus senang. Sedih melihat keadaan rumah dan kondisi oma sendiri, namun senang karena berkesempatan untuk menjalin jodoh baik dengan oma dan keluarganya,” aku Deliana. Ia merasa sangat terharu melihat menantu dan cucu-cucu oma yang selalu mengurus oma dengan penuh kasih sayang dan kesabaran. “Kunjungan ini membuat saya sangat merasa bersyukur dengan kesehatan yang saya miliki sekarang dan berusaha menjaganya dengan baik,” ucapnya. Oma pun Tersenyum Kunjungan kasih ini membawa makna yang mendalam bagi setiap orang. Mengajarkan setiap orang untuk dapat saling memahami dan saling membantu setiap kesulitan yang dihadapi orang lain, walaupun mereka bukan berasal dari keluarga sendiri. Menghibur setiap hati yang terluka agar mereka dapat merasakan bahwa mereka tidak sendiri karena masih banyak orang yang peduli pada kesulitan yang dialaminya. | |||
Artikel Terkait
Bantuan yang Tepat Waktu dan Sasaran
16 September 2021Tzu Chi Batam menyalurkan santunan kepada para korban kebakaran Baloi Mas Indah, Lubuk Baja, Kota Batam, 12 September 2021. Sebanyak 44 KK menerima bantuan uang tunai.