Kebersamaan di Acara Buka Bersama
Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy LiantoStaf Yayasan Buddha Tzu Chi dan DAAI TV Indonesia bersama-sama mempersiapkan ruangan kantin untuk acara buka puasa bersama.
10 Juli 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan acara buka puasa bersama dengan staf Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, DAAI TV Indonesia, dan Pulau Intan pada pukul 16.00 WIB. Sebanyak 650 orang hadir dalam acara.
Turut hadir dalam acara Addie MS, Ustaz Maman Imanulhaq, Ayu Soetomo, dan Parni Hadi. “Yang membuat saya terkesan, ini adalah Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, tapi pernak-pernik acara buka puasanya bernuansa islami dan terutama ada tausiyah lagi. Ini sangat luar biasa. Saya salut dengan Yayasan Buddha Tzu Chi. Di sini kita merayakan satu sikap positif bersama untuk kemajuan bersama umat manusia,” ujar Addie MS.
Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Pui Sudarto, relawan Tzu Chi Indonesia, dan Hong Tjhin, CEO DAAI TV Indonesia melakukan penuangan celengan bersama.Ustaz Maman Imanulhaq memberikan tausiyah kepada para tamu undangan sebelum acara buka puasa dimulai.
Selain kagum dengan acara buka puasa Tzu Chi, pria yang berprofesi sebagai konduktor orkestra ini menerangkan jika ia merasa kagum akan semangat celengan bambu yang diterapkan oleh para staf. “Ini bukan cuma menabung, tetapi ada suatu sikap yang ditimbulkan untuk sama-sama memikirkan orang lain melalui uang yang mungkin nilainya tidak seberapa. Ini suatu hal yang positif sekali,” ujar ayah dua anak itu.
Senada dengan Addie MS, Ustaz Maman Imanulhaq, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Mizan Jatiwangi, Majalengka mengatakan jika di Tzu Chi ia melihat ada semangat untuk berbagi dan hal ini (semangat celengan bambu) juga ingin ia terapkan ke pesantrennya. “Pesan terpenting dalam buka puasa bersama ini ialah kita kembali ke keluarga bukan hanya untuk keluarga kita di rumah, tetapi yang lebih besar yaitu keluarga kemanusiaan bahwa kita meskipun berbeda asal usul tetapi kita memberikan yang terbaik sebagai manusia,” ucap ustaz Maman.
Addie MS, tamu undangan merasa acara buka puasa bersama itu merupakan satu sikap positif bersama untuk kemajuan bersama umat manusia.
Selain staf Yayasan Buddha Tzu Chi, DAAI TV, dan Pulau Intan, turut hadir dalam acara 9 orang frater (calon Pastor) yang bersama-sama merayakan buka puasa pada hari itu. “Acara ini sangat bagus. Para karyawan saling membangun keakraban dan persaudaraan tanpa memandang perbedaan,” terang Arnoldus Kutu Ndiwa, mahasiswa semester 5 fakultas Falsafat dan Teologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Jalinan jodoh para frater ini dengan Tzu Chi bermula pada saat mereka ingin mengisi liburan semester pada tahun ini dengan karya-karya sosial kemasyarakatan dan mereka diusulkan untuk “Live In” di Tzu Chi. Pada awalnya Arnold dan teman-temannya berpikir Yayasan Buddha Tzu Chi hanya untuk kalangan umat Buddha saja tetapi ternyata setelah mereka telusuri tidak seperti yang mereka bayangkan, Tzu Chi adalah sebuah yayasan sosial. Maka mereka pun memutuskan untuk “Live In” selama 3 minggu di Tzu Chi (2 minggu pelayanan di RSKB dan satu minggu di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi). “Kami sangat senang bekerja sama dengan Tzu Chi,” ujar Arnold.
Arnoldus Kutu Ndiwa (lima dari kiri) merasa jika dalam acara buka puasa bersama, ia melihat para karyawan saling membangun keakraban dan persaudaraan tanpa memandang perbedaan.