Keceriaan Anak Asuh He Qi Pusat di Tepi Pantai Jakarta

Jurnalis : Saktijani (HeQi Pusat ), Fotografer : Intan Khatulistiwa (He Qi Pusat)

Sebanyak 62 Anak Asuh He Qi Pusat dan 25 orang relawan Tzu Chi menggelar pertemuan bulanan di Pantai Carnaval Ancol Jakarta, Minggu (19/6/2016).

Suasana Pantai Carnaval Ancol Jakarta pada Minggu pagi 5 Juni 2016 tampak ceria dengan kehadiran anak-anak asuh He Qi Pusat dan para relawan Tzu Chi. Gathering bulanan penerima bantuan bagi Anak Asuh He Qi Pusat ini memang tak seperti biasanya, di mana rutin digelar di Gedung ITC Mangga Dua Lantai 6. Karena itu anak-anak terlihat lebih bersemangat.

Cuaca sejuk bersama angin semilir menambah keceriaan dan menyegarkan hati setiap orang yang datang. Sebanyak 62 anak asuh bersama 25 orang relawan mengawali kegiatan dengan melakukan penghormatan kepada Master Cheng Yen. Setiap anak asuh diminta berkenalan dengan teman-teman mereka sambil menanyakan nama mereka. Lalu setiap nama yang mereka dapatkan, mereka tulis di atas secarik kertas kecil sebagai tanda pengenal. Mereka saling menyematkan tanda pengenal ke teman mereka sambil mengucapkan Gan En (bersyukur) kepada temannya yang telah membantu menyematkan tanda pengenal di baju sebelah kiri bagian atas.

Relawan Tzu Chi yang tergabung dalam tim teratai telah mempersiapkan sejumlah permainan bagi anak asuh. Sebelum permainan, anak asuh dibagi dalam enam kelompok dengan masing-masing kelompok yang  terdiri dari 10 orang yang dipimpin oleh seorang ketua kelompok.

 

Relawan pendamping memberikan potongan kertas berisi kata perenungan Master Cheng Yen pada permainan The Chinese Whisperer.

Setiap anak asuh diminta saling berkenalan kemudian menuliskan nama mereka di atas secarik kertas kecil sebagai tanda pengenal.

Permainan pertama, ‘Squirrel and Hunter’. Permainan ini melatih konsentrasi para peserta dalam menerima instruksi ataupun tugas-tugas yang diberikan. Bila pemimpin permainan menyebutkan satu kata maka peserta harus melakukan gerakan yang sesuai dengan kata yang disebut.

Permainan kedua. Setiap kelompok harus menentukan target dan strategi untuk unggul dalam permainan selanjutnya. Peserta juga harus dapat mengevaluasi kesulitan yang dihadapi dalam permainan nantinya serta mampu membuat strategi baru. Setiap kelompok diberikan satu buah bola plastik. Mereka diminta untuk bermain saling melempar bola kepada sesama kelompoknya. Ketua kelompok, sebagai pengatur permainan akan berdiri ditengah. Ia menjaga agar bola yang dilemparkan di tengah tidak terjatuh mengenai tanah. Perhitungan nilai berdasarkan jumlah bola berhasil dilemparkan dalam satu menit. Namun bila bola menyentuh tanah, nilai akan hilang dan harus dimulai dari awal kembali. Gelak tawa dan sorak sorai terdengar terutama saat bola terpaksa jatuh ke tanah. 

Permainan terakhir, ‘The Chinese Whisperer’. Setiap kelompok harus mengatur barisan lurus ke belakang. Peserta barisan pertama menghampiri dan mendengar pesan berupa kalimat dari kata perenungan Master Cheng Yen, dari relawan pendamping mereka. Secara estafet, setiap pesan yang diterima harus dibisikan kembali ke teman-temannya sampai ke barisan belakang. Teman terakhir yang menerima pesan harus menyampaikan isi pesan yang ia terima didepan  barisan. Hampir semua kelompok menyampaikan isi pesan mendekati pesan aslinya. Ternyata mereka masih mengingat kata perenungan Master Cheng Yen dengan baik.

Saat memasuki sesi makan siang, setiap anak-anak harus mengatur dan menggelarkan tikar di atas pasir dan duduk bersama kelompoknya. Sambil menikmati makan siang, peserta dihibur dengan alunan biola nan indah lagu ‘Kita Satu Keluarga’ yang dimainkan oleh anak seorang relawan Noni Thio.

Sebelum meninggalkan lokasi, setiap anak-anak diminta untuk membereskan tikar, membersihkan sampah, juga segala perlengkapan agar pantai tetap bersih dari sampah. Tak lupa mereka semua diajak untuk berfoto bersama sebagai momen kenangan bersama teman-teman. Sisa waktu sebanyak 30 menit dimanfaatkan anak-anak untuk bermain pasir dan berfoto bersama. Kegiatan kali ini begitu berkesan bagi anak-anak dan juga relawan. Meski anak-anak bisa bermain, mereka tetap mendapatkan banyak ilmu dari sejumlah permainan.


Artikel Terkait

Bantuan Sosial Peduli Covid-19 di Kelurahan Ancol dan Kelurahan Pademangan Barat

Bantuan Sosial Peduli Covid-19 di Kelurahan Ancol dan Kelurahan Pademangan Barat

17 Mei 2021

Tzu Chi bersama Polsek Pademangan dan Artha Graha Peduli menyalurkan paket beras dan masker medis untuk warga Kp. Dao Kel. Ancol dan warga Pademangan Barat.

Keceriaan Anak Asuh He Qi Pusat di Tepi Pantai Jakarta

Keceriaan Anak Asuh He Qi Pusat di Tepi Pantai Jakarta

30 Juni 2016
Anak-anak asuh He Qi Pusat dan para relawan Tzu Chi menggelar pertemuan bulanan di Pantai Carnaval Ancol Jakarta. Suasana pantai membuat mereka tampak bahagia.
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -