Kebersamaan dalam Keindahan

Jurnalis : Herfan (Sekolah Cinta Kasih), Fotografer : Liesella, Johan, Bryan(Tim Jurnalistik SMA Cinta Kasih)

fotoPara murid sekolah Cinta Kasih Tzu Chi merayakan Maulid Nabi secara bersama-sama. Hal ini menjadi sebuah pelajaran jika perbedaan itu tidaklah menjadi kendala dalam menjalin jodoh baik.

Hari Jumat tanggal 17 Februari 2012 siswa dari SMP, SMA, dan SMK mengadakan kegiatan bersama keagamaan yaitu peringatan hari Maulid Nabi Muhammad SAW. Dalam kegiatan ini perayaan dibagi dalam dua kategori ibadah dan perayaan. Sebelum mengikuti acara perayaan yang dimeriahkan dengan pertunjukan busana muslim, pagelaran musik dan juga dance ini, para murid SMP, SMA, dan SMK Cinta Kasih melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.

Bagi murid yang beragama Islam mereka melakukan pengajian, bagi yang beragama Kristen dan Buddha melakukan kebaktian sesuai dengan ajaran agama dan kepercayaannya masing-masing. Kegiatan ini dilakukan terpisah di setiap ruangan di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.

Setelah melakukan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing, barulah para murid berkumpul bersama pada pukul 09.00 - 11.00 WIB di lapangan semi indoor Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat. Perayaan ini sendiri bersifat universal yang terlihat dari kegiatan-kegiatan di dalamnya yang bersifat lomba dan juga hiburan. Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi DyahWidayati Ruyoto, MM,dalam sambutannya menerangkan jika di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi ini bersifat universal, lintas agama, suku, dan golongan. Dengan saling menghormati dan menghargai agama dan kepercayaan masing-masing diharapkan para siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi dapat menjadi orang yang menghargai perbedaan dan memiliki toleransi yang tinggi terhadap satu sama lainnya, baik di lingkungan sekolah, rumah, dan juga masyarakat.

foto   foto

Keterangan :

  • Selain bernyanyi, para siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi juga berupaya untuk berkreasi dalam peragaan busana Muslim(kiri).
  • Perayaan ini sendiri bersifat universal yang terlihat dari kegiatan-kegiatan di dalamnya yang bersifat lomba dan juga hiburan (kanan).

Indah dalam Perbedaan
Kehidupan yang harmonis dapat tercipta jika ada rasa saling menghormati. Seperti yang tercermin dalam proses belajar mengajar di sekolah Cinta Kasih Cengkareng. Di sana para siswa diajarkan untuk menghormati orang lain, menghargai dan bersyukur atas perbedaan  yang ada. ‘’Saya merasa senang dengan kegiatan ini kita, di sini (kita) saling menghormati,’’ ungkap Bran, salah seorang murid SMA Cinta Kasih Tzu Chi. Acara  ini ditutup dengan pertunjukan musik dari band SMA Cinta Kasih dan peragaan busana Muslim serta drama yang dibawakan oleh siswa-siswi yang berbeda agama sebagai bentuk saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada.


Artikel Terkait

Harapan di Bumi Lancang Kuning

Harapan di Bumi Lancang Kuning

04 Mei 2012
Setelah 3 tahun tidak dapat melihat karena menderita katarak, akhirnya Ibu Maimun dapat mengikuti operasi di Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-83 di Pekanbaru, Riau. “Saat dalam perjalanan, saya terus berpikir bahwa saya akan dapat membaca Alquran lagi dengan jelas dan bisa mengurus suami dan anak-anak,” katanya.
Semua Karena Cinta

Semua Karena Cinta

24 November 2020

Cerita tentang seorang anak yang akhirnya bisa mendengar berkat bantuan implant koklea tak lepas dari gigihnya perjuangan orang tua mereka. Cerita kali ini datang dari Zhafran (7), si anak tampan dengan gangguan pendengaran berat 100 desibel, kiri maupun kanan. Kabar baiknya, Zhafran sudah mengalami kemajuan. 

Merawat dan Memupuk Jalinan Jodoh di Kampung Simpak

Merawat dan Memupuk Jalinan Jodoh di Kampung Simpak

09 November 2022

Relawan Tzu Chi dari Komunitas He Qi Tangerang bergegas menuju Kampung Simpak di Desa Jagabaya, Kecamatan Parung Panjang yang merupakan desa binaan Tzu Chi untuk mengadakan penuangan celengan bambu, bakti sosial kesehatan umum, serta kelas budi pekerti.

Cara untuk mengarahkan orang lain bukanlah dengan memberi perintah, namun bimbinglah dengan memberi teladan melalui perbuatan nyata.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -