Kehendak Bervegetarian dari Gadis Bernama Putri
Jurnalis : Fammy (He Qi Timur), Fotografer : Fammy, Willy Japri (He Qi Timur)Peragaan isyarat tangan berjudul “Ciak Cai Siong Kai Can” turut meramaikan kegiatan Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah yang digelar pada Minggu, 23 Agustus 2015, di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan kegiatan “Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah” pada Minggu, 23 Agustus 2015, di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat berdoa bagi keselamatan dunia serta memberi masyarakat pengertian benar mengenai bulan tujuh penanggalan Lunar yang sering dikaitkan dengan mitos bulan hantu. Selain itu, melalui kegiatan ini, Master Cheng Yen mengajak masyarakat untuk bervegetarian sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur. Tak hanya itu, masyarakat juga dihimbau untuk berhenti membakar kertas sembahyang yang dekat dengan mitos bulan hantu.
Tahun ini, dalam kegiatan ini, insan Tzu Chi menampilkan drama musikal diiringi pemeragaan isyarat tangan dipadukan tayangan-tayangan video serta sharing inspiratif tentang pemanasan global, pelestarian lingkungan, dan pola hidup bervegetarian.
Drama ini bercerita tentang Kakek Atung yang pergi ke kota untuk bertemu anak dan cucunya. Di kota, Kakek Atung bertemu teman lamanya, Ahok yang kemudian mengenalkannya pada pandangan benar mengenai bentuk penghormatan kepada leluhur. Selain itu, drama ini juga menghimbau masyarakat untuk bervegetarian.
Sela-sela drama disusupi pemeragaan isyarat tangan. Salah satunya yang berjudul “Ciak Cai Siong Kai Can” yang dibawakan oleh relawan komunitas He Qi Timur berlatarkan bazar vegetarian Tzu Chi. Isyarat tangan bernuansa ceria dengan gerakan tangan dan badan yang jenaka.
Putri Ayunda Leandi, salah satu mahasiswi program Beasiswa Karir Tzu Chi ikut melakukan peragaan isyarat tangan “Ciak Cai Siong Kai Can” untuk mengajak lebih banyak orang bervegetarian.
Salah satu pementas isyarat tangan tersebut adalah Putri Ayunda Leandi, salah satu mahasiswi program Beasiswa Karir Tzu Chi. Menurut Putri, melalui isyarat tangan ini, dia ingin mengajak orang banyak untuk ikut bervegetarian.
Telah Bervegetarian
Gadis berusia 19 tahun tersebut kini tercatat sebagai mahsiswi studi keperawatan di Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) Saint Carolus, Jakarta. Dara yang akrab disapa Putri ini tak hanya behenti menjadi penerima bantuan pendidikan. Dirinya kini juga berkeinginan menjadi anggota Tzu Ching. Bulan Agustus 2014 lalu,Putri mengikuti Kamp Pelatihan Tzu Ching. Dia mengatakan, “ “Tzu Chi itu buat saya menarik karena kalau di Tzu Chi siapa saja dari agama apapun, latar belakang apapun boleh ikut gabung. Sedang saya sendiri adalah penganut agama Islam,” jelasnya.
Gerakan tangan dan tubuh yang jenaka diiringi lagu yang bernuansa riang membawa atmosfir ruangan menjadi lebih ceria.
Putri kini juga menyandang gelar sebagai seorang vegetarian. Sejak mengenal Tzu Chi, Putri telah berangsur-angsur mengurangi makanan hewani. Namun, tekad bervegetarian muncul ketika dia menyaksikan ceramah Master Cheng Yen yang di dalamnya berpesan agar bervegetarian karena selain baik bagi bumi juga baik bagi kesehatan fisik dan batin kita.
Meski awalnya sempat mengalami kesulitan, Putri tak patah arang. “Awalnya susah banget merubah cara makan dari makan daging jadi vegetarian Dulu setiap hari pasti makan daging, kalau tidak makan daging, apalagi ikan, karena saya suka banget makan ikan, saya pasti tidak mau makan,” cerita Putri.
