Kehidupan di Aceh Pasca 5 Tahun Tsunami
Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Xu Fei Li (Tzu Chi Aceh)
|
| ||
Bangkit dari Keterpurukan Bangunan lama berdiri di sebelah bangunan yang baru di tengah-tengah kerumunan orang di sepanjang jalan-jalan padat. Beberapa bangunan yang lebih tua selamat dari gelombang mematikan, namun bangunan-bangunan baru telah bangkit dari kehancuran setelah tsunami. Di tengah campur aduk perubahan, kesedihan dan harapan, rakyat Aceh telah menunjukkan kekuatan yang luar biasa dalam pemulihan dari bencana. Mereka telah mengalami kerusakan hebat, tapi sekarang mereka sedang berjuang untuk pemulihan besar. Hidup Harus Terus Berjalan
Ket : - Para mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sekarang ada yang tinggal di Perumahan Cinta Kasih dan bekerja di sawah di atas bukit. GAM pernah berjuang untuk merdeka dari Indonesia, sampai akhirnya terjadi perjanjian damai pada bulan Agustus 2005 di Helsinki. (kiri) Selain korban yang tewas, tsunami juga mengakibatkan hampir setengah juta orang tidak lagi memiliki tempat tinggal. Setelah kehancuran di Aceh, bantuan dan cinta kasih dari seluruh dunia dicurahkan ke wilayah itu. Dua puluh tujuh lembaga PBB, 40 negara, dan lebih dari 600 organisasi kemanusiaan membantu membangun kembali Aceh, dengan biaya sebesar US$ 6.4 Milyar. Sebagai salah satu bagian dari organisasi kemanusiaan internasional, Tzu Chi membangun perumahan permanen untuk 2.568 keluarga di 3 komunitas: Perumahan Cinta Kasih I, II dan III, yang terletak di Panteriek, Neuheun dan Meulaboh. Selain tempat tinggal, Tzu Chi di 3 perumahan itu juga membangun 9 sekolah (TK- SMP) dan fasilitas umum lainnya. Mengenal Hampir Seluruh Warga Perumahan Cinta Kasih | |||
Artikel Terkait

Suara Kasih : Makna Hari Raya
09 April 2010
Suara Kasih: Menggali Cinta Kasih
13 April 2010
Menyederhanakan Kehidupan Melalui Pola Asuh Berkesadaran
28 November 2023Sebagai bagian dari Kelas Budi Pekerti, komunitas relawan Tzu Chi di He Qi Barat 1 dan Barat 2 mengadakan Kelas Orang Tua di Gedung Sekolah Cinta Kasih, Cengkareng, Jakarta Barat, pada hari Minggu, 12 November 2023.