Kelas Memasak Vegan: Menghormati Kehidupan dan Melestarikan Bumi

Jurnalis : Robby Mulia Halim (Tzuchi Medan), Fotografer : Robby Mulia Halim (Tzuchi Medan)

Para peserta Lomba Memasak Makanan Vegan tengah mempersiapkan menu andalan mereka.

Master Cheng Yen berkata, “Bervegetarian dapat menyehatkan jasmani dan batin, juga dapat melindungi bumi ini.” Dalam kata perenungan ini tersirat makna bahwa satu cara menyelamatkan bumi tercinta dan mengakhiri penderitaan makhluk hidup di dunia adalah dengan bervegetaris. Mengingat bencana alam sering terjadi di mana-mana saat ini, Master Cheng Yen senantiasa mengimbau insan Tzu Chi untuk bervegetaris dan mengingatkan untuk mengajak lebih banyak orang lagi menerapkan pola hidup vegetaris. Dalam satu ceramahnya, Master Cheng Yen, pendiri Tzu Chi menyampaikan bahwa dengan bervegetaris dapat memiliki hati dan pikiran yang murni serta kehidupan yang indah.

Dalam rangka mewujudkan misi dan visi Master Cheng Yen dan Yayasan Buddha Tzu Chi, Minggu, 17 September 2023, Tzu Chi Medan Mandala bersama dengan Tzu Chi Tanjung Morawa mengadakan Kelas Memasak Vegan di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Tanjung Morawa, Jl. Irian Kompleks Sumatera Residence, Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara. Kegiatan terdiri dari tiga sesi, yaitu Sosialisasi Vegan, Demo Memasak Makanan Vegan, dan Lomba Memasak Makanan Vegan. Sebanyak 24 relawan dan 8 anggota TIMA (tenaga medis Tzu Chi) ikut serta dalam kegiatan ini.

Sumida (kiri), Lim Ik Ju (kedua kiri) dan Sumisni (ketiga kiri) melakukan penilaian terhadap masakan salah satu grup peserta lomba masak vegan.

Juwari selaku koordinator kegiatan mengungkapkan bahwa tujuan diadakannya Kelas Memasak Vegan ini adalah untuk mensosialisasikan pola makan vegan dan makanan-makanan vegan kepada masyarakat. “Sosialisasi vegan ini dilaksanakan melalui Kelas Memasak Vegan dengan alasan selama ini masyarakat menganggap vegan identik dengan mengonsumsi sayur-sayuran atau tumbuh-tumbuhan, sehingga menimbulkan pemikiran bahwa vegan itu monoton, baik dari segi menu maupun bahan-bahannya yang tanpa daging. Padahal makanan vegan juga sama lezatnya dengan non vegan jika bahan-bahannya dikreasikan dengan tepat,” terang Jumari. Dengan demo memasak vegan, para peserta juga akan diperlihatkan bagaimana mengkreasikan bahan-bahan makanan sehari-hari untuk menghasilkan menu vegan yang enak dan sehat. Juwari berharap dengan kegiatan ini masyarakat semakin menyadari pentingnya bervegetaris bagi diri sendiri dan makhluk hidup yang lain serta lingkungan. “Bervegetarian berarti kita menghargai kehidupan dan melestarikan bumi,” tegasnya. 

Para juri mencicipi hasil masakan peserta lomba untuk menilai cita rasa. Selain rasa, kebersihan, kerapihan, dan keindahan dalam penyajian juga menjadi salah satu faktor penilaian.

Lomba Memasak Vegan dan Pemeriksaan Kesehatan
Sejak jam 8 pagi, relawan Tzu Chi Medan Mandala dan Tanjung Morawa telah berkumpul di depo pelestarian lingkungan untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, mulai dari mendirikan tenda, menyusun meja dan kursi, menyiapkan alat-alat memasak dan bahan-bahan, serta menata ruangan tempat diadakannya sosialisasi vegan. Selain demo dan lomba memasak, ada juga posko TIMA (Tzu Chi International Medical Association) dan penjualan pakaian yang masih layak pakai dan kaus kaki. Peserta amaupun pengunjung dapat melakukan pemeriksaan tekanan darah dan kadar gula darah serta berkonsultasi mengenai masalah-masalah kesehatan dengan Tim Medis Tzu Chi (TIMA) yang siap membantu.