Namun, perlahan-lahan, Putri mulai dapat meninggalkan kebiasaannya mengonsumsi daging. Dia berbagi tips cara bervegetarian yakni dengan menghilangkan makanan hewani secara bertahap. “Saya mulai mengurangi makan daging setiap satu minggu skali, caranya dari Senin hingga Jum’at aku makan sayur, sabtu minggu aku boleh makan daging, sampai satu tahun. Lalu satu tahun kemudian, lama kelamaan karena Sabtu dan Minggu juga sering ikut kegiatan Tzu Chi, dan saat ikut berkegiatan Tzu Chi mesti bervegetarian, jadi sekarang sudah mulai full vegetarian,” tutur Putri.
Putri begitu bersemangat. Dia juga mengajak orang-orang di sekitarnya untuk ikut bervegetarian. Salah satunya adalah ayahnya sendiri. Dulu, ayah Putri tidaklah menyukai sayur mayur. Namun, mendengar “sosialisasi” dari Putri, ayahnya mulai mencoba bervegetarian. Tak berhenti di situ, Putri juga mengajak keluarga dan temannya untuk ikut bervegetarian dengan menjelaskan manfaat bervegetarian bagi diri sendiri dan lingkungan.
Perubahan pun dirasakan oleh Putri. “Sebelum saya vegetarian, saya itu gemuk, berat badan saya sampai 68 kilogram. Sekarang setelah bervegetarian badan lebih kurus menjadi 50 kilogram,” aku Putri.
Perubahan dalam sikap juga dirasakan oleh Putri. Sikap bandel dan melawan orang tua mulai dia tinggalkan. Gaya berbicaranya kini lebih dijaga. Selain itu, dia mencontoh rekan Tzu Ching yang begitu berbakti kepada orang tuanya. Dia mulai lebih ramah dan bersikap hormat kepada kedua orang tuanya.
Aktif di WAVES
Putri kini juga aktif melakukan sosialisasi We Are Vegetarian and Earth Saviors (WAVES) di kampusnya, di kampusnya, Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) Saint Carolus. Dia mengajak para mahasiswa/i agar ikut bervegetarian serta peduli terhadap lingkungan. Awalnya, Putri pesimis. Hanya lima orang yang mendaftar. Namun, perlahan, lima orang itu bertambah menjadi 20 orang.
Putri (kanan) giat mengajak rekan-rekan sesama mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan (STIK) Saint Carolus untuk ikut serta dalam kegiatan pelestarian lingkungan Tzu Ching, We Are Vegetarian and Earth Saviors (WAVES).
Nur Rizky Aulia, sesama muda-mudi Tzu Ching mengagumi sosok Putri yang begitu bersemangat menyosialisasikan kegiatan WAVES.
“Smangatnya Putri bisa mengajak teman-teman asrama kampusnya mengumpulkan sampah-sampah daur ulang. Dan dengan semangatnya, Putri mampu mengajak teman-teman asramanya untuk melakukan pelestarian lingkungan juga, dia salah satu motivator aku juga, karena semangatnya yang luar biasa,” cerita gadis yang akrab disapa Aulia itu.
Semangat Putri menular ke orang-orang di sekitarnya. Anggota WAVES di STIK Saint Carolus perlahan bertambah satu per satu berkat kegigihan Putri melakukan sosialisasi.
Melalui pementasan peragaan isyarat tangan di kegiatan Doa Bersama Bulan Tujuh Penuh Berkah 2015 ini, Putri berharap dapat mengajak lebih banyak rekan-rekan untuk bersama-sama melestarikan lingkungan.
“Orang-orang, teman-teman khususnya yang masih muda, hendaknya bisa melakukan pelestarian lingkungan, bervegetarian, mengurangi barang-barang yang bisa menyebabkan sampah,” pesannya.