Kehangatan untuk Korban Topan Fanapi

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 
 

foto Di tengah banjir yang melanda, relawan Tzu Chi membagikan makanan hangat kepada warga yang menjadi korban.

Yayasan Buddha Tzu Chi mengerahkan para relawan di seluruh Taiwan untuk membantu warga yang menjadi korban Topan Fanapi, yang membawa banjir besar di sebelah selatan Pulau Taiwan. Mereka mendistribusikan lebih dari 17.000 paket kotak makan siang dan 2.100 set barang bantuan. Fanapi adalah topan paling parah yang melanda Taiwan tahun ini, menjatuhkan curah hujan sebesar 112 sentimeter. Topan ini juga menyebabkan pembatalan penerbangan domestik dan kereta api serta penerbangan internasional dari Kaohsiung, dan mengakibatkan 100 orang terluka.

Topan melanda Hualien di Taiwan timur pada hari Minggu (19/9) malam, dengan kekuatan angin hingga 220 kilometer per jam. Yayasan Buddha Tzu Chi  membuat 12 pusat tanggap darurat bencana di seluruh Taiwan untuk membantu mereka yang membutuhkan. Topan paling parah melanda Tainan di sisi barat daya, dan Kaohsiung dan Pingtung di sisi selatan. Pada hari Senin pagi, 20 September 2010, dapur Aula Jing Si di Kaohsiung disibukkan dengan aktivitas relawan yang mempersiapkan paket  makanan dan barang kebutuhan sehari-hari. Pada tengah hari, hampir 700 relawan telah menyebar ke seluruh kota, untuk membagikan kotak makan siang dan botol air minum dan perlengkapan kebutuhan sehari-hari.

Para relawan juga membantu masyarakat membersihkan rumah mereka dan jalan-jalan yang tergenang air. Tujuannya agar mereka dapat segera menjalani kehidupan yang normal kembali. Para relawan juga menghibur para korban bencana, terutama orang-orang lanjut usia dan mereka yang sebatang kara.. Orang-orang ini adalah yang paling membutuhkan perhatian pada saat-saat seperti ini. Di antara para relawan, terdapat Pan Wei Shi. Ia adalah seorang karyawan di China Telecom di Kaohsiung. Tempat kantor Pan Wie Shi sedang diliburkan karena topan ini, dan ia memanfaatkan waktu liburnya untuk membantu orang lain.

Rumah Master Cheng Yen di Hualien juga dilanda topan. Topan menyebabkan tanaman di Griya Jing Si menjadi rusak. Pada Senin pagi, Master Cheng Yen mengunjungi sekolah-sekolah SD, SMP dan Universitas Teknik Tzu Chi di kota untuk melihat tingkat kerusakan yang terjadi. Saat itu para siswa sedang membersihkan sekolah mereka dan Master memuji mereka karena giat bekerja. Beliau juga mengunjungi pusat tanggap darurat bencana yang didirikan di Aula Jing Si di Hualien dan berbicara melalui konferensi video dengan para relawan di Kaohsiung dan Pingtung. Msater mengingatkan para relawan untuk memperhatikan keselamatan mereka sendiri serta mengerahkan segala kemampuan untuk membantu mereka yang membutuhkan setelah topan berakhir. (Sumber: www.tzuchi.org, diterjemahkan oleh Riani Purnamasari/He Qi Utara)

  
 
 

Artikel Terkait

Kesempatan untuk Melayani

Kesempatan untuk Melayani

25 April 2011 Pagi  hari  sekitar pukul 06.00 WIB tanggal 10  April  2011, relawan  Tzu Chi  mulai   berbaris rapi dua-dua sesuai dengan budaya Tzu Chi. Dimulai  dari halaman mes relawan Tzu Chi berjalan menuju  lokasi diadakannya bakti sosial kesehatan.
Waisak 2017: Khidmatnya Upacara Waisak di TK Tzu Chi

Waisak 2017: Khidmatnya Upacara Waisak di TK Tzu Chi

18 Mei 2017

Merayakan Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia dengan khidmat dan penuh sukacita tidak hanya dilakukan oleh para relawan Tzu Chi. Siswa-siswi TK Tzu Chi Indonesia pun melakukan hal yang sama, mereka mengadakan perayaan tiga hari besar ini di lobby TK, 17 Mei 2017.

Saling Mendukung dengan Cinta Kasih

Saling Mendukung dengan Cinta Kasih

13 Maret 2019

Relawan Tzu Chi Sinar Mas di Xie Li Indragiri bergerak memberikan sumbangsih dalam rangka perawatan Rumah Ibadah di Desa Bukit Indah, Kabupaten Indragiri, Riau.

Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -