Kebahagiaan Saat Memberi

Jurnalis : Mina (Tzu Chi Batam), Fotografer : Mina, Anas, Djaya Iskandar (Tzu Chi Batam)
 
 

fotoRelawan Tzu Chi tengah menerangkan kisah celengan bambu kepada warga.

 

Minggu pertama di bulan Mei, langit sangat cerah. Hari itu, Kantor Perwakilan Tzu Chi Batam mengadakan kegiatan pembagian sembako di dua tempat: Tanjung Uma dan Kampung Dalam. Sejak jam 7 pagi, sebanyak 73 relawan sudah berdatangan ke kantor yayasan. Masing - masing relawan mempersiapkan diri pada pembagian tugas yang sudah ditentukan sebelumnya. Koordinator kegiatan, Rudi Tan juga memberikan pesan-pesan kepada relawan agar bersikap ramah dan santun pada saat membagian sembako.

Kisah Celengan Bambu
Setelah semuanya siap, para relawan berbaris dengan rapi. Sebelumnya relawan juga berdoa agar kegiatan hari itu dapat berjalan dengan lancar. Tempat pembagian yang pertama adalah Tanjung Uma yang lokasinya tidak jauh dari kota. Mayoritas warganya adalah pekerja serabutan yang penghasilannya sangat minim. Seminggu sebelumnya relawan telah melakukan survei dengan kepala desa setempat. Tercatat ada 489 keluarga yang akan mendapat bantuan. Barang yang akan diberikan adalah beras, gula, minyak goreng, mi instan, dan ember.

Setelah para relawan dengan sigap menurunkan barang–barang dari atas mobil, saat itu juga warga mulai berdatangan. Hari itu selain pembagian sembako, relawan juga membawa celengan bambu. Mereka menerangkan kisah celengan bambu kepada para warga. Tanpa diduga, warga bersikap antusias, mereka ingin membawa pulang celengan bambu. Dalam sekejap, semua celengan bambu yang dibawa sudah habis terbagi.

foto  foto

Ket : - Para warga berbaris dengan tertib untuk menerima sembako.   (kiri)
       - Relawan sangat perhatian dan kreatif, mereka menjadikan ember sebagai tempat duduk untuk para           lansia.   (kanan)

Pada pembukaaan acara, kepala desa memberikan kata sambutan yang singkat. Lima relawan berjejer dengan kedua tangan memberikan barang bantuan, lalu beranjali sambil membungkuk mengucapkan terima kasih. Setiap warga juga berbaris dengan tertib untuk menerima barang bantuan. Terhadap warga yang berusia lanjut, relawan membawakan barangnya langsung ke rumahnya. Semua tindakkan relawan ini membuat mereka sangat terharu. Walau matahari terik membuat wajah para relawan memerah dan bercucurkan keringat, tetapi mereka tetap tersenyum bahagia.

Hidangan Vegetarian yang Nikmat
Menjelang siang hari, pembagian sembako tahap pertama selesai, para relawan kembali ke kantor untuk makan siang. (Kami) sangat berterima kasih kepada tim konsumsi, pada setiap kegiatan selalu mendukung dari belakang. Bahan makanan yang sederhana di tangan mereka menjadi makanan yang nikmat, membuat setiap relawan menyadari bahwa masakan vegetarian ternyata juga nikmat.

Setelah makan siang, relawan pergi ke altar di lantai dua untuk ber-sharing. Relawan yang ikut kegiatan pembagian sembako kali ini, banyak di antaranya pengusaha yang baru pulang dari mengikuti Kamp Pengusaha Sedunia 2010 yang diadakan Tzu Chi Taiwan. Sebagian besar barang bantuan yang dibagikan juga merupakan wujud partisipasi mereka.

foto  foto

Ket : - Relawan membantu warga mengantarkan barang ke rumahnya. Relawan dan warga sama-sama           tersenyum bahagia.   (kiri)
       - Relawan Tzu Chi dengan sikap anjali membungkukkan badan, mengucapkan terima kasih kepada           warga yang telah menerima bantuan.   (kanan)

Zhang Yong Xing Shixiong yang baru pertama kali mengikuti kegiatan pembagian sembako mendapatkan perasaan yang begitu mendalam. Tzu Chi telah membuatnya mengerti, dengan melihat penderitaan orang lain, ia menyadari bahwa sesungguhnya dirinya penuh berkah, membuatnya lebih menghargai pada semua yang dimilikinya sekarang. Dari ruangan sound system terdengar lagu ”Wo Hen Xing Fu” (Saya Sangat Bahagia)”. Saat lagu sampai kata ”Hen xing fu, wo hen xing fu” (sangat bahagia, saya sangat bahagia)”,  Rudi Tan shixiong sangat terharu sampai meneteskan air mata.

Kegiatan pembagian sembako yang kedua dimulai pada jam 2 siang. Lokasinya di Kampung Dalam, yang merupakan daerah kumuh di pinggiran kota. Ada 298 paket yang akan dibagikan. Para warga yang telah menerima bantuan dari Tzu Chi sangat terharu, mereka merasa yang diterima tidak hanya berupa barang, tetapi juga cinta kasih yang tulus dari para Insan Tzu Chi.

  
 
 

Artikel Terkait

Rasa Syukur yang Mekar

Rasa Syukur yang Mekar

24 Desember 2014 Salah satunya melalui syukuran baksos untuk kembali merefleksi hasil yang telah dicapai. Lebih lanjut, syukuran ini juga untuk mengajak para pasien untuk lebih mengenal Tzu Chi. Acara syukuran ini digelar di salah satu rumah makan pada tanggal 7 Desember 2014.
Suara Kasih : Menghadapi Masalah Dunia

Suara Kasih : Menghadapi Masalah Dunia

22 Oktober 2010 Pada tanggal 5 Agustus lalu, terjadi sebuah kecelakaan di tambang emas dan tembaga di Chile. Sebanyak 33 petambang terjebak di bawah tanah dengan kedalaman lebih dari 600 meter. Ajaibnya, ketiga puluh tiga petambang tersebut ditemukan dalam keadaan masih hidup. Mereka terjebak di dalam tanah selama 69 hari tanpa berhubungan dengan dunia luar.
Mendidik Anak Berbudi Pekerti Sejak Dini

Mendidik Anak Berbudi Pekerti Sejak Dini

24 Juli 2018
Memasuki tahun ajaran baru periode 2018-2019, Kelas Budi Pekerti di Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali membuka pendaftaran untuk kelas Xiao Tai Yang, Minggu, 22 Juli 2018. Kelas Budi Pekerti yang rutin diadakan setiap bulan sekali ini bertujuan untuk mendidik anak-anak berbudi pekerti baik, bermoral, dan berakhlak. 
Meski sebutir tetesan air nampak tidak berarti, lambat laun akan memenuhi tempat penampungan besar.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -