Kebersamaan di Tengah Hujan

Jurnalis : Indri Hendarmin (He Qi Utara), Fotografer : Tan Surianto, Yusniaty (He Qi Utara)

Pada Sabtu, 11 April 2015, relawan Tzu Chi melakukan kegiatan Ai Sa (Menebar Cinta Kasih – Sosialisasi Misi Tzu Chi) di Lapangan Basket Muara Karang Blok IV.

Menjelang pukul 16.00 WIB, mentari yang bersinar terik sejak Sabtu siang, 11 April 2015 masih terasa menyengat di Lapangan Basket Muara Karang Blok IV, Jakarta Utara. Meski begitu, hal itu tidak menyurutkan semangat para relawan Tzu Chi. Saat itu, para relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Utara tengah mempersiapkan kegiatan Ai Sa (Menebar Cinta Kasih – Sosialisasi Misi Tzu Chi) dengan bertemakan “Kehidupan Bahagia”. Sebelumnya, pada hari Selasa, 7 April 2015, para relawan Tzu Chi telah mengunjungi warga yang tinggal di Blok IV Muara Karang secara door to door. Kunjungan itu untuk mengundang mereka hadir di kegiatan ini sekaligus melakukan sosialisasi perayaan Waisak yang akan dilaksanakan pada 10 Mei mendatang di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Cuaca memang  tak dapat diprediksi. Tak lama setelah acara berlangsung, awan mendung mulai menghiasi langit yang disusul dengan guyuran hujan deras. Meski harus bersembunyi di bawah payung dan tenda, 80 warga yang hadir dalam acara ini tetap antusias. Begitu pula dengan para relawan, antusiasme para warga semakin menambah semangat para relawan Tzu Chi untuk mensosialisasikan misi-misi Tzu Chi.

Meskipun hujan deras mendera, para warga tetap antusias mengikuti kegiatan Ai Sa. Hal ini menambah semangat para relawan.

Selain melalui materi presentasi, para relawan Tzu Chi juga memperkenalkan Tzu Chi kepada para warga dengan membagikan buku 108 Kata Perenungan yang berisi Kata Perenungan Master Cheng Yen. Tujuh anak kecil dengan khusyuk membaca buku tersebut di salah satu sudut tenda. Mereka setiap hari datang ke lapangan itu untuk bermain bola. Begitu juga pada Sabtu itu. Namun karena hujan yang mendera, mereka membatalkan niatnya bermain bola. Justru para relawan Tzu Chi mengajak mereka untuk ikut serta mengikuti kegiatan Ai Sa.

Salah satu anak-anak tersebut bernama Holly yang saat ini duduk di kelas 6 SD menuturkan bahwa kata perenungan yang paling dia sukai adalah “Kita yang menanam berkah kitalah yang menuai.” Hal itu karena kata perenungan tersebut mengingatkannya bahwa ia akan mendapatkan hal yang baik bila melakukan kebaikan juga.

Anak-anak mengikuti isyarat tangan Cia Chai Siong Kai Can (Makan Sayur Paling Mengagumkan) yang diperagakan oleh para relawan.

Lain Holly, lain pula Jason. Anak yang masih duduk di bangku kelas 4 SD ini tertarik dengan kartu pos bergambar rupang Buddha.  “Bagus gambarnya,” cetus Jason saat menerima kartu pos tersebut.  Saat disinggung tentang pola makan vegetarian, spontan ia langsung menjawab, “Saya paling suka kangkung.”

Saat para relawan Tzu Chi memperagakan isyarat tangan dengan lagu berjudul Cia Chai Siong Kai Can (Makan Sayur Paling Mengagumkan), anak-anak ini mengikuti gerakannya dengan gembira. Anak-anak juga memiliki jiwa sosial yang kuat. Mereka berjanji saat acara selesai nanti akan membantu relawan membereskan meja kursi.  Dan benar saja, sesaat setelah acara selesai, mereka dengan sigap dan penuh semangat mengangkat meja dan kursi, membantu dengan hati penuh sukacita dan tanpa pamrih.

Para relawan Tzu Chi menyambut warga dengan ramah dan senyuman. Hujan tidak menyurutkan semangat para relawan.

Mengajak Masyarakat untuk Bervegetaris

Selain perkenalan Tzu Chi, kegiatan Ai Sa ini juga diisi dengan demo masak yang dibawa oleh relawan Tzu Chi, Cindy Lie. Demo masak ini untuk memperkenalkan menu masakan vegetarian serta mengajak masyarakat untuk bervegetaris. “Sekitar sebulan yang lalu saya diminta oleh Puspa Shijie untuk demo masakan vegetarian, melalui demo ini saya ingin sharing sekaligus memperkenalkan Xiang Ji Fan (Nasi Instan Jing Si-red) yang bergizi dan praktis. Bagi vegetarian pemula apabila harus memakan hanya sayuran saja mungkin akan terasa sulit. Dengan banyaknya variasi makanan tentu akan meningkatkan minat menjadi vegetarian."

Kegiatan ini diapresiasi oleh  Ketua RW, Sugianto. Menurutnya kegiatan sosialisasi ini sebaiknya dilakukan rutin. “Kegiatan ini agar bisa dilaksanakan berkala dan pengaturan agar banyak yang datang karena sangat positif,” tuturnya.

Dolly Jap, salah satu warga yang hadir terkesan dengan kegiatan ini. “Saya hadir sebelum acara mulai dan melihat para relawan latihan cara menyajikan teh, sungguh mengagumkan. Mereka sangat kompak. Sebelumnya saya pernah membeli Xiang Ji Fan tetapi saya tidak tahu bagaimana cara penyajiannya hingga terasa kurang enak. Hari ini, setelah diajarkan caranya, saya akan mencobanya lagi di rumah," uajr Dolly. Lebih lanjut, Dolly mengaku ingin menjadi salah satu relawan. "Tadi saya sudah isi form, saya mau jadi relawan,” tutur Dolly Jap sembari mengangguk.

Artikel Terkait

Kebersamaan di Tengah Hujan

Kebersamaan di Tengah Hujan

14 April 2015 Cuaca memang  tak dapat diprediksi. Tak lama setelah acara berlangsung, awan mendung mulai menghiasi langit yang disusul dengan guyuran hujan deras. Meski harus bersembunyi di bawah payung dan tenda, 80 warga yang hadir dalam acara ini tetap antusias.
Hanya orang yang menghargai dirinya sendiri, yang mempunyai keberanian untuk bersikap rendah hati.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -