Kebahagiaan Merayakan Natal Bersama

Jurnalis : YogiePrasetyo (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Mie Li, Yogie P, Beverly, Suviana (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)

doc tzu chi

Murid-murid kelas budi pekerti XiaoTai Yang dan Tzu Shao bersama-sama menghibur para penerima bantuan Tzu Chi dengan mengenakan kostum tokoh kartun dalam tarian jingle bells pada tanggal 17 Desember 2016.

Tidak memandang budaya, ras, suku, dan agama. Itu yang menjadi nilai positif yang harus dikembangkan setiap individu dan lingkungan masyarakat. Dengan demikian akan tercipta masyarakat yang damai, tentram, dan harmonis. Seperti yang dilakukan Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada hari Sabtu, 17 Desember 2016.

Perayaan Natal bersama dengan Gan En Hu (Penerima bantuan Tzu Chi) ini salah satu wujud toleransi antar umat beragama. Tepat pada pukul 18.30 WIB tamu undangan yang semuanya adalah Gan En Hu sudah memenuhi tempat yang telah disediakan relawan Tzu Chi.

doc tzu chi

Para Gan En Hu dan relawan Tzu Chi dengan tenang menyaksikan lentera kehidupan Master Cheng Yen.

Diawali dengan memberikan penghormatan kepada Master Cheng Yen dan dilanjutkan menyaksikan lentera kehidupan “Membawa Ketenangan Batin dan Melindungi Bumi.” Dalam ceramahnya, Master Cheng Yen berharap Gereja Santo Nino yang rusak parah akibat terkena terjangan topan Haiyan di Filipina pada tanggal 08 November tahun lalu, agar dapat dibuka kembali karena warga setempat sangat membutuhkan sandaran batin. Berhubung pastor Gereja juga berharap dapat membuka kembali gereja sebelum Natal, Master pun meminta insan Tzu Chi Filipina untuk membantu mereka semaksimal mungkin. Walaupun berbeda agama dan keyakinan, setiap manusia diharapkan memiliki kesadaran dan welas asih kepada semua makhluk, agar setiap tindakan yang dilakukan dapat membawa manfaat bagi kehidupan orang lain.

Untuk memeriahkan perayaan Natal kali ini, anak-anak kelas budi pekerti Xiao Tai Yang dan Tzu Shao menampilkan tarian Jingle Bells dengan mengenakan kostum tokoh-tokoh kartun. Dengan penuh sukacita mereka memeragakan tarian untuk menghibur para Gan En Hu yang hadir.

Yuliyana (tengah) mengaku sangat senang dan bahagia dapat turut serta dalam perayaan Natal bersama yang diadakan Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Walupun memiliki keterbatasan pengelihatan Opa Tedy dengan semangat turut memeragakan isyarat tangan Satu Keluarga bersama relawan.

“Saya merasa bahagia dan senang, bisa ikut perayaan natal bersama dengan Yayasan Budha Tzu Chi,” tutur Yuliyana (45) salah satu Gan En Hu mengawali pembicaraan. “Saya sudah empat kali mengikuti perayaan Natal bersama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi, sekaligus saya mengucapkan terima kasih kepada yayasan karena telah membantu anak saya (Ester), semoga yayasan dan relawan semakin maju dan sukses,” ujarnya berharap.

Hal senada juga di ungkapkan Opa Tedy yang saat ini mengalami keterbatasan penglihatan. “Saya sangat bahagia, meriah sekali dengan anak-anak jadi saya kebawa gembira,” ungkap Opa Tedy. “Walaupun saya tidak bisa melihat,” sambungnya, “Saya juga berharap makin maju kewelasasihan kita.”

Selain merayakan Natal bersama, Yayasan Buddha Tzu Chi juga membagikan bingkisan kepada Gan En Hu sebagai ucapan selamat Natal. Di akhir kegiatan seluruh Gan En Hu dan relawan memeragakan isyarat tangan Satu Keluarga dengan penuh sukacita. Walaupun ada beberapa Gan En Hu yang masih kesulitan untuk menirukan isyarat tangan tapi mereka masih tetap mencoba memeragakannya. Semoga kehangatan satu keluarga yang diberiakan insan Tzu Chi selalu ada dan senantiasa memberikan kebahagiaan bagi para penerima bantun Tzu Chi.


Artikel Terkait

Kebahagiaan Merayakan Natal Bersama

Kebahagiaan Merayakan Natal Bersama

23 Desember 2016

Tzu Chi mengadakan perayaan Hari Natal bersama para Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) dengan menampilkan penampilan-penampilan yang menghibur para Gan En Hu. Selain perayaan Natal, relawan juga membagikan bingkisan cinta kasih untuk mereka pada 17 Desember 2016.

Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -