Kebajikan Besar Akumulasi dari Perbuatan Kecil
Jurnalis : Siti (Tzu Chi Tj. Balai Karimun), Fotografer : Beverly, Mie Li, Calvin, Wiyzhien, Vincent (Tzu Chi Tj. Balai Karimun)Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan
kegiatan pembagian celengan bambu pada tanggal 1 Desember 2017. Di hari libur nasional ini para donatur juga menuangkan
celengan bambu mereka yang sudah penuh terisi.
Pada tahun 1966, masyarakat Taiwan pada umumnya hidup dalam kondisi yang sangat kekurangan. Yayasan Buddha Tzu Chi didirikan oleh Master Cheng Yen bersama lima muridnya (biksuni) dan tiga puluh ibu rumah tangga. Demi mengumpulkan uang untuk membantu orang-orang miskin, para biksuni di Griya Jing Si membuat sepatu bayi yang masing-masing dijual seharga 4 dolar NT (sekitar 2 ribu rupiah). Dengan tambahan 24 dolar NT setiap hari, mereka mampu mengumpulkan lebih dari 720 dolar NT per bulan, sementara biaya pengobatan untuk pasien pertama yang dibantu sebesar 600 dolar NT.
Dengan keinginan untuk menyelamatkan lebih banyak kehidupan, Master Cheng Yen mengajak tiga puluh ibu rumah tangga untuk menabung 50 sen NT setiap hari dari uang belanja harian mereka. Uang ini disimpan sebagai dana cadangan. Lima puluh sen tampak kecil, namun prinsip di balik gerakan tersebut sangatlah penting. Master Cheng Yen menggunakan bambu yang tumbuh di halaman belakang Griya Jing Si dan memotongnya menjadi tiga puluh tabung untuk digunakan sebagai celengan bambu.
Meneladani
apa yang sudah Master Cheng Yen ajarkan kepada 30 ibu rumah tangga di Taiwan, konsep
celengan bambu masih terus dilakukan oleh insan Tzu Chi di seluruh dunia hingga
sekarang, tak terkecuali relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. Pada Jumat, 01 Desember 2017, relawan Tanjung Balai Karimun
memanfaatkan hari libur nasional untuk mengalang
berkah dengan melakukan kegiatan
Pembagian Celengan Bambu tzu Chi di daerah Meral, Tanjung Balai Karimun.
Relawan Tzu Chi, Jurman menjelaskan tentang Yayasan Buddha Tzu Chi dan manfaat dari celengan bambu untuk membantu sesama kepada salah satu Polisi yang sedang bertugas di Polsek Meral.
Para Bodhisatwa Cilik (murid-murid Kelas Budi Pekerti) Tzu Chi Tanjung Balai dengan sepenuh hati melakukan
pendataan dan pembagian Celengan Bambu Tzu Chi.
Tepat pada pukul 08.30 WIB, relawan sudah berkumpul di Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun untuk melakukan briefing agar kegiatan pembagian celengan ini bisa berjalan dengan lancar dan teratur. Kegiatan yang diikuti sebanyak 30 relawan ini dibagi menjadi 6 grup: 3 grup berangkat dari Polsek Meral menuju Ekaria, dan 3 grup lagi dari Pasar Lama menuju samping Ekaria.
Sebelum berangkat, Jurman Shixiong menjelaskan tentang sistem pembagian celengan kepada relawan. “Pertama kita harus memperkenalkan diri terlebih dahulu dan (menyampaikan) tujuan datang ke rumah atau toko hari ini. Jika ada yang menolak dan belum bersedia ikut, kita tetap harus tersenyum dan mengucapkan terima kasih. Yang penting ingat harus oleskan 'krim' (senyuman) Tzu Chi,” ujar Jurman.
Setibanya di lokasi, masing-masing grup sudah mulai mendatangi rumah maupun toko warga untuk melakukan sosialisasi celengan
bambu. Jurman juga menawarkan celengan bambu ke Polsek Meral. Di sana, relawan
menjelaskan tentang Yayasan Buddha
Tzu Chi kepada Polisi yang sedang bertugas.
Dalam pembagian celengan ini ada beberapa pemilik rumah yang mengatakan bahwa
mereka sudah memiliki celengan di rumahnya.
Relawan pun mengucapkan terima kasih dan mengajak mereka untuk hadir dalam
kegiatan Pemberkahan Akhir Tahun yang akan diselenggarakan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada tanggal 21 Januari 2018 di Hotel Aston
mendatang.
Relawan Tzu Chi dengan hormat dan penuh rasa syukur membagikan celengan cinta kasih kepada salah satu warga yang bersedia untuk berpartisipasi.
Dokter Moko juga ingin
berpartisipasi dalam kegiatan bakti sosial yang akan diadakan oleh Tzu Chi.
Dokter Moko, salah satu penerima celengan bambu menyambut hangat kegiatan ini. Relawan dengan sukacita berbincang bersama dr. Moko. Relawan juga memberitahukan akan ada penuangan celengan setiap empat bulan sekali. “Jangan empat bulan datang sekali dong, kalau bisa setiap bulan datang. Sekarang kan tanggal 1 Desember, jadi tanggal 1 Januari datang ambil lagi,” kata dr. Moko bersemangat.
Para relawan dengan
penuh semangat melakukan
kegiatan pembagian celengan bambu dengan menyusuri rumah dan toko
warga sekitar di Pasar Lama,
Tanjung Balai Karimun.
Dokter Moko juga menanyakan jika ada orang yang membutuhkan bantuan untuk pengobatan apakah Yayasan Buddha Tzu Chi bisa membantu? Salah satu relawan Tzu Chi menyarankan dokter Moko agar memberitahukan kepada warga yang memerlukan bantuan (pengobatan) untuk mengajukan ke Kantor Tzu Chi Tanjung Balai Karimun. “Bisa ajukan (permohonan bantuan) ke kantor (Tzu Chi), nanti akan dipelajari dan disurvei terlebih dahulu layak atau tidaknya menerima bantuan,” ucap salah satu relawan. Tidak hanya antusias menerima celengan bambu, dokter Moko juga bersedia untuk turut berpartisipasi dalam Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi nantinya.
Sekitar jam 11.00 siang, kegiatan pembagian celengan bambu di daerah Meral pun selesai dilakukan. Warga yang menerima celengan merasa senang, begitu juga dengan para relawan. Mereka telah meneladani apa yang Master Cheng Yen katakan bahwa cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, tetapi justru akan semakin berkembang karena diteruskan kepada orang lain."
Editor: Yuliati
Artikel Terkait
Celengan Bambu, Tabungan Niat Bajik
21 Juli 2022Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali melakukan kegiatan pengumpulan celengan bambu dan membagikan brosur baksos kesehatan di sepanjang Jl. Nusantara, Jl. Setia Budhi, Jl. Pramuka, dan Jl. Ahmad Yani (17/07/2022).
Summarecon Merayakan 10 Tahun Celengan Kasih Dengan Penuh Syukur
06 Oktober 2023Selasa, 03 Oktober 2023 PT. Summarecon Agung mengadakan acara Syukuran 10 Tahun Penuangan Celengan Kasih yang di hadiri ratusan karyawan Summarecon dari beberapa cabang di Indonesia.
Membangun Cinta Kasih Universal
11 April 2019Pada Minggu, 07 April 2019, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan kegiatan yang diadakan setiap 3 bulan sekali di setiap tahunnya yaitu pengumpulan celengan cinta kasih.