Kedamaian Hati di Ruang yang Nyaman (Bag 2)

Jurnalis : Indrawan Paimin (He Qi Timur), Fotografer : Indrawan Paimin (He Qi Timur)
 
 

foto
Relawan Tzu Chi menampilkan isyarat tangan “Ren Jian You Ai” (Ada Cinta Kasih di Dunia)

Tanggal 9 November 2012, pukul 8.30 pagi sebelum Mal Kelapa Gading mulai beroperasi, tampak beberapa relawan telah hadir sambil melakukan finishing dengan mengisi beberapa sudut dengan bunga dan pohon tanaman.

 

 

Tepat jam 10.00 pagi, Mal Kelapa Gading dibuka dan pengunjung mulai tampak berdatangan. Sebagian pengunjung yang datang ke pameran Jing Si lebih banyak berbelanja produk makanan berupa mie dan nasi instant sehat. Sebagian lagi memperhatikan produk alat makan Jing Si berupa mangkok, sumpit dan sendok. Bagi sebagian muda-mudi dan profesional muda ada yang membaca beberapa buku di stand buku yang terletak sebelah kiri panggung. 

Ada ibu-ibu yang kebetulan membawa anak-anaknya menghampiri stand celengan bambu yang juga merupakan sejarah perjalanan mengembangkan misi Tzu Chi sejak tahun 1966. Tampak ada pengunjung yang mendapatkan penjelasan dari relawan maupun karyawan Jing Si Books and Café tentang produk daur ulang dari Da Ai Technology Taiwan. Mereka terkagum-kagum melihat produk daur ulang yang begitu halus.

Seorang pengunjung yang bernama Mei Lan merasa kagum ketika mengetahui bahwa baju yang di manekin itu merupakan hasil daur ulang dari 12 botol PET. Menurut Mei Lan, sambil memegang baju tersebut, "Wah, materialnya mirip bahan dry fit untuk baju olahraga dari produk olahraga merk internasional ya,” katanya sambil menyebut merk dagang dari suatu produk busana olahraga buatan luar negeri.

foto  foto

Keterangan :

  •  Anak-anak dari kelas budi pekerti Er Tong Ban dan Tzu Ching juga menampilkan isyarat tangan tentang berbakti kepada orang tua (kiri).
  • Pengunjung mal terlihat sangat tertarik pada produk-produk Jing Si yang berkualitas tinggi, salah satunya alat makan ramah lingkungan(kanan).

Sekitar pukul 19.00 setiap malam, Jing Si Exhibition juga mengadakan Jing Si Talk. Malam pertama, Jing Si Talk diisi oleh Hok Lay Shixiong. Ia menyampaikan tentang "Hidup yang Bahagia". Hari kedua, Jing Si Talk diisi oleh Posan Shixiong dan dihari ketiga diisi oleh MarthaShijie dari Tzu Ching yang menyampaikan pesan pelestarian lingkungan.

Adapun puncak keramaian pengunjung pameran ini adalah pada hari Sabtu dan Minggu (10-11 November 2012), di mana masyarakat ibukota yang membawa keluarga beserta anak-anak dan orang tua mereka melihat kegiatan Tzu Chi sambil jalan jalan di Mal.

Pada kesempatan ini saya sempat melakukan wawancara singkat dengan bapak Janny Widjaja. Ia kebetulan sedang bersama istri dan ketiga putranya berjalan-jalan di Mal Kelapa Gading. Saya melihat pak Janny Widjaja beserta istri sedang memperhatikan produk makanan, dan setelah itu membaca buku raksasa kata perenungan Master Cheng Yen yang ada di pameran.

Awalnya, pak Janny Widjaja mengetahui dunia Tzu Chi dari DAAI TV lalu mendengar bahwa komunitas Tzu Chi banyak mengadakan bakti sosial kemanusiaan serta mobil daur ulang Tzu Chi yang menyambangi rumah ke rumah untuk memasyarakatkan daur ulang demi pelestarian bumi.

foto  foto

Keterangan :

  • Pada pameran ini juga disediakan tempat di mana pengunjung bisa menuangkan koin-koin yang sudah disimpan dalam celengan bambu (kiri).
  • Pameran ini merupakan sebuah kesempatan baik bagi para relawan untuk merekrut lebih banyak Bodhisatwa untuk bergabung menjadi relawan Tzu Chi (kanan).

Ketika saya menawarkan apakah ia mempunyai waktu 10 menit untuk menerima penjelasan tentang Tzu Chi, ia dengan senang hati mau mendengarkan penjelasan dan misi-misi Tzu Chi. 10 menit yang diminta pada awalnya kemudian berkembang menjadi 1 jam lamanya. Yang lebih menyenangkan lagi, di akhir dari sesi bincang-bincang ini, ia dan istrinya menawarkan diri untuk bergabung dalam barisan murid Master Cheng Yen.

Acara pameran ini juga diisi oleh peragaan bahasa isyarat tangan yang dibawakan oleh relawanHe Qi Timur, murid-murid kelas budi pekerti dan Tzu Ching. Tidak kalah serunya, adik-adik kita dari Tzu Ching juga membuka mini booth yang mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga bumi kita yang sedang sakit, salah satunya adalah dengan mengajak masyarakat untuk berikrar vegetarian. Mereka menamakan tim diri dengan sebutan  generasi WAVES - We Are Vegetarian and Earth Saviors.

Serangkaian acara pameran ini diakhiri dengan seluruh relawan menyanyikan lagu Satu Keluarga dengan gerakan bahasa isyarat tangan. Malam itu, Minggu 11 November 2012, tepatnya pukul 22.00, acara pameran Jing Si ditutup. Tampak seluruh relawan tidak langsung pulang tetapi semuanya bahu membahu merapikan seluruh arena pameran agar kembali ke sedia kala. 

Meski pameran telah selesai, semangat pameran dan visi misi Tzu Chi tidak boleh selesai sampai disini. Malah diharapkan melalaui pameran ini dapat digalang lagi lebih banyak Bodhisatwa dunia yang akan mengemban visi dan misi ini. Gan en.

 

 
 

Artikel Terkait

Dimulainya Program Bebenah Kampung Tzu Chi di Palmerah

Dimulainya Program Bebenah Kampung Tzu Chi di Palmerah

12 Oktober 2023

Program Bebenah Kampung kerja sama antara Tzu Chi Indonesia dengan Pemprov DKI Jakarta di Palmerah, Jakarta Barat dimulai hari ini (12/10/2023). Kegiatan diawali dengan pembongkaran 2 rumah yang akan dibangun.

Kegembiraan Menyambut Festival Kue Bulan di Tzu Chi Surabaya

Kegembiraan Menyambut Festival Kue Bulan di Tzu Chi Surabaya

27 September 2024

Perayaan Festival Kue Bulan di Tzu Chi Surabaya berlangsung penuh sukacita. Para peserta yang terdiri dari relawan Tzu Chi, relawan medis Tzu Chi, keluarga relawan, serta staf Yayasan larut dalam acara yang dikemas secara unik serta berkesan ini.

Bersih-bersih Rumah Oma Lim Kim Hiok

Bersih-bersih Rumah Oma Lim Kim Hiok

05 Juli 2019

Sembilan relawan Tzu Chi Medan membersihkan dan merenovasi rumah Oma Lim Kim Hiok (60), penerima bantuan Tzu Chi pada Sabtu, 29 Juni 2019. Relawan dengan hati-hati menaiki lantai dua rumah yang kayunya sudah mulai lapuk.

Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -