Kekaguman Jerry
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : Dimin (He Qi Barat)
|
| ||
Ia adalah Jerry Moses Mamesah Samsudin warga Lingkungan 4, Tikala Baru. Keikutsertaannya kali ini adalah yang kesekian kalinya setelah Tzu Chi datang untuk membantu di wilayah itu sebulan yang lalu. Alasannya tak lain adalah ia tersentuh bahkan kagum atas sumbangsih Tzu Chi di wilayahnya. Karena itu saat relawan datang pada bulan lalu, ia langsung terinspirasi untuk membuat sebuah lagu yang dikhususkan bagi Tzu Chi. Dan kini ketika relawan kembali ke Manado untuk melanjutan Program Solidaritas dan Kerja Bakti ia dengan antusias langsung mendaftarkan diri sebagai peserta. Menurutnya saat Tzu Chi tiba di Tikala baru memberikan bantuan, ia melihat ada sesuatu yang membedakan Tzu Chi dengan organisais lainnya, yaitu cinta kasih dan ketulusan. Jerry kemudian berkata, “Tzu Chi datang memberikan bantuan tanpa membedakan suku, agama, dan ras. Relawannya pun ikut turun langsung bekerja, bergaul dengan ramah seolah kami adalah keluarga mereka. Maka kami merasa sayang kepada relawan, sampai kami pun tak rela melepaskan relawan. Jika orang sudah merasa sayang, maka rasanya tak ingin lepas, tak ingin jauh darinya dan inilah yang kami rasakan kepada relawan Tzu Chi.” Sambil membawa palu godam, Jerry terus menceritakan kenangannya selama relawan berada di Tikala baru, “Lihatlah kak Rudi Suryana (relawan Tzu Chi), ia tak membuat jarak kepada kami, ia duduk bersama kami, nyanyi bersama kami, bekerja bersama kami, dan semua itu membuat kami tersentuh. Inilah organisasi yang kami dambakan. Kami tak lagi melihat apakah ini etnis Tionghoa atau bukan, tapi dari perilaku mereka dan perlakuan mereka kepada kami, kami melihat inilah kurunia, inilah kasih,” katanya.
Keterangan :
Lalu saat hari semakin petang, Jerry mengatakan kalau ia menciptakan satu buah lagu lagi tentang bencana banjir bandang di Manado yang terinspirasi dari kebajikan Tzu Chi. “Tzu Chi mengajarkan kebajikan, itulah ajaran semua agama. Dengan melakukan kita berarti menjalani kasih dan menerima karunia. Kami orang Manado adalah orang-orang yang terbuka. Kami terbuka menerima semua suku dan agama, kami tak pernah mempersoalkan keyakinan umat lain, karena itu kerukunan agama di sini selalu terjaga. Tapi ketika Tzu Chi datang ke Manado khususnya Tikala Baru, saya merasa Tzu Chi bagian dari jiwa kami. Tzu Chi seperti kami yang terbuka, mencintai keragaman, dan universal. Seperrtinya ini sudah kuasa Tuhan, Manado bencana dan Tzu Chi datang. Menurut saya sudah tepat jika Tzu Chi ada (membuka kantor penghubung) di Manado. Jika relawan belum mau membuka, maka kami yang meminta agar Tzu Chi ada di sini. Dan saya tanpa ditanya pun sudah siap menjadi relawan Tzu Chi, ” aku Jerry dengan tatapan mata yang dalam. | |||
Artikel Terkait
Belajar Kerelawanan Bersama Tzu Chi
04 September 2017The Taipei Economic and Trade Office (TETO) bersama delegasi Taiwan Youth Ambassador mengunjungi Yayasan Buddha Tzu hi Indonesia. Mereka terjun langsung dalam kegiatan kerelawanan dengan melakukan pemilahan sampah daur ulang di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Cengkareng.

"Melangkah dalam Harapan Baru"
26 Agustus 2020Bersama Yayasan Peduli Tuna Daksa Sadhu Vaswani Center dan Bank Sinarmas, relawan memberikan bantuan kaki palsu bagi yang membutuhkan. Pada hari Jumat 14 Agustus 2020, relawan berkumpul dan memberikan bantuan bagi empat anak penyandang disabilitas (tuna daksa).
_edt.jpg)
Sumbangsih Mendatangkan Sukacita Yang Sesungguhnya
04 November 2022Relawan Tzu Chi Batam melaksanakan pembagian beras cinta kasih untuk warga Kelurahan Sambau pada 23 Oktober 2022. Pembagian beras ini total ada 1.864 karung yang dibagiakan di Palm Spring Golf Club.