Kebersamaan Memupuk Cinta Tanah Air

Jurnalis : Yuliana (He Qi Utara 1), Fotografer : Yusniaty (He Qi Utara 1)

doc tzu chi

Anak-anak rusun Cinta Kasih Muara Angke berkumpul merayakan HUT RI 17 Agustus bersama relawan Tzu Chi dan murid-murid Tzu Chi School, Minggu, 6 Agustus 2017.

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara-1 mengadakan kelas budi pekerti untuk anak-anak rusun Cinta Kasih Tzu Chi, Muara Angke, Jakarta Utara, Minggu pagi, 6 Agustus 2017. Diisi dengan perayaan kemerdekaan RI, kegiatan ini dihadiri 23 relawan Tzu Chi, 5 guru dan 27 murid Tzu Chi School PIK, serta 4 Tzu Ching dari Taiwan. Sekitar 50 anak rusun yang hadir pun merasa gembira.

Sebelum kegiatan dimulai, anak–anak rusun melakukan pendaftaran ulang dan dibagi menjadi beberapa kelompok. Dalam satu kelompok terdiri dari 12 orang, yang terdiri dari relawan Tzu Chi sebagai Daai papa/mama, murid Tzu Chi School, dan anak-anak rusun. Setelah terbentuk kelompok, semuanya pun saling berkenalan dan bersalaman.

Dengan tema HUT RI 17 Agustus 1945, acara dibuka Felix Juwono, relawan Tzu Chi dengan mengajak semuanya menyanyikan lagu kebangsaan. Di antaranya Indonesia Raya, Tujuh Belas Agustus, dan Indonesia Pusaka. Lagu-lagu tersebut dinyanyikan bersama dengan iringan alat musik gitar yang dimainkan murid–murid Tzu Chi School. Selain itu, anak-anak juga diajak bermain bersama melalui nyanyian do mi ka do, membuat semua tertawa bahagia.

Anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok agar lebih saling mengenal dan akrab.


Anak-anak rusun usia TK hingga kelas 2 SD mengikuti lomba mewarnai.

Setelah bernyanyi bersama, Haryo Suparmun, relawan Tzu Chi, memberikan sharing arti dari perayaan ini. “Hari Peringatan Kemerdekaan 17 Agustus 1945 ini, anak–anak harus berbakti kepada orang tua dan semangat untuk belajar, agar menjadi orang yang pinter dan bijaksana. Supaya besar nanti menjadi orang yang sukses. Ikut membangun negara Indonesia lebih maju, karena kalian adalah generasi penerus bangsa,” himbau Haryo pada anak-anak.

Haryo pun bertanya kepada anak–anak, “Apa makna dari warna bendera merah putih?” Dengan sigap salah satu anak rusun, yaitu Iqbal, menjawab, ”Merah artinya berani, Putih artinya suci.“

 Belajar sambil Bermain


Justin (membungkuk), merasa bahagia bisa berbagi dengan anak-anak rusun.


Anak-anak bermain permainan karet dan sedotan.

Kegiatan selanjutnya yaitu permainan yang sudah ditunggu anak–anak. Mereka dibagi menurut tingkat kelas. Anak-anak rusun kelas TK sampai kelas 2 SD mengikuti lomba mewarnai. Dan anak kelas 3 SD sampai SMP mengikuti lomba susun kata, mengeja kalimat, serta permainan karet dan sedotan. Setiap kelompok yang menang mendapatkan hadiah dari panitia. Permainan berlangsung seru dan penuh keakraban.

Pekik semangat bergema di aula rusun saat foto bersama, “Merdeka!!”

Salah satu murid Tzu Chi School, Justin bertutur, kegiatan seperti ini adalah pertama kali baginya. Melihat antusias anak-anak rusun dan kebahagiaan yang ia dapat, ia pun termotivasi untuk mengikuti kegiatan serupa jika ada kesempatan lagi di kemudian hari.

“Kegiatan ini merupakan kegiatan yang (belajar) rendah hati, dapat memberi kebahagiaan kepada anak–anak lain dengan saya bersumbangsih, bermain bersama, dan menemani mereka belajar.”

Sebelum acara bubar, semuanya berfoto bersama. Pekik semangat nasionalis pun bergema di aula rusun, Merdeka!!


Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -