Kebersamaan dalam Momen Perayaan Kue Bulan

Jurnalis : Lina Lecin (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Lina Lecin, Tommy Sulianto (Tzu Chi Pekanbaru)

Sebelum membungkus adonan, para murid diajari untuk memakai sarung tangan. Mereka juga diajari cara membungkus isi kue bulan dengan adonan kulit kue bulan dan mencetak kue bulannya.

Sebanyak 19 relawan Tzu Chi Pekanbaru mengunjungi murid-murid di Sekolah TK Dharma Loka 1 yang berlokasi di Jln. Permata, Pekanbaru pada Selasa, 1 Oktober 2024. Kunjungan kali ini dilakukan atas undangan pihak sekolah dalam Momen Festival Kue Bulan yang dirayakan setiap tahun.

Festival Kue Bulan merupakan tradisi masyarakat Tionghoa yang dipenuhi dengan rasa syukur dan kebersamaan keluarga. Sebanyak 119 peserta, terdiri dari 104 murid dan 15 guru, tampak antusias mengikuti serangkaian kegiatan yang disusun oleh relawan.

Para relawan dan guru mendampingi dan membimbing ratusan siswa membuat kue bulannya masing-masing.

Wismina, salah satu relawan Tzu Chi, menjelaskan bahwa perayaan ini merupakan momen ungkapan syukur, kebersamaan keluarga, doa dan harapan. Wismina kemudian mengajak anak-anak untuk bersama-sama memanjatkan rasa syukur, “Saya bersyukur, saya sehat, dan penuh berkah." Penuh berkah karena anak-anak selalu terpenuhi sandang dan pangan. Festival Kue Bulan menjadi momen kebersamaan keluarga, dimana momen kumpul keluarga harus diwarnai dengan kebahagiaan. Dan terakhir, Wismina mengajak anak-anak untuk memanjatkan doa dan harapan, yakni “Saya akan menjadi anak yang baik dan sayang keluarga.”

Seluruh murid TK kemudian diajak untuk membuat kue bulan. Di bawah bimbingan relawan dan pendampingan guru, mereka belajar membuat adonan dan mencetak kue bulan yang cantik. Semangat anak-anak terlihat saat mereka menunjukkan hasil karya mereka.

Seorang murid memperlihatkan kue bulan hasil buatannya. semangat untuk membuat kue bulan.

Semua hasil kue bulan dibawa pulang oleh para murid dan beberapa murid memberikan langsung kepada orang tuanya, salah satu murid adalah Olivia. "Aktivitas hari ini bersama tim Tzu Chi, sangat berkesan, sangat bagus. Anak-anak jadi bisa mengetahui asal usul, makna dari perayaan Festival Kue Bulan dan bisa kreatif belajar membuat bentuk dan mencetak kue bulan," tutur orang tua Olivia.

Hal senada juga disampaikan orang tua dari Karen Claresta, yang berterima kasih kepada relawan Tzu Chi yang telah meluangkan waktunya untuk mengajari anak-anak membuat kue bulan serta memperkenalkan tradisi kue bulan yang diadakan setahun sekali.

Pihak sekolah menyerahkan sertifikat ucapan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang diwakili oleh relawan Asriani.

Kegiatan dilanjutkan dengan peragaan isyarat tangan lagu Yue Liang Yuan, Lai Tuan Yuan yang dibawakan oleh enam relawan Tzu Chi dengan indah dan membawa sukacita bagi semua yang hadir. Sebagai penutup, pihak sekolah menyerahkan sertifikat ucapan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang diwakili oleh relawan Asriani. Kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama, menciptakan momen penuh keakraban dan kebersamaan.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Kue Bulan Cinta Kasih yang Memikat

Kue Bulan Cinta Kasih yang Memikat

21 September 2016

Untuk memperingati Festival Kue Bulan, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun menggelar Bazar Mooncake Cinta Kasih. Bazar yang digelar pada 10 September 2016 ini tak hanya memikat warga Tanjung Balai Karimun saja, tapi juga para turis.

PO Kue Bulan Tzu Chi Batam

PO Kue Bulan Tzu Chi Batam

08 Oktober 2020

Setiap tahun menjelang Festival Pertengahan Musim Gugur, Tzu Chi Batam memeriahkannya dengan mengadakan Bazar Kue Bulan Cinta Kasih di sebuah pusat perbelanjaan di Kota Batam. Namun karena dampak dari pandemi Covid-19, Bazar yang telah 11 tahun diadakan di Mall BCS (Batam City Square) ini tahun ini perlu dialihkan ke lokasi yang lebih aman. Lokasi tersebut tidak lain adalah Aula Jing Si Batam.

Festival Kue Bulan

Festival Kue Bulan

11 Oktober 2010 Dalam rangka merayakan festival ini, relawan Tzu Chi mengadakan kuis cerdas cermat seputar pengetahuan mengenai Tzu Chi. Insan Tzu Chi yang ikut berpartisipasi dalam cerdas cermat datang dari berbagai kalangan relawan, mulai dari relawan rompi (baru), kelas budi pekerti, muda-mudi Tzu Chi, relawan abu putih, dan relawan biru putih.
Luangkan sedikit ruang bagi diri sendiri dan orang lain, jangan selalu bersikukuh pada pendapat diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -