Kehangatan Bersama
Jurnalis : Khimberly (Tzu Chi Bali), Fotografer : Maggie, Lili (Tzu Chi Bali) Relawan menunjukkan barang-barang yang terbuat dari bahan-bahan daur ulang yang dipamerkan dalam Acara Syukuran Tahun Baru Imlek yang diadakan oleh relawan Tzu Chi Bali. |
| ||
Tidak seperti tahun sebelumnya, karena masih dalam nuansa Tahun Baru Imlek, sebelum acara dimulai relawan Tzu Chi mengundang para penerima bantuan pengobatan Tzu Chi agar datang lebih awal yakni pukul 12.00 siang. Mereka berkumpul sambil makan siang bersama dengan keluarga besar Tzu Chi. Sambil menikmati hidangan, para relawan menampilkan isyarat tangan dengan lantunan lagu Wajah yang Bahagia. Saat itu para relawan juga duduk sambil berbagi cerita bersama mereka. Tepat pukul 14.00 WITA, pintu gerbang Kharisma Ballroom dibuka. Acara syukuran Tahun Baru Imlek 2010 dimulai. Para hadirin dipersilahkan masuk ke dalam ruangan dengan tertib dan menyaksikan tayangan video Drama Musikal Sutra Bakti Seorang Anak. Pembawa acara mewakili Tzu Chi menyambut para tamu dengan ucapan selamat datang dan mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya atas kehadiran para hadirin semua. Sesuai dengan tema yang disampaikan oleh Master Cheng Yen tahun ini "Memperluas dan menerapkan pelestarian lingkungan agar alam semesta dipenuhi berkah, menyucikan batin manusia agar alam lebih bersahabat", relawan menayangkan video pelestarian lingkungan yang bertema barang daur ulang. Para relawan dan relawan cilik membawa contoh barang-barang yang bisa didaur ulang, seperti botol air mineral, kaleng, plastik, dan lain-lain. Mereka juga tidak lupa memperlihatkan barang-barang yang dapat dibuat dari bahan barang daur ulang, seperti selimut Tzu Chi yang dapat dipergunakan sebagai barang bantuan di daerah-daerah bencana alam. Begitu pula dengan tas untuk belanja dan baju-baju seragam relawan yang terbuat dari barang daur ulang. Saat itu, pembawa acara juga mengimbau ke semua hadirin agar sadar betapa pentingnya menjaga kebersihan sejak dari sumbernya. Pembawa acara juga menganjurkan para hadirin untuk tidak lupa membawa alat makan dan tempat minum sendiri kemana saja mereka pergi.
Keterangan :
Harapan yang Kembali Terbuka Sambil berlinangan air mata, Wayan lantas menceritakan bagaimana awalnya ia menjalani pengobatan yang didampingi relawan ke Rumah Sakit Indra, Denpasar. Saat itu, dokter memvonis Wayan terkena g loukoma absolute yang artinya mata Wayan tidak bisa disembuhkan dengan cara apapun. Dengan kata lain, ia harus kehilangan penglihatan selamanya. Pada waktu itu juga Wayan merasa kehilangan semua harapannya. Ia menangis bersama orang tuanya. Dengan bantuan dan nasihat dari seorang dokter, Wayan akhirnya mau dibawa ke SLB Dria Raba, meski pada awalnya ia menolak dan berkata mau pulang ke kampung saja. Atas bujukan relawan pula, Wayan akhirnya mau juga diantar ke sekolah tersebut. Beberapa bulan bersekolah di sana, senyum manis di wajah Wayan kini terlihat. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada relawan yang telah berusaha keras membujuknya bersekolah di Dria Raba. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya jika ia pada saat itu benar-benar pulang ke kampung. Di akhir sharing nya, kepada para hadirin Wayan berkata, "Jangan menyerah! Walau dalam keadaan apapun, apalagi masih ada Yayasan Buddha Tzu Chi yang mau peduli kepada siapapun yang memerlukan bantuan. Sekali lagi terima kasih."
Keterangan :
Hal senada juga diutarakan oleh Ayu. Pada waktu itu ia datang ke Kantor Penghubung Tzu Chi Bali karena tengah dikejar-kejar hutang sehabis melahirkan di salah rumah sakit di Denpasar. Relawan kemudian membantu biaya pengobatan Ayu sambil menghubungi rumah sakit dan memohon keringanan biaya. Rumah sakit itu lalu meluluskan permohonan yang diajukan oleh relawan. Hingga saat ini Tzu Chi masih terus memberikan perhatian kepada Ayu dan keluarganya. Di akhir acara, relawan Tzu Chi bersama relawan cilik menampilkan isyarat tangan "Wajah yang Bahagia" sambil tidak lupa mengajak para hadirin untuk bernyanyi bersama. Di luar ruangan, sebilah bambu dan guci telah siap untuk menerima dana celengan bambu dari para pembawa celengan yang nantinya dimasukkan. Salah satunya adalah Dewi yang telah membawa celengan bambu miliknya. Dana dari celengan bambu ini ia sumbangkan ke Tzu Chi agar dapat membantu orang-orang yang memerlukan. | |||
Artikel Terkait
Tuang Bersama Celengan Bambu di Summarecon Mall Serpong
16 September 2022Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Tangerang turut berpartisipasi dalam kegiatan Tuang Bersama Celengan Bambu Tzu Chi di Summarecon Mall Serpong, Tangerang Selatan pada 9-10 September 2022.