Kehangatan dalam Ramah Tamah Penerima Bantuan Tzu Chi Pekanbaru

Jurnalis : Lina Violin (Tzu Chi Pekanbaru), Fotografer : Tommy Sulianto, Laila Syafina (Tzu Chi Pekanbaru)

Semua peserta merasakan kebahagiaan.

Sebanyak 77 keluarga penerima bantuan Tzu Chi hadir dalam ramah tamah yang digelar oleh Tzu Chi Pekanbaru, Minggu 1 September 2024. "Saya merasa sangat senang melihat semua yang berkumpul di sini seperti satu keluarga. Kegiatan yayasan semua positif, membantu orang yang susah, dan orang yang dibantu juga bisa membantu yang lain," ujar Mohammad Dodi (34), penerima bantuan yang mengalami luka bakar di tubuhnya dan telah menjalani 16 kali operasi yang mengakibatkan penurunan fungsi mata dan telinga.

Dodi sempat koma selama sebulan dan tidak bisa berjalan selama dua tahun akibat luka bakar di sekitar kaki dan tangannya. Meskipun telah dibantu oleh Tzu Chi Pekanbaru selama dua tahun, ini adalah pertama kalinya Dodi menghadiri acara ramah tamah penerima bantuan. Melihat para penerima bantuan lainnya, Dodi merasakan bahwa Tzu Chi tidak membedakan suku, ras, atau agama dalam membantu orang. Hal ini membuatnya merasa nyaman dan penuh rasa terima kasih.

Para penerima bantuan yang hadir setiap bulan membawa celengan untuk menyumbangkan koin cinta kasih.

Meski Dodi baru pertama kali hadir dan belum memiliki celengan, tidak mengurungkan niatnya untuk beramal. Ia menyumbangkan uang dari kantongnya.

Seperti biasa, para penerima bantuan yang hadir setiap bulan membawa celengan untuk menyumbangkan koin cinta kasih. Meskipun Dodi baru pertama kali hadir dan belum memiliki celengan, tidak mengurungkan niatnya untuk berkontribusi. Ia menyumbangkan uang dari kantongnya. "Walau saya dibantu, saya juga ingin membantu orang lain. Meskipun nilainya kecil, saya sangat senang sekali," katanya dengan penuh rasa syukur.

Ibu Lismawati (46 tahun) adalah seorang Gan En Hu (penerima bantuan) dari Dumai yang dirujuk ke Pekanbaru dan sedang menjalani pengobatan kanker payudara yang diderita sejak setahun lalu. Sambil menunggu jadwal operasi, Ibu Lismawati diundang oleh relawan untuk menghadiri ramah tamah ini. Ia sangat terkesan dengan Tzu Chi yang tidak pilih kasih dan ikhlas dalam membantu. Melihat para penerima bantuan lainnya yang membawa celengan, ia pun meminta celengan untuk dibawa pulang dan berharap agar di Dumai dapat diadakan kegiatan serupa.

"Saya sangat bersyukur bisa jumpa yayasan yang membantu saya, saya enggak bisa menggambarkan bagaimana rasa terima kasih saya. Perhatian relawan sungguh luar biasa,” tuturnya.

Lismawati terkesan dengan acara yang diikutinya hari itu.

Kebahagiaan terpancar dari seorang penerima bantuan ketika bertemu relawan.

Gathering pun ditutup dengan penampilan isyarat tangan lagu Satu Keluarga, yang kini sudah banyak penerima bantuan yang bisa memperagakan. Semua peserta merasakan kebahagiaan dan semangat. Seperti yang dikatakan oleh Master Cheng Yen, "Memberi perhatian pada orang lain sama dengan memberi perhatian pada diri sendiri. Membantu orang lain juga berarti membantu diri sendiri."

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Jalinan Kasih Bersama Para Gan En Hu

Jalinan Kasih Bersama Para Gan En Hu

31 Januari 2023

Suasana hangat dan akrab begitu terasa pada Gathering Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) yang digelar Tzu Chi Aceh, Minggu 15 Januari 2023. Para relawan menyambut kehadiran mereka yang begitu bersemangat.

Menyambut Kepulangan Gan En Hu Pematang Siantar

Menyambut Kepulangan Gan En Hu Pematang Siantar

26 Januari 2024

Minggu pagi itu para relawan sudah berkumpul di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi, di Jalan Ahmad Yani, Pematang Siantar. Mereka bersiap menyambut kedatangan para penerima bantuan Tzu Chi. 

Semua Bisa Menginspirasi dan Terinspirasi

Semua Bisa Menginspirasi dan Terinspirasi

06 Juli 2022

Para penerima bantuan (Gan En Hu) Tzu Chi selain rutin mendapatkan bantuan, mereka juga mendapatkan perhatian secara batin dari para relawan. Salah satunya melalui kegiatan Gathering Gan En Hu.

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -