Kelas Dharma Discussion Perdana

Sebanyak 88 orang dari kalangan umum dan relawan Tzu Chi hadir untuk menyimak kelas Dharma Discussion perdana yang diadakan di Ruang Gallery Lt.1 Gedung DAAI, Tzu Chi Center, PIK pada 29 Agustus 2015.

Setelah Bedah Buku dan Xun Fa Xiang (kegiatan mendengarkan ceramah pagi Master Cheng Yen), kini di Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk juga diadakan kelas Dharma Discussion. Bertempat di Ruang Gallery Lt.1 Gedung DAAI, Tzu Chi Center, PIK pada 29 Agustus 2015, sebanyak 88 orang dari kalangan umum dan relawan Tzu Chi hadir untuk menyimak Dharma yang disampaikan. Dharma Discussion adalah kegiatan yang diadakan relawan Tzu Chi dengan tujuan agar setiap orang yang ingin mendalami Dharma dapat mendapatkan pamahaman lebih dalam melalui kelas ini. Dengan demikian juga dapat menyerap Dharma yang lebih mendalam seperti Sutra Lotus (Saddharma Pundarika) yang sedang dibabarkan Master Cheng Yen melalui kegiatan Xun Fa Xiang setiap pagi.

Adapun tim yang mempersiapkan materi dalam kegiatan ini adalah relawan Tzu Chi Jakarta dari beberapa He Qi (wilayah), mereka bergabung menyiapkan materi, bersatu hati, dan dengan kesungguhan hati mencari bahan-bahan yang akan dibagikan. Persiapan materi untuk kelas ini telah dilakukan 1,5 bulan lamanya, mereka mengadakan meeting untuk membahas isi materi. Kelas ini memiliki konsep yang berbeda dengan kelas Bedah Buku ataupun Xun Fa Xiang yang sudah kerap diadakan relawan selama ini. Sebelum penyampaian materi, peserta terlebih dahulu diajak melakukan meditasi selama 10 menit. Menurut Hendrik, salah satu koordinator kegiatan, hal ini dapat membantu peserta menenangkan diri dan menyiapkan batin sebelum menerima materi.

Persiapan materi untuk kelas telah dilakukan 1,5 bulan lamanya, para koordinator kegiatan mengadakan meeting secara berkala untuk membahas isi materi.

Tim panitia yang menyusun materi untuk kelas ini lebih kurang ada 10 orang, dipimpin oleh Livia Shijie, ketua He Qi Utara. Jumlah peserta yang datang di kelas perdana ini adalah di luar perkiraan panitia, tingginya antusias peserta telah memacu semangat panitia, mereka berjanji untuk lebih giat lagi dalam menyajikan sesi Dharma yang lebih mendalam dan bermanfaat untuk semuanya. Mereka juga telah menyusun urutan materi atau kurikulum untuk setiap pertemuannya. Untuk pertemuan pertama ini dimulai dengan Riwayat Sang Buddha dan topik ini akan dibagi menjadi 3 pertemuan. Untuk pertemuan selanjutnya kelas ini akan diadakan 2 minggu sekali pada hari Sabtu pukul 16.00 WIB.

Hendrik Sumardi, menjelaskan bahwa materi Riwayat Sang Buddha dipilih menjadi materi awal untuk disampaikan kepada peserta karena banyak hal dari kehidupan Buddha yang dapat dipelajari. “Riwayat Sang Buddha sebagai dasar, karena agar orang bisa mengetahui bahwa Dharma itu tidak hanya ada di Sutra tapi juga melalui Riwayat Sang Buddha itu sendiri,” katanya. Kelas ini bukan semata-mata penyampaian Dharma dari tim panitia kepada peserta, tapi peserta yang datang juga diharapkan dapat saling berbagi Dharma, berdiskusi, dan memberi pendapat.

Kelas Dharma Discussion perdana diisi dengan materi bertema Riwayat Sang Buddha yang dinilai merupakan dasar ajaran Buddha yang dapat dipejari.

Salah satu tim penyusun lainnya adalah Toni Widjaja yang sudah belajar Buddha Dharma sejak di bangku SMP. Ia adalah salah satu narasumber dalam tim yang selalu dapat memberi arahan dan kejelasan sehingga dalam menyusun kurikulum, tim dapat bekerja lebih baik. Menurutnya, dengan berkumpul dan sama-sama belajar dan saling berbagi adalah cara yang baik untuk meningkatkan pemahaman terhadap Dharma. “Ajaran Dharma itu begitu luas dan dalam, jadi ketika kita belajar, ketika kita menggali, itu perlu teman-teman, lingkungan, satu kondisi yang bisa mendukung pembelajaran ini sehingga dengan demikian kita bisa saling menyemangati, memberi support sehingga kita semua bisa sama-sama belajar dengan baik,” pungkasnya.