Para pengunjung mengikuti sosialisasi vegan yang dibawakan oleh relawan Tzu Chi Medan Sylvia Irnawaty Tan.

Satu jam kemudian, para pengunjung mulai berdatangan. Sebagian pengunjung ke Posko TIMA mengecek tekanan darah dan kadar gula darah. Bagi yang tidak melakukan pemeriksaan langsung dipersilakan naik ke lantai 2 untuk mengikuti sosialisasi vegan. Sosialisasi dimulai pukul 10 dan dibawakan oleh relawan Sylvia Irnawaty Tan. Dalam sosialisasi, peserta mendapat penjelasan mengenai pola makan vegetaris dan vegan, tipe-tipe vegetarian, sumber bahan makanan vegetarian dan manfaat bervegetaris untuk kesehatan terutama penyakit degeneratif yang dapat diturunkan resikonya dengan bervegetarian, yaitu diabetes (kencing manis), darah tinggi, jantung, kanker prostat dan kanker usus besar. Para peserta menyimak dengan seksama dan penuh perhatian. “Pola makan vegetaris dimulai dari diri sendiri. Dengan bervegetaris, kita telah menghormati kehidupan sekaligus telah melestarikan bumi,” pesan Sylvia kepada peserta sosialisasi dengan mengutip kata perenungan Master Cheng Yen.

Sosialisasi berlangsung lebih kurang setengah jam. Usai sosialisasi dilanjutkan dengan demo memasak makanan vegan oleh relawan Sumisni didampingi Roslina Yun dan Maria di pekarangan depo. Menu yang didemokan adalah Spaghetti Aglio Olio Vegan, Nasi Goreng Petai dan Nasi Kepal dengan Ham. Sebelum demo dimulai, Roslina Yun terlebih dahulu menjelaskan tentang bahan-bahan yang digunakan, berupa produk Jing Si yang tentunya sehat dan berkualitas baik, sekaligus memperkenalkan produk Jing Si kepada masyarakat Tanjung Morawa. Setelah demo selesai, dilanjutkan dengan lomba memasak vegan yang diikuti oleh 10 orang peserta. Peserta lomba dibagi ke dalam lima grup dengan tiap grup terdiri dari dua anggota sebagai juru masak dan asisten. Hasil lomba akan ditentukan berdasarkan penilaian atas empat kategori, yaitu cita rasa, kebersihan, kekompakan, dan keindahan (penampilan). Grup yang memperoleh jumlah skor tertinggi keluar sebagai pemenang.    

Para pengunjung juga bisa memeriksakan kondisi kesehatan (tekanan dan kadar gula darah) di Posko Tim Medis Tzu Chi.


Para peserta lomba tanpa membuang waktu segera menempati meja masing-masing sesuai nomor grup, menyiapkan bahan-bahan dan alat yang diperlukan dan dengan cekatan memasak menu andalan masing-masing. Setiap grup tampak bersemangat dan berusaha memberikan yang terbaik untuk menjadi pemenang. Selama berlangsungnya lomba dilakukan penilaian kebersihan dan kekompakan oleh Sumida, Ketua Hu Ai Mandala.

Empat puluh menit berlalu. Para peserta akhirnya menyelesaikan masakan mereka lalu menghidangkannya dengan rapi dan indah pada piring saji karena keindahan (penampilan) juga termasuk kategori penilaian. Hasil masakan peserta kemudian dilakukan penilaian cita rasa oleh juri yang terdiri dari relawan Lim Ik Ju, Roslina Yun, Sumisni, dan anggota TIMA dengan mencicipinya. Acara diakhiri dengan pengumuman pemenang lomba dan makan siang bersama. Juara 1 diraih oleh grup 1 dengan menu Steak California, juara 2 oleh grup 2 dengan menu Rendang Kambing Brastagi, dan juara 3 oleh grup 3 dengan menu Sate Parapat.

Bervegetaris dengan Tulus
Kegiatan Kelas Memasak Vegan ini memberikan kesan tersendiri bagi para peserta. Mereka mendapatkan pengetