Kebaktian Menyambut Tiga Perayaan

Jurnalis : Juliana Santy, Metta Wulandari, Fotografer : Juliana Santy, Metta Wulandari
 
 

foto
Setiap malam pukul 19.00 – 21.00, sejak tanggal 17 April – 1 Mei 2013, relawan Tzu Chi Sedunia melakukan kebaktian Sutra Teratai melalui sambungan langsung teleconference dengan Griya Jing Si di Taiwan.

Perayaan hari Waisak Tzu Chi yang memperingati tiga hari besar; Hari Waisak, Hari Tzu Chi Sedunia dan Hari Ibu Internasional akan dilaksanakan beberapa hari lagi, tentunya insan Tzu Chi telah mempersiapkan datangnya tiga hari besar tersebut. Rangkaian kegiatan menyambut hari waisak telah tersusun rapi, rangkaian kegiatan ini dimulai pada 17 April 2013 berupa kebaktian Sutra Teratai. Yang diadakan secara live dengan Taiwan mulai pukul 6 sore hingga 8 malam. Kegiatan ini juga bukan hanya dilakukan sehari, namun selama dua minggu berturut-turut sampai tanggal 1 Mei 2013. ini tidak hanya dilakukan di Jakarta saja, melainkan di beberapa Kantor Tzu Chi seperti Medan, Batam, Pekanbaru, Tanjung Balai Karimun, dan Tangerang.

Melalui sambungan langsung ke aula utama Griya Jing Si, Taiwan, seluruh dunia melaksanakan kebaktian Sutra Teratai secara bersamaan; Kebaktian ini merupakan wujud berterima kasih kepada Bodhisatwa dunia yang senantiasa bersumbangsih, doa yang tulus agar dunia damai dan sejahtera, rasa hormat dan kagum dalam batin, serta membangkitkan perasaan hormat dan keyakinan yang mendalam terhadap “Sutra Teratai”.

Pada hari pertama kebaktian di mulai dengan membaca Sutra Makna Tanpa Batas atau Amitharta Sutra. Sutra Makna Tanpa Batas adalah sumsum dari Sutra Bunga Teratai yang membuat kita tahu bahwa Dharma tak terlepas dari kehidupan sehari-hari dan Sutra ini menjadi acuan praktik pelatihan diri bagi insan Tzu Chi. Di hari berikutnya kebaktian membaca Sutra Bunga Teratai. Sutra ini mengulas tentang membimbing setiap orang untuk menanam akar kebajikan, selain membantu orang kurang mampu, juga mendidik semua orang agar menyadari bahwa kita semua adalah setara, Sutra ini merupakan landasan semangat  Tzu Chi. Dari Sutra Makna Tanpa Batas hingga Sutra Bunga Teratai, setiap isi Sutra membimbing kita untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Sutra tersebut merupakan Sutra yang seumur hidup dipraktikkan dengan tulus dan penuh hormat oleh insan Tzu Chi yang menjadikan hati Buddha sebagai hati sendiri dan tekad Master sebagai tekad sendiri.

foto   foto

Keterangan :

  • Kebaktian ini juga diikuti berbagai kalangan usia, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa (kiri).
  • Jarak rumah yang jauh dari Bekasi ke PIK, tak mempengaruhi niat Theresia (kedua dari belakang) untuk mengikuti kebaktian setiap hari (kanan).

“Dengan Dharma Kita Melatih Hati”
Jarak rumah yang jauh dari Bekasi ke Jakarta, tak menghalangi Theresia untuk mengikuti kebaktian. Setiap harinya sejak pukul 03.00 sore ia berangkat dari rumah. Ia harus berangkat lebih awal karena kondisi jalanan yang macet sehingga ia pun dapat tiba sebelum waktu kebaktian di mulai dan tidak tergesa-gesa. Kebaktian ini selesai sebelum pukul 08.00 malam, namun Theresia harus menempuh perjalanan pulang hingga pukul 10.00 bahkan jika jalanan sangat macet, pukul 11.30 ia baru tiba di rumah. Dan jika tidak ada kendaraan pribadi, ia bersama beberapa relawan pergi menggunakan KRL (Kereta Rel Listrik) Jakarta-Bekasi.

“Kita kan di Tzu Chi memang semua agama boleh, tapi waktu ada kebaktian, kita yang Buddhis ikut juga. Tzu Chi didirikan oleh seorang biksuni, Master Cheng Yen, jadi ada kebaktian kita juga ikut. Di dalam agama Buddha ada Dharma, jadi dengan Dharma kita melatih hati. Kita kalau kerja ada Dharma juga hati kita kan lebih ada kesabaran,” ucap relawan yang aktif mencurahkan perhatiannya bagi anak-anak di SD Dinamika, Bantar Gebang ini. Walaupun lelah menempuh perjalanan jauh, namun niat hati yang kuat membuatnya tak mau melewatkan satu hari tanpa mengikuti kebaktian, “Kalau bolong sayang banget. Jangan sampai bolong, kalau nggak ada mobil kita naik kereta,” tuturnya dengan penuh semangat dan syukur.
  
 

Artikel Terkait

Suara Kasih : Menanam Benih Baik

Suara Kasih : Menanam Benih Baik

28 Desember 2010 Dengan adanya jalinan jodoh yang baik, barulah cinta kasih kita dapat terbangkitkan. Untuk hidup penuh kesadaran, kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa dan bersumbangsih di tengah masyarakat guna membimbing dan menginspirasi orang-orang yang hidup menderita.
Mengenal Tzu Chi Lebih Dekat

Mengenal Tzu Chi Lebih Dekat

09 April 2015
He Qi  Pusat kembali mengadakan pelatihan relawan abu putih yang diikuti oleh 83 peserta dan dibantu oleh 29 relawan Tzu Chi pada penghujung April 2015.
Saling Bersinergi Membangun Kembali Kota Palu

Saling Bersinergi Membangun Kembali Kota Palu

06 Desember 2018

Sejumlah organisasi filantropi hadir dalam focus group discussion (FGD) yang membahas percepatan pembangunan hunian tetap bagi warga korban tsunami dan gempa Palu. FGD yang digelar di Ambhara Hotel, Jakarta Selatan, Rabu, 5 Desember 2018 ini diinisiasi oleh Ditjen Cipta Karya dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.


Bila kita selalu berbaik hati, maka setiap hari adalah hari yang baik.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -