Kebajikan di Bulan Ramadan
Jurnalis : Ami Haryatmi (He Qi Barat 2), Fotografer : Mega Wati (He Qi Barat 2)Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2 membagikan paket lebaran kepada para penerima bantuan
di Taman Aries, Jakarta Barat pada Minggu, 3 Juni 2018.
Senyuman bahagia menghiasi wajah Kristin. Walaupun demikian ketika berkata justru terlihat matanya yang kelabu tergenang air mata. Ada rasa haru dalam ucapannya. “Saya sangat bahagia, sangat gembira. Selain menerima Paket Lebaran ini. Saya juga seperti bertemu dengan saudara lama lagi. Relawan Tzu Chi saya anggap saudara yang peduli. Tahun 2009 saya pernah dibantu dan didampingi untuk operasi di RS Tzu Chi,” ucap Kristin. “Terima kasih saya diundang dan diperhatikan,” lanjutnya penuh syukur dan bersemangat.
Kristin mengaku sudah lama tidak berjumpa dengan relawan Tzu Chi karena kesibukannya. Setiap harinya Kristin harus menyusuri jalanan untuk mengais rejeki. Kristin hadir dituntun Hery yang juga seorang tunanetra. Mereka memang diundang relawan Tzu Chi dalam acara pembagian paket lebaran yang diadakan di Taman Aries Blok D, Jakarta Barat bersamaan dengan kegiatan rutin pelestarian lingkungan.
Sebelum pembagian paket dilakukan, relawan
bersama-sama menyiapkan barang-barang dengan rapih.
Dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada tanggal 15-16 Juni 2018 ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berbagi kasih dengan membagikan paket lebaran untuk warga yang kurang mampu. Pembagian paket pun tidak hanya di Taman Aries tapi tersebar di berbagai titik di Jakarta dan sekitarnya.
Kegiatan pembagian paket lebaran yang diadakan pada Minggu, 3 Juni 2018 ini membawa 85 paket berisi beras 5 kg, minyak goreng 2 liter, dan mi instan DAAI 1 dus. Sebanyak 27 relawan yang dikoordinatori Mega Wati mempersiapkan acara dengan sangat baik. Acara dibuka oleh relawan Tzu Chi Elly Wijaya yang menjelaskan tentang Misi Tzu chi dan ajakan untuk menyaksikan tayangan DAAI TV. Dilanjutkan sambutan dari Widyatmoko, Ketua RW Taman Aries.
Pembagian paket secara seremonial kepada sepuluh warga dilanjutkan satu per satu warga lainnya. Salah satu penerima bantuan, Mak Yos yang saat itu kehilangan kupon miliknya merasa sangat bersedih. Wanita lanjut usia ini terdiam sedih karena tidak akan bisa menerima paket lebaran yang dinilainya cukup berharga baginya. Relawan Tzu Chi pun datang memberikan penghiburan. “Tidak apa-apa Mak, toh sudah ada nama Mak Yos dalam daftar penerima paket. Jangan khawatir,” kata relawan menghiburnya. Mak Yos pun tersenyum lega.
Kristin (tengah) sangat bahagia bertemu kembali
dengan relawan dan menerima paket lebaran dari Tzu Chi.
Inilah panggilan hati seorang insan Tzu Chi, melakukan tindakan nyata dengan menghibur hati yang risau. Selain para petugas keamanan, petugas kebersihan, gan en hu, paket juga diberikan kepada warga prasejahtera.
Warmun, seorang pemulung merasa sangat berterima kasih atas paket yang diterimanya. “Alhamdulillah rejeki yang tidak terduga, terima kasih bisa untuk berbuka puasa dan menyambut lebaran untuk kami sekeluarga. Hidup kami sangat sulit, maka terpaksa istri saya juga jadi pemulung,” ucapnya tertawa lebar usai menerima paket lebarannya.
Warmun juga bukan sosok orang yang serakah, meskipun pada dasarnya istrinya juga bisa meminta kupon paket lebaran ini. “Saya dapatini sudah harus disyukuri. Kalau istri minta lagi itu tidak adil bagi yang lain. Satu keluarga satu paket,” ucapnya jujur.
Paket-paket lebaran yang diberikan Tzu Chi kepada para penerima bantuan ini merupakan bentuk toleransi. Inijuga wujud tindakan nyata rasa peduli terhadap penderitaan orang lain. Kebajikan di bulan Ramadan ini sejalan dengan ajaran Master Cheng Yen dalam kata perenungaannya, “Merasa terharu saja tidaklah cukup. Melainkan kita harus mengambil tindakan nyata.”