Kekuatan Kebajikan Yang Bermanfaat Bagi Sesama

Jurnalis : Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Calvin, Abdul Rahim (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan pengumpulan celengan bambu di Sekolah Bina Bangsa dan Cahaya.

Sejak pandemi Covid-19 yang terjadi awal tahun 2020, segala aktivitas yang menimbulkan kerumunan tidak bisa diadakan oleh Tzu Chi Karimun, salah satunya pengumpulan celengan bambu. Kegiatan ini terakhir kali diadakan pada Februari 2020. Terhitung hampir dua tahun lebih relawan Tzu Chi Karimun tidak melakukan kegiatan tersebut.

Pada Maret 2022, pemerintah melakukan sejumlah pelonggaran aturan penanganan Covid-19. Pelonggaran itu tampak dari aturan yang membolehkan mudik hingga melepas masker di ruangan terbuka. Sejumlah pelonggaran ini dilakukan karena penyebaran Covid-19 yang semakin terkendali.

Karenanya, Sabtu 21 Mei 2022, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan pengumpulan celengan bambu di Sekolah Bina Bangsa dan Cahaya. Sekitar pukul 07.00 WIB, para relawan mulai berkumpul di Sekolah Bina Bangsa untuk mengumpulkan koin cinta kasih yang telah lama dikumpulkan oleh siswa-siswi.

Murid-murid tampak antusias dalam kegiatan ini.

Mie Li, relawan Tzu Chi sedang memperkenalkan tentang Yayasan Buddha Tzu Chi kepada siswa-siswi Sekolah Bina Bangsa.

Meski adanya pelonggaran aturan penanganan Covid-19, para relawan, guru-guru dan siswa-siswi tetap menjalankan protokol kesehatan dengan memakai masker. Setelah sekian lama, akhirnya siswa-siswi dan guru bisa kembali bersumbangsih dengan menyalurkan koin cinta kasih yang telah mereka kumpulkan selama dua tahun lebih.

Salah satunya Jayden Freddy Thia (10) yang duduk di bangku kelas 5 SD. Ia merasa senang bisa membantu sesama dengan koin cinta kasih yang telah ia kumpulkan.

“Sudah dua tahun saya memasukkan koin ke dalam celengan. Kalau ada sisa uang, saya akan memasuki ke dalam itu. Saya merasa senang kalau bisa membantu orang dengan koin-koin ini,” ungkapnya.

Jayden Freddy Thia (10) yang duduk di bangku kelas 5 SD. Ia merasa senang bisa membantu sesama dengan koin cinta kasihnya.

Suliantok yang duduk di bangku kelas 6 SD, sepulang sekolah selalu menabungkan uang sisa jajan ke dalam celengan bambu Tzu Chi.

Sama halnya dengan Suliantok (10) yang duduk di bangku kelas 6 SD. Sepulang sekolah, jika ia mempunyai uang sisa jajan akan ditabungkan ke dalam celengan bambu Tzu Chi untuk membantu orang yang membutuhkan.

“Saya kalau pulang sekolah ada uang sisa akan saya tabung (celengan). Saya sumbangkan koin ini untuk membantu orang yang membutuhkan, saya senang bisa membantu orang dengan koin-koin yang telah saya kumpulkan selama 2 tahun,” ucapnya.

Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi “Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.”

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Mengisi Acara MPLS di Sekolah  SMK Patria Dharma

Mengisi Acara MPLS di Sekolah SMK Patria Dharma

17 Juli 2024

Relawan Tzu Chi Selatpanjang mengisi kegiatan MPLS di SMK Patria Dharma dengan menyosialisasikan pembelajaran budi pekerti dan tata krama kepada siswa-siswi.

Terus Berbagi untuk Masyarakat

Terus Berbagi untuk Masyarakat

06 November 2017

Sebanyak 190 peserta ASG itu memang datang untuk turut dalam kegiatan penuangan celengan ke-8 yang dilakukan oleh Agung Sedayu Group pada Sabtu, 4 November 2017 lalu. Menggunakan dresscode berwana putih, seluruh peserta di ruang Xi She Ting, tempat kegiatan dilaksanakan terlihat bangga bisa turut serta dalam penuangan celengan. Ada 174 celengan yang dituangkan pada kesempatan tersebut.

Penuangan Celengan Bambu Cinta Kasih untuk Pengungsi Ukraina

Penuangan Celengan Bambu Cinta Kasih untuk Pengungsi Ukraina

10 Mei 2022

Peduli dengan kondisi pengungsi akibat konflik di Ukraina, Tzu Chi Indonesia dan DAAI TV ikut ambil bagian dengan melakukan Penuangan Celengan Bambu Cinta Kasih Tzu Chi. Nantinya dana yang terkumpul akan disumbangkan untuk para pengungsi Ukraina.

Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -