Relawan mengikuti kebaktian dengan khidmat, bersama membacakan Sutra Bhaisajyaguru dengan mengikuti sambungan online dari Griya Jingsi Hualien.
Pada tanggal 24 bulan 3 penanggalan lunar, 56 tahun yang lalu Master Cheng Yen mendirikan Yayasan Buddha Tzu Chi di Hualien. Dalam rangka rasa syukur terhadap masyarakat yang mendukung visi Tzu Chi dan berkah bagi umat yang menderita, ditentukan setiap tanggal 24 bulan 3 penanggalan lunar diadakan kebaktian Sutra Bhaisajyaguru (Yao Shi Jing).
Pembacaan Sutra Bhaisajyaguru menandakan semangat awal berdirinya Tzu Chi. Memanjatkan rasa syukur dan doa yang tulus untuk menyelamatkan semua makhluk dan berdoa semoga manusia dan makhluk yang lain yang sedang sakit dapat segera memperoleh obat batin dengan siraman obat Dharma bagi semua mahkluk, semoga semua makhluk berbahagia.
Di perayaan ulang tahun Tzu Chi yang ke 56 tahun dan ulang tahun Master Cheng Yen, relawan bersungguh hati mengikuti kebaktian bersama membaca Sutra Bhaisajyaguru. Pada Minggu, 24 April 2022 di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi perwakilan Medan Komplek Cemara Asri Jln. Boulevard Raya No. 1 G Medan, 80 orang relawan mengikuti kebaktian bersama mulai pukul 8.30 hingga 11.00 WIB. Kebaktian di lakukan secara live dari Griya Jingsi Hualien Taiwan.
Kebaktian Sutra Bhaisajyaguru di Medan diadakan di beberapa titik, ada juga mengikuti secara online.
Relawan Tzu Chi bersiap-siap membacakan Sutra Bhaisajyaguru dengan mengikuti sambungan online dari Griya Jingsi Hualien.
Para relawan dengan penuh sujud dan khidmat membacakan setiap bait Sutra. Doa yang tulus dibacakan untuk kesehatan dan keselamatan Master Cheng Yen, para relawan dan keluarganya. Bersama membersihkan hati dan pikiran, berdoa agar pandemi Covid-19 segera berlalu, berharap masyarakat dan dunia harmonis dan bertekad mewujudkan dunia yang bebas bencana. Mereka pun berdoa semoga semua relawan dapat bersatu hati dengan kekuatan cinta kasih, terus mendampingi dan mengikuti setiap langkah Master Cheng Yen.
Pada pembukaan persamuan, relawan berdoa untuk semua makluk dan Tzu Chi sekaligus menghimpun sumber daya untuk menolong mereka yang kesusahan. Relawan juga bersama sama melantunkan Sutra dengan harapan, cahaya Buddha senantiasa melengkapi, senantiasa melindungi semua makluk, menjauhi tiga bencana, mendatangkan lima kebajikan dan berkah, empat musim bebas dari bencana, delapan periode surya dipenuhi sukacita.
Rimba Kosasih sangat senang karena dapat mengikuti kebaktian yang disambung secara online dari Griya Jingsi di Hualien.
Dokter Willey Elliot, kordinator kegiatan sangat bersyukur kebaktian berjalan dengan baik. Ia berdoa semoga Master Cheng Yen selalu diberikan kesehatan dan keselamatan.
Dokter Willey Elliot, relawan yang juga bergabung dalam Tzu Chi International Medical Assosiation (TIMA) Medan, sangat bersyukur mendapatkan berkah sebagai koordinator kegiatan kali ini. “Kegiatan ini harus setiap tahun dilaksanakan. Sebagai murid Master sudah sewajibnya merayakan dan membacakan Sutra Bhaisajyaguru dengan khidmat untuk Master,” ungkap dr. Willey Elliot, “Semoga Master Cheng Yen sehat dan panjang umur.”
Salah satu peserta kebaktian, Rimba Kosasih, menuturkan sangat senang dan bersyukur bisa mengikuti kebaktian ini dengan offline, tatap muka. Dengan kebaktian ini, Rimba mengatakan bisa mengikuti dan mendengarkan Dharma dari Griya Jingsi Hualien untuk seluruh dunia termasuk Indonesia. “Semoga dengan kebaktian ini hati kita bisa tersucikan. Semoga Masyarakat harmonis dan semoga dunia bebas bencana. Selain itu, dengan sering mendengarkan Dharma dan bervegetaris bisa menjadi obat mujarab bagi Bumi,” tuturnya.
Selain di Cemara Asri, pembacaan Sutra Bhaisajyaguru di Medan juga diadakan di beberapa titik, yakni di Depo Pelesarian Lingkungan Tanjung Morawa yang diikuti 63 relawan, Depo Pelestarian Lingkungan Binjai diikuti 18 relawan, Kantor Penghubung Tebing Tinggi diikuti 28 relawan, dan di Kantor Penghubung Pematang Siantar diikuti 10 relawan. Kebaktian ini juga dilakukan secara online dengan 110 peserta.
Selesai kebaktian, masing peserta mendapatkan bingkisan berisi pao buah persik dan mi labu yang dibuat oleh relawan. Pao buah persik dan mi labu sebagai lambang panjang umur dipersembahkan untuk ulang tahun Master Cheng Yen.
Setelah mengikuti kebaktian, relawan membagikan pao buah persik dan mi labu sebagai lambang panjang umur yang dipersembahkan untuk Master Cheng Yen.
Pada siang harinya, relawan juga mengadakan bakti sosial pembagian paket sembako menjelang lebaran sekaligus wujud menyambut HUT 56 Tzu Chi dan Ulang Tahun Master Cheng Yen. Paket sembako yang tersalurkan ada 8.000 paket. Relawan berharap kegiatan ini dapat menimbulkan kewelasasihan dan cinta kasih universal kepada mereka yang sedang kesulitan.
Editor: Metta Wulandari