Kehangatan Sebuah Keluarga
Jurnalis : Chensuning (Tzu Chi Batam), Fotografer : Candra, Chensuning (Tzu Chi Batam)Gathering gan en hu yang dilakukan Tzu Chi Batam pada 14 Desember 2014 ini berbeda dari biasanya karena sekaligus menyambut Hari Natal dan Tahun Baru 2015.
Salah satu kegiatan rutin yang dijalankan Tzu Chi Batam ialah Gathering Gan En Hu (sebutan untuk penerima bantuan Tzu Chi). Namun, Gathering Gan En Hu pada tanggal 14 Desember 2014 berbeda dari yang biasanya. Hal ini karena gathering yang diadakan di kantor perwakilan Tzu Chi Batam ini sekaligus merayakan Hari Natal dan Tahun Baru bersama antara relawan dan para gan en hu.
Kegiatan diawali dengan menayangkan Lentera Kehidupan. Master Cheng Yen dalam ceramahnya berpesan kepada para gan en hu untuk bervegetarian agar dapat membina kesabaran, kewelasasihan, dan kebijaksanaan.
Setelah itu, salah satu gan en hu, Sri Eridawati memberikan sharing tentang pola makan vegetarian. Sri menuturkan kondisi kesehatan lebih cepat membaik dalam proses pengobatan yang dilakukannya di Jakarta. Sri memang baru saja kembali dari Jakarta setelah melalui proses pengobatan di Jakarta. Selama di Jakarta, Sri disarankan menerapkan pola makan vegetarian.
“Saya mulai vegetarian setelah saya sakit karena di Jakarta kita juga disarankan bervegetarian dan ternyata setelah bervegetarian, kondisi tubuh saya sudah perlahan- lahan sehat kembali,” tuturnya.
Tergerak Menebarkan Cinta Kasih Universal
Para relawan selalu berupaya membuat suasana kegiatan terasa hangat bagi para gan en hu. Senyuman indah menghiasi muka mereka selama kegiatan berjalan. Selain itu, salah satu relawan, Rusliadi juga berperan menjadi Santa Claus (sosok kakek berjanggut dalam perayaan natal) dengan menggunakan pakaian khas Santa untuk menghibur para gan en hu. Rusliadi berkostum Santa ini membagikan permen dan angpau kepada anak-anak yang hadir pada kegiatan kali ini.
Atmosfir kebersamaan terbentuk dalam gathering antara para relawan dan gan en hu dalam ruangan tersebut.Atmosfir kebersamaan terbentuk dalam gathering antara para relawan dan gan en hu dalam ruangan tersebut.
Meski hanya berlangsung selama 2 jam namun acara ini meninggalkan kesan yang mendalam bagi para gan en hu. Pasalnya, selain merasakan kenyamanan bagaikan pulang ke rumah sendiri, para gan en hu juga mendapatkan pembelajaran yang baru. Beberapa gan en hu yang tersentuh bahkan mengungkapkan keinginan menjadi relawan Tzu Chi. Salah satunya adalah J.Sianturi. Sianturi menuturkan dirinya merasa terbantu dengan kehadiran Tzu Chi sehingga tersentuh untuk ikut menebarkan cinta kasih universal.
“Saya merasakan sangat ada perbedaan di mana ya pada hari ini Yayasan Buddha Tzu Chi mengundang kami untuk merayakan hari natal. Saya sangat senang dan sangat bersyukur karena adanya Yayasan Buddha Tzu Chi. Dari mulai anak saya dulu masuk SMK, Buddha Tzu Chi kan sudah membantu di bidang pendidikan. Saya sudah bilang dengan anak saya, kalau nanti sudah kerja, tamat sekolah, kita jadi relawan di Buddha Tzu Chi aja,” tuturnya.
Relawan juga membagikan bingkisan kepada para gan en hu untuk menyebarkan keceriaan natal.
Tak hanya Sianturi. Astuti, salah satu gan en hu juga mengungkapkan keinginannya menjadi relawan Tzu Chi. Lebih lanjut, dia mengungkapkan dirinya tidak khawatir dengan perbedaan agama ataupun suku karena Yayasan Buddha Tzu Chi itu tidak membeda – bedakan hal tersebut. ”Yayasan Buddha Tzu Chi itu lintas agama, perbedaan agama, perbedaan suku pun sama semua. Jadi saya merasa saya mau belajar menjadi relawan untuk membantu orang lain,” pungkasnya.
Menjelang penutupan acara, relawan membagikan paket perayaan hari natal untuk para gan en hu. Semoga jalinan jodoh Tzu Chi dengan para gan en hu tidak terputus di sini melainkan terus terjalin sehingga mereka dapat tergerak bergabung dalam barisan relawan dan menaburkan benih-benih kebajikan di masa yang akan datang.