Kelas Budi Pekerti Tzu Shao Medan : Duo Yong Xing

Jurnalis : Christine Sutanti ( Tzu Ching Medan), Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)

foto
Kelas Budi Pekerti Tzu Shao Medan kembali diadakan di Kantor Tzu Chi Medan komplek Cemara Asri, Medan pada tanggal 16 Februari 2014.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, Kelas Budi Pekerti Tzu Shao Medan kembali diadakan di Kantor Tzu Chi Medan komplek Cemara Asri, Medan. Kegiatan ini diadakan pada tanggal 16 Februari 2014 dengan sebanyak 55 siswa yang lebih dari setengahnya merupakan peserta baru. Kegiatan ini juga di support oleh Tzu Ching sebagai pengisi acara.

 

Acara di mulai pukul 09.00 WIB dan Christine sebagai MC memberikan kata pembuka sebagai tanda dimulainya Kelas Budi Pekerti Tzu Zhao, dan selanjutnya diikuti pesan cinta kasih oleh koordinator Kelas Budi Pekerti Tzu Shao, Sufinah dan disusul oleh Jenny  yang menjelaskan mengenai kesepakatan bersama di Kelas Budi Pekerti Tzu Shao. 

Beberapa orang tua juga tampak datang mendampingi anak-anak mereka. Secara tidak langsung orang tua juga ikut belajar dan bisa menjadi pengingat bagi anak di rumah untuk mempraktikkan apa yang sudah dipelajari di Tzu Chi.

Sebagai awal pertemuan, para murid disambut dengan games seru yang dibagi menjadi 2 sesi. Games pertama yaitu grup juggling, dimana peserta diharapkan untuk lebih fokus dan bersungguh hati dalam melakukan permainan. Peserta grup juggling terdiri dari 10-15 orang per grup, di mana urutan boneka pertama yang dilemparkan harus sama dengan urutan boneka kedua dan seterusnya. Tim yang melempar boneka terbanyak adalah pemenangnya. Games kedua adalah games paku ajaib, di mana 10 paku disusun sedemikian rupa agar dapat bertumpu pada 1 buah paku lain yang disediakan. Peserta tampak antusias mengikuti kegiatan ini.

foto   foto

Keterangan :

  • Di acara ini, para murid diajak bermain sambil belajar: bekerjasama, saling membantu (kiri).
  • Dalam berkegiatan, para murid juga di dampingi oleh relawan pendamping (kanan).

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan ringkasan cerita mengenai tema pembelajaran pada hari ini, "duo yong xin" yang dibawakan oleh Martin. Kisah yang diceritakan adalah mengenai Pelari bernama Abel. Abel awalnya memimpin dalam pertandingan tersebut, namun salah jalur karena dia mengira tiang balon yang di pasang di jalur itu merupakan garis finish padahal garis finish masih di depan lagi. Anaya yang saat itu berada di urutan selanjutnya, malah bukan berlari menembus garis finish untuk mendapatkan juara pertama melainkan memberi tahu Abel bahwa garis finish masih ada di depan. Alih-alih mengambil posisi pertama, Anaya malah membantu Abel. Anaya sadar bahwa posisi juara satu bukan untuk dirinya.

Sesi berikut dilanjutkan oleh Shilvia yang mengambil sesi perenungan, mengajak para murid lebih merenungkan sikap mereka dan menyadari kelakuan mereka selama ini. Peserta kelas Tzu Shao pun diajak berbaris dan berjalan ke halaman belakang untuk mengikuti kegiatan selanjutnya, yaitu cooking class untuk Tzu Shao yang perempuan dan kelas membuat enzym bagi peserta Tzu Shao laki-laki. Kegiatan tersebut dibawakan oleh Elisabeth Lily. Sementara itu, para orang tua juga diajak mengikuti kegiatan Parenting class yang dibawakan oleh Jennifer.

Mengutip kata perenungan untuk kelas kali ini: "pegang teguh prinsip 'tulus' dan 'jujur' saat melakukan sesuatu, bersikap 'lapang dada' dan lemah lembut saat berhubungan dengan orang lain", para murid diajak untuk lebih bersikap tulus, jujur, berlapang dada dan lemah lembut. Para murid diharapkan agak dapat mempraktekkan apa yang mereka pelajari dalam kehidupan sehari-hari. Semoga mereka bisa tumbuh menjadi Generasi Tzu Chi yang santun dan handal.


Artikel Terkait

HUT Tzu Chi Ke-30: Kebahagiaan Menjadi Relawan Tzu Chi Selama Puluhan Tahun

HUT Tzu Chi Ke-30: Kebahagiaan Menjadi Relawan Tzu Chi Selama Puluhan Tahun

19 September 2023

Para relawan Tzu Chi yang terbilang sudah senior umumnya menjalankan kegiatan Tzu Chi dengan hati yang gembira. Beberapa relawan ini punya resep supaya dapat konsisten bersumbangsih di Tzu Chi dan menjalaninya dengan sukacita dan ketulusan.

Selamatkan Bumi Dengan Tanganmu

Selamatkan Bumi Dengan Tanganmu

11 Agustus 2010 Populasi manusia yang semakin bertambah menyebabkan konsekuensi yang besar terhadap bumi kita. Penduduk yang semakin padat membuat energi yang dibutuhkan juga semakin besar.
Latihan Prosesi: Awal Masyarakat Penuh Berkah

Latihan Prosesi: Awal Masyarakat Penuh Berkah

07 Mei 2015 “Ada sesuatu yang berbeda dengan waisak dari wihara umumnya. Perasaan ini membuat saya ingin mengajak teman lainnya untuk merasakan apa yang saya rasakan pada ritual tahun kemarin di Jakarta. Dengan kegiatan Doa Jutaan Insan ini, semoga dunia bebas bencana,” tambah Sukendro yang kini juga menjadi relawan Tzu Chi.
Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -