Kebaktian dan Doa Bersama untuk Kelancaran Operasional Tzu Chi Hospital
Jurnalis : Suyanti Samad (He Qi Timur), Fotografer : Suyanti S. (He Qi Timur), Yusniaty (He Qi Utara 1)Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei memulai kebaktian dengan menyalakan dupa, kemudian persembahan buah dan bunga oleh Direktur Senior Tzu Chi Hospital Prof. Dr. dr. Satyanegara, Sp.BS(K), dan Direktur Utama Tzu Chi Hospital Dokter Gunawan Susanto.
Menyambut beroperasinya Tzu Chi Hospital, Minggu, 13 Juni 2021, insan Tzu Chi Indonesia melakukan doa bersama dengan mengikuti Kebaktian Sutra Bhaisajyaguru baik secara live online (daring zoom) maupun langsung di lobby depan Tzu Chi Hospital (76 peserta telah dilakukan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat)
Tepatnya pada pukul 1 siang pada hari Senin, 14 Juni 2021, Tzu Chi Hospital di Indonesia akan mulai beroperasi. Pada tahap awal, Tzu Chi Hospital akan mulai menerima pasien Covid-19 di ruang perawatan khusus (pandemic ward) yang berada di Lt. 9 Tzu Chi Hospital, PIK, Jakarta Utara.
Minggu, 13 Juni 2021, insan Tzu Chi Indonesia melakukan doa bersama dengan mengikuti Kebaktian Sutra Bhaisajyaguru, baik secara live online (daring zoom) maupun langsung di lobby depan Tzu Chi Hospital (diikuti 76 peserta dengan protokol kesehatan yang sangat ketat).
Direktur Senior Tzu Chi Hospital Prof. Dr. dr. Satyanegara, Sp.BS(K) dalam sambutannya mengatakan, "Dalam pembangunan Tzu Chi Hospital, tim medis, tim IT, dan lainnya telah bekerja keras, saling melengkapi hingga pembangunan Tzu Chi Hospital dapat berdiri."
Dengan hadirnya Tzu Chi Hospital di Indonesia, Prof. Dr. dr. Satyanegara, Sp.BS(K) berharap dapat berjalan sesuai dengan moto Tzu Chi Hospital, yaitu: “Menghargai kehidupan, menjaga kesehatan dan mewariskan cinta kasih.”
Sementara Direktur Utama Tzu Chi Hospital Dokter Gunawan Susanto menjelaskan bahwa dalam pelayanan pasien Covid-19, Tzu Chi Hospital telah mempertimbangkan tiga hal penting. "Memperhatikan kebaikan pasien, menjaga agar petugas rumah sakit tidak tertular Covid-19 dalam penanganan pasien Covid-19, dan menjaga agar tempat infeksi yang ada dalam pelayanan ini, tidak menular kepada tim medis atau tempat sekitarnya," terang dokter Gunawan.
Kebaktian Sutra Bhaisajyaguru ini dilakukan dalam rangka kelancaran operasional Pandemic Ward Tzu Chi Hospital yang akan mulai beroperasi pada hari Senin, 14 Juni 2021.
Mendapatkan Restu Master Cheng Yen
Delapan tahun silam, pada 10 Februari 2013, Tzu Chi Indonesia mendapat restu dari Master Cheng Yen untuk mendirikan Tzu Chi Hospital Indonesia. Berselang 3 tahun kemudian, tepatnya pada 31 Mei 2015, menjadi momen sejarah peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Tzu Chi Hospital Indonesia, di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Relawan Tzu Chi dengan khidmat melakukan kebaktian Sutra Bhaisajyaguru. Para insan Tzu Chi berdoa, semoga Buddha Sang Tahib Agung melindungi Tzu Chi Hospital agar dapat beroperasi dengan lancar.
Enam tahun telah berlalu sejak peletakan batu pertama. “Kini kita benar-benar memahami mengapa pada awalnya Master Cheng Yen tidak mengizinkan kita membangun rumah sakit. Membangun rumah sakit tidaklah mudah. Ini dapat kita lihat dan merasakan bagaimana kesulitan Master Cheng Yen dalam perjalanan membangun rumah sakit ditengah tiadanya sumber daya manusia, dana dan lahan (tanah),” kata Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Karena itulah menurut Liu Su Mei, Indonesia sungguh penuh berkah sehingga kita harus bersyukur dan menghargainya.
Dengan hadirnya Tzu Chi Hospital di Indonesia, Direktur Senior Tzu Chi Hospital Prof. Dr. dr. Satyanegara berharap rumah sakit ini dapat berjalan sesuai dengan Moto Tzu Chi Hospital: “Menghargai kehidupan, menjaga kesehatan dan mewariskan cinta kasih.”
Direktur Utama Tzu Chi Hospital Dokter Gunawan Susanto menjelaskan dalam pelayanan pasien Covid-19, Tzu Chi Hospital mempertimbangkan tiga hal penting: Memperhatikan kebaikan pasien, menjaga agar petugas rumah sakit tidak tertular, dan menjaga agar tempat yang ada dalam pelayanan ini, tidak menular kepada tim medis atau tempat sekitarnya.
Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berdedikasi dan bersumbangsih dalam pembangunan Tzu Chi Hospital.
Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma turut serta melafalkan Sutra Bhaisayjaguru, berdoa untuk memberkahi Tzu Chi Hospital dapat berjalan dengan lancar, mengajak insan Tzu Chi dapat mengerti makna dari Sutra Bhaisayjaguru.
Franky O. Widjaja, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyampaikan apresiasinya kepada semua pihak yang telah berdedikasi dan bersumbangsih. “Berkat cinta kasih para insan Tzu Chi dan semua makhluk, Master Cheng Yen akhirnya menyetujui pembangunan Tzu Chi Hospital di Indonesia,” kata Franky O. Widjaja.
Hari yang penuh berkah, dapat berjodoh baik dengan 362 insan Tzu Chi se-Indonesia berkumpul bersama dalam melafalkan Sutra Bhaisayjaguru.
Livia Tjin, Koordinator Kebaktian dan Pembawa Acara dalam Kebaktian Sutra Bhaisayjaguru turut mendoakan Tzu Chi Hospital dapat beroperasi dengan lancar dan pasien segera sembuh berkat sentuhan cinta kasih Tzu Chi
Sumida (39), Wakil Hu Ai Medan Mandala menyampaikan dalam doanya, “Semoga Tzu Chi Hospital dapat menolong banyak orang sakit, memberikan pelayanan terbaik bagi semua pasien tanpa adanya perbedaan. Berdoa agar para medis, tim dokter, suster dan semua staf ataupun relawan dapat bekerja sesuai dengan harapan Master Cheng Yen di jalan Bodhisatwa sepanjang masa.”
Merupakan suatu kebahagiaan, Haryo Suparmun bisa ikut dalam sesi pembacaan doa Sutra Bhaisajyaguru untuk memberkati Tzu Chi Hospital yang segera mulai beroperasi. “Sebagai relawan Tzu Chi, saya tentu sangat ingin mendapatkan kesempatan untuk turut menjadi bagian dari sumbangsih insan Tzu Chi di Tzu Chi Hospital, mendampingi para tenaga medis di dalam menjaga dan merawat para pasien. Ingin menjadi perangkat pendukung bagi tenaga medik di dalam melayani para pasien, agar pasien bisa mendapatkan layanan yang lebih, perhatian yang lebih baik, sehingga pasien merasakan kehangatan kekeluargaan di Tzu Chi Hospital dan kesembuhannya bisa lebih cepat,” terang Haryo Suparmun.
Dengan berbekal serangkaian training yang telah Haryo Suparmun ikuti sejak tahun 2020, “Saya ingin bisa bersumbangsih pada saat Tzu Chi Hospital sudah beroperasi dan pandemi Covid-19 telah berlalu. Menjadi bagian di Tzu Chi Hospital di dalam Menjaga Kesehatan, Menyelamatkan Kehidupan dan Mewariskan Cinta Kasih. Khususnya mewariskan cinta kasih,” tutur Haryo Suparmun.
“Semoga banyak pasien yang menderita penyakit bisa tertolong dan sehat kembali,” kata Roslina Yun (41).
Dengan adanya pembacaan doa Sutra Bhaisajyaguru yang akan mengawali beroperasinya rumah sakit, Haryo Suparmun mengharapkan agar Tzu Chi Hospital bisa beroperasi dengan lancar, menjalankan misi nya dengan baik, dan pasien yang ditangani juga bisa mendapatkan layanan yang baik.
”Semoga banyak pasien yang menderita sakit bisa tertolong dan sehat kembali,” kata Elvi (40) berdoa, relawan Tzu Chi komunitas Medan Perintis.
Tzu Chi Hospital mulai beroperasi pada Senin, 14 Juni 2021. Pada tahap awal, Tzu Chi Hospital akan mulai menerima pasien Covid-19 di ruang perawatan khusus (pandemic ward) yang berada di Lt. 9 Tzu Chi Hospital, PIK, Jakarta Utara. Tzu Chi Hospital dibangun di lahan seluas 2,68 hektar, 23 lantai, dan memiliki kapasitas 520 bed.
Artikel Terkait
Kebaktian Saddharma Pundarika Sutra
24 Juni 2015 Alex Salim Shixiong dan Ng Siu Tju Shijie, sepasang suami istri ini mengambil semangat ajaran Buddha untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Semangat tersebut terlihat dari pola kehidupan mereka, dimana anak-anak sejak dalam kandungan sudah bervegetarian dan sampai saat ini keluarga ini telah bervegetarian lebih dari 30 tahun.Kebaktian dan Doa Bersama untuk Kelancaran Operasional Tzu Chi Hospital
14 Juni 2021Menyambut beroperasinya Tzu Chi Hospital, Minggu, 13 Juni 2021, insan Tzu Chi Indonesia melakukan doa bersama dengan mengikuti Kebaktian Sutra Bhaisajyaguru baik secara live online (daring zoom) maupun langsung.