Kekuatan Hati
Jurnalis : Christine Desyliana (He Qi Barat), Fotografer : Christine Desyliana & Merry Christine (He Qi Barat)Bedah Buku pada hari Rabu di Minggu ketiga setiap bulannya jam 19.00 - 21.00 WIB. Pembahasan kali ini (20/4/2016) adalah Buku yang berjudul Kekuatan Hati.
Pepatah mengatakan "Buku adalah Jendela Dunia." Dengan sering membaca buku, wawasan akan semakin luas sehingga kita mendapatkan gambaran tentang dunia beserta isi dan kehidupannya. Untuk menambah wawasan pengetahuan juga diupayakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, di mana salah satu kegiatannya dalam mengembangkan misi Budaya Humanis yang dikemas dalam kegiatan Bedah Buku. Kegiatan ini rutin diadakan oleh relawan Tzu Chi di komunitas masing-masing. Biasanya buku yang dibahas adalah buku karangan Master Cheng Yen, Pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi.
Salah satu adalah Xie Lie Cengkareng Barat (CB) 2, yang selalu menyelenggarakan kegiatan Bedah Buku pada hari Rabu di Minggu ketiga setiap bulannya jam 19.00 - 21.00 WIB berlokasi di rumah salah satu relawan Tzu Chi yang bernama Weinny. Pembahasan kali ini (20/4/2016) adalah Buku yang berjudul Kekuatan Hati dengan Hendry Zhou sebagai pembicara. Hendry adalah salah satu penerjemah acara Sanubari Teduh yang ditayangkan di DAAI TV.
Hendry Zhou menjadi pembicara pada kegiatan bedah buku “Kekuatan Hati.”
Hendry menjelaskan kepada 29 peserta yang hadir bahwa buku Kekuatan Hati ini diterjemahkan dari buku yang ditulis dengan bahasa Inggris. Biasanya buku yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia diambil dari buku yang ditulis dengan bahasa Mandarin. Adapun Buku "The Power of The Heart" ini ditulis dengan alasan bahwa terkadang kosakata mandarin jika diterjemahkan ke bahasa Inggris atau Bahasa Indonesia kurang sesuai. Jadi seorang Shifu (Biksuni murid Master Cheng Yen-red) lulusan Amerika membantu menulis Dharma Master Cheng Yen versi bahasa Inggris, sehingga yang tidak mengerti bahasa Mandarin bisa memahami isi buku tersebut.
Buku ini memberikan gambaran suatu hakikat dalam diri kita yang tak bisa terlihat, tapi bisa dibangkitkan atau diwujudkan. Seperti inti sari kebijaksanaan hakiki yang tertulis di halaman 4 yaitu, “Di dalam kayu, terdapat api, tetapi api ini dapat terbentuk hanya jika kayu dinyalakan. Di dalam pasir, terdapat emas, tetapi emas ini dapat ditemukan hanya jika pasir dibersihkan. Di dalam hati kita, terdapat kebijaksanaan hakiki, kita hanya bisa menyentuhnya jika kita menyadari keberadaannya dan berusaha membangkitkannya.”
Sebanyak 29 relawan dengan penuh perhatian mengikuti kegiatan bedah buku ini.
Kemudian Hendry Zhou menjelaskan bahwa kata "Berlindung" dalam halaman 6 memiliki essensi yaitu meneladani ajaran agama. Jadi kita sebagai manusia hidup sesuai dengan ajaran agama, lalu hidup kita berubah ke arah yang positif. Adapun dasar untuk berlindung adalah keyakinan. Salah satu kata perenungan Master Cheng Yen berbunyi, "Keyakinan adalah ibu dari segala pahala." Jadi hendaklah kita memiliki keyakinan yang benar, apalagi keyakinan itu berasal dari hati kita. Kekuatan Hati, sangat bisa dirasakan, Hati adalah kunci. Hendaklah kita membiasakan diri menggunakan Kekuatan Hati daripada kekuatan kepala.
Jika hati kita sudah berada di level essensi, maka kita akan memahami bahwa semua yang ada di dunia ini adalah sama dan setara. Lagipula setiap orang memiliki logika yang berbeda. Jika logika beda, semua akan terlihat berbeda. Hanya hati yang dapat membuat semua terlihat sama, sehingga Kekuatan Hati dalam diri kita harus dijaga dengan baik. Sebagai kata penutup dari kegiatan Bedah Buku malam itu tepat pukul 21.00 WIB, Hendry Zhou berkata, " Buku Kekuatan Hati ini dianjurkan untuk dibaca, terutama insan Tzu Chi."
Artikel Terkait
Kebenaran Sejati
12 Maret 2019Untuk mengetahui lebih dalam dan luas mengenai isi dari Sutra Makna Tanpa Batas, maka relawan He Qi Utara 2 wilayah Pluit Ai Xin mengadakan kegiatan bedah buku pada Minggu, 27 Januari 2019 di Gedung Gan En Lou Lantai 1, Ruang Kaligrafi, Tzu Chi Center PIK, Jakarta Utara.