Keceriaan Menyiapkan Makan Siang
Jurnalis : Wismina (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Irwan, Wismina (Tzu Chi Pekanbaru)Kelas budi pekerti Qin Zi ban kembali diadakan pada tanggal 20 Maret 2016. Selain memberikan materi, anak-anak juga diajak praktik langsung dalam memberikan pelayanan memasak.
Kebersamaan dalam keceriaan kembali menghiasi pembelajaran kelas budi pekerti Qin Zi Ban yang dilangsungkan di Kantor Penghubung Tzu Chi Pekanbaru yang diadakan pada hari Minggu tanggal 20 Maret 2016. Sebanyak 18 anak hadir dalam pertemuan ke Sembilan ini. Pada kelas hari itu anak-anak diajarkan kata perenungan yang berbunyi, “badan sehat, batin sehat maka sedikit penyakitnya”. Melalui kata perenungan ini, anak-anak diajak untuk menjaga kesehatan badan melalui pola makan yang sehat yakni lebih banyak mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Selain itu, pentingnya mengkonsumsi air putih sesuai takaran setiap harinya dan berolahraga.
Anak-anak juga ditanya tentang sayuran maupun buah-buahan yang menjadi kesukaan mereka, ada yang mengatakan suka makan brokoli, wortel, bayam, buah apel, semangka, dan lemon. Sedangkan untuk menciptakan batin yang sehat anak-anak diharapkan untuk dapat bersemangat, ceria dan punya cinta kasih. “Ketika teman tidak sengaja membuat kita terjatuh, kemudian kita memaafkannya, itu adalah wujud cinta kasih. Sayang Mama Papa, sayang koko, cece dan adik itu juga merupakan wujud cinta kasih,” ucap Mina menjelaskan.
Anak-anak dengan penuh semangat dan sungguh-sungguh mengupas sayur dan menyiapkan keperluan lainnya.
Kegiatan ini merupakan sebuah kisah menarik dan menyenangkan karena memberikan pengalaman bagi anak-anak, termasuk relawan pendamping.
Untuk membuat suasana lebih ceria, anak-anak diajak untuk mendengarkan dan memahami makna dari lagu Ciak Chai Siong Kai Zhan (Makan sayuran paling mengagumkan). Mina menjelaskan setiap bait lagunya. Ia juga menjelaskan manfaat mengkonsumsi sayuran, yakni bisa memperlancar pencernaan. Setelahnya bersama-sama menyaksikan video supaya bisa lebih memahami penjelasan.
selain menjelaskan manfaat makan sayuran, juga dijelaskan tentang bahaya makan daging, seperti daging ayam. Penjelasan ini dikemas dalam bentuk cerita gambar, di mana peternakan sekarang banyak yang memberikan suntikan zat berbahaya pada ayam, sehingga ketika ayam tersebut dimakan akan menjadi racun bagi tubuh yang bisa menimbulkan penyakit. “Ayam juga merasa sakit ketika disuntik, namun sayangnya peternak tidak mau peduli, tetap saja memberi suntikan,” ujar Mina menjelaskan pada gambar ayam yang sedang menangis ketika hendak disuntik. Mina mengingatkan agar sebaiknya mengurangi konsumsi daging, seperti dirinya yang sudah lama bervegetaris.
Pada pertemuan ini, anak-anak juga diajak untuk menyiapkan makanan dengan memasak sayuran untuk makan siang. Mereka dibagi dalam lima grup, empat grup menyiapkan lauk, satu grupnya lagi menyiapkan salad buah. Menu makan siang kali ini yakni sup bayam yang dicampur jagung manis, kentang dan wortel; telur dadar yang dipadankan dengan buncis, wortel, jamur; cap chai yang terdiri dari brokoli, wortel, arcis, jamur, jagung muda, dan paprika. Juga ada menu tahu, tempe, kentang yang yang dibubuhi saus dan kecap manis. Sementara itu utnuk menu salad buah terdiri dari semangka, apel, pear, anggur, dan buah naga.
Selama memasak, anak-anak dilengkapi dengan celemek. Anak-anak antusias dan bersungguh hati menyiapkan makan siang. Ada rasa penasaran, ada juga yang merasa seperti berpetualangan. Lebih dari itu, ini juga merupakan momen kebersamaan orang tua dan anak. Tampak ada orang tua dengan penuh kasih sayang dan sabar mengajari anak cara mengupas sayur, atau juga cara menggoreng. Sebuah pengalaman menarik dan menyenangkan bagi anak-anak, termasuk relawan pendamping.
Artikel Terkait
Menumbuhkan Akar Kebajikan Seharum Bunga
05 Mei 2015 Sesuai dengan makna Waisak yang merupakan doa jutaan insan, Yuli Shijie selaku koordinator mengajak semuanya bersama-sama dengan tulus mendoakan korban bencana di Nepal.Keceriaan Menyiapkan Makan Siang
30 Maret 2016Kelas budi pekerti Qin Zi Ban yang menjadi pertemuan ke sembilan setiap bulannya diadakan pada 20 Maret 2016. Kegiatan ini dihadiri sebanyak 18 anak. Selain memberikan materi tentang pola hidup sehat, anak-anak juga diajak langsung mempraktikannya dengan memberikan pelayanan menyiapkan makanan untuk santap bersama. Mereka lakukan dengan sukacita.
Membina Cinta Kasih Anak-anak Sejak Usia Dini
10 Oktober 2018Kamp Kelas Budi Pekerti Qin Zi Ban telah berlangsung dua hari yaitu 6-7 Oktober 2018 di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Puncak acaranya yaitu pada acara penutupan di sore hari kedua yang bertema “Aku datang, Aku senyum, Aku bahagia.