Keceriaan Arif Menanti Kesembuhan

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah

Pemasangan bola mata tergantung pada kesembuhan infeksi paru-paru Arif.

Siang itu, Samsul Maarif (tiga tahun) tampak asik bermain kuda plastik di ruang tamu rumahnya di Desa Sukamaju, Kecamatan Cibeber, Cianjur. Seketika senyumnya mengembang saat melihat para relawan Tzu Chi dari Jakarta dan Cianjur kembali mengunjunginya. Kunjungan tersebut, 27 Agustus 2016 merupakan kunjungan yang kelima.  

“Apa kabarnya Bu Yeti? Bagaimana kondisi Arif sekarang?,” tanya Ricky Budiman, relawan Tzu Chi dari Jakarta sambil menghampiri Arif.

“Arif masih batuk-batuk Pak Ricky,” jawab Yeti.

Samsul Maarif atau yang biasa dipanggil Arif mengalami infeksi paru-paru sejak usia satu bulan. Sejak saat itu pula mata Arif kemerahan. Mata kirinya sembuh, tapi tidak dengan mata kanannya. Pada usia enam bulan, bola mata Arif mulai membesar dan seperti hendak keluar.

Perkenalan relawan dengan Samsul Maarif bermula saat Yeti membawa Arif ke Bakti Sosial Kesehatan Tzu Chi di Cianjur pada 17 Maret 2016. Dokter mata dari Tzu Chi yang menanganinya mengatakan Arif bukan menderita katarak, tetapi Retinoblastoma. Penyakit Retinoblastoma memang biasanya menyerang balita. Sejak saat itu, relawan Tzu Chi mendampingi pengobatan Arif. Arif yang akhirnya memiliki BPJS pun kemudian mendapat rujukan ke Rumah Sakit Mata Cicendo, Bandung. Dokter di Rumah Sakit Mata Cicendo mengatakan Retinoblastoma yang dialami Arif disebabkan infeksi paru-paru.

Relawan Tzu Chi dari Jakarta dan Cianjur terus memantau perkembangan kondisi Arif.

“Dokter menganjurkan agar paru-paru Arif dikontrol terus. Maksudnya kan ibu ada BPJS. Jadi bawalah ke rumah sakit Cianjur,” kata relawan Ricky Budiman mengingatkan Yeti agar rutin membawa Arif ke dokter.

Syukurlah, bola mata Arif kini sudah mengecil. Saat ini keluarga dan relawan menunggu setidaknya enam bulan untuk bisa memasang bola mata palsu. Namun semuanya tergantung pada kesembuhan infeksi paru-paru Arif.

“Saya sangat berharap Ibu Yeti tak absen memperhatikan perkembangan paru-paru Arif agar pemasangan bola mata bisa dilakukan. Arif kan tak lama lagi sekolah. Jadi jangan sampai dia menjadi minder dengan kondisi matanya,” jelas Ricky.

Meski kerap bermain sendirian, Arif sebenarnya periang dan aktif. Selama ini Arif selalu berada di dalam rumah mengingat ia matanya terasa perih jika terkena sinar matahari.

“Kalau sekarang Alhamdulillah sudah bisa keluar rumah main sama yang lain. Tidak malu lagi. Saya berharap Alif bisa cepat sembuh dan bisa ceria seperti anak-anak yang lain,” kata Yeti.


Artikel Terkait

Saya Sayang Mama

Saya Sayang Mama

05 Juni 2014 Bertepatan dengan Hari Ibu internasional yang jatuh pada bulan Mei ini, maka pada tanggal 18 Mei 2014, tim amal Tzu Chi  He Qi Barat mengadakan kegiatan kunjungan kasih pasien kasus dengan mengambil tema “Hari Ibu”. Sebanyak 72 peserta yang  terdiri dari relawan dan peserta umum hadir di   Aula lantai 4 Gedung Sekolah Cinta Kasih, Cengkareng.
Melihat Wajah Bahagia Endah

Melihat Wajah Bahagia Endah

17 Juli 2020

“Saya bersyukur sekali dengan keadaan wajah saya sekarang, kalau dulu kan besar sampai menutupi pipi. Alhamdulillah, terima kasih Yayasan Buddha Tzu Chi,” ucap Endah berkali-kali. 

 

Melaksanakan Dua Hal yang Tidak Bisa Ditunda

Melaksanakan Dua Hal yang Tidak Bisa Ditunda

18 Januari 2016
Kegiatan kali ini tidak hanya sekedar kunjungan untuk menghibur opa dan oma yang tinggal di panti tersebut, namun juga turut berbagi kasih dengan diadakannya baksos kesehatan umum.
Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -