Kebanggaan Bagi Yayasan Buddha Tzu Chi Menerima Sumbangan Terbesar Kedua Matahari Charity Day Lunche

Jurnalis : Santi, Fotografer : Adi Nugraha

Tanggal 8 Desember lalu, PT Matahari menyelenggarakan acara penyerahan sumbangan. Dalam acara ini PT Matahari menyerahkan sumbangan sebesar 2,1 milyar rupiah yang dibagikan kepada 15 yayasan amal. Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia adalah salah satu yayasan yang mendapatkan sumbangan tersebut.

Dalam rangka peduli akan keberadaan yayasan sosial dan anak di wilayah Jabotabek, Kamis 8 Desember lalu untuk ketiga kalinya PT Matahari beserta para mitra usahanya menyelenggarakan Matahari Charity Day Luncheon. Lewat acara ini PT Matahari menyalurkan dana kepada berbagai yayasan sosial untuk membantu mereka membangun generasi penerus bangsa.

Carl. W. Huffstetler, President dan CEO Matahari Department Store mengatakan: "Matahari has been very successful and spread throughout Indonesia . So we feel like it¡¦s our duty to give back and so we look for a way to do it, and what better way to do it than to help the kids."

(Matahari telah menuai kesuksesan dan tersebar di seluruh Indonesia . Jadi, sudah kewajiban kami untuk mengembalikannya kepada bangsa ini. Kami mencari cara untuk itu, dan cara apa yang lebih baik daripada memberikannya untuk membantu anak-anak).

Keseluruhan dana yang terkumpul adalah hasil sumbangan dari sekitar 300 supplier Matahari Department Store, yang kemudian disalurkan kepada berbagai yayasan sosial tanpa memandang latar belakang suku atau agama.

Eddy Hartono, Ketua Umum Asosiasi Matahari Suppliers Club
" Saya minta semua agama ada, dari Kristen, Islam, Buddha juga ada. Dan pihak Matahari juga setuju. Saya senang sekali sebagai orang Buddha, Tzu Chi bisa dilibatkan juga pada hari ini."

Merupakan suatu kebanggaan bagi Yayasan Buddha Tzu Chi untuk menerima sumbangan terbesar kedua setelah UNICEF. Hal ini menandakan bahwa sepak terjang Tzu Chi dalam bidang amal kemanusiaan telah diakui oleh masyarakat.

Agus Rijanto, relawan Tzu Chi mengatakan :
" Keberadaan kita di Indonesia ini sepertinya sudah diakui, dan mereka sudah mengetahui apa kegiatan kita di sini. Sehingga mereka bisa meletakkan kita di bawah PBB, itu merupakan suatu kebanggaan bagi Tzu Chi Indonesia"

Di antara penerima sumbangan terdapat UNICEF yang kini tengah berjuang memerangi polio di Indonesia .
Rotigliano, wakil UNICEF Indonesia mengatakan:
" Certainly from the fund we can do plenty of things, in this case, it¡¦s vaccination, we have to buy syringes, we have to buy all what is used for vaccination and this money is very, very important."

(Tentunya dana itu bisa digunakan untuk berbagai keperluan, dalam hal ini vaksinasi. Kami harus membeli jarum suntik, apa saja yang dibutuhkan untuk vaksinasi, karenanya dana ini amatlah penting).

Dana tersebut dapat membantu yayasan-yayasan sosial ini mensejahterakan anak-anak di Indonesia . Hal ini amat penting karena di pundak merekalah masa depan bangsa kita.

Artikel Terkait

Belanja Sekaligus Berdonasi di Bazar Amal

Belanja Sekaligus Berdonasi di Bazar Amal

21 Juli 2022

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2 kembali menyelenggarakan kegiatan bazar amal yang berlangsung di kawasan Fresh Market Green Lake City, Jakarta Barat.

Suara Kasih: Memperluas Pandangan dan Menumbuhkan Kebijaksanaan

Suara Kasih: Memperluas Pandangan dan Menumbuhkan Kebijaksanaan

12 Agustus 2013 Di zaman sekarang ini, mereka tersebar di seluruh dunia untuk mendokumentasikan semua hal yang terjadi di setiap negara. Karena itu, pandangan mereka sangat luas.
Seuntai Kasih dari Jakarta

Seuntai Kasih dari Jakarta

04 Februari 2010
Tzu Chi dari Hu Ai Kelapa Gading menuju Sindanglaya, Puncak- Jawa Barat, Tanggal 31 Januari 2010, tepatnya pukul 05.30, kami menuju ke lokasi baksos kesehatan yang berada di panti asuhan Santo Yusuf. Baksos yang sudah direncananakan sebelumnya ini merupakan hasil kerja sama relawan Tzu Chi He Qi Selatan dan Hu Ai Kelapa Gading.
Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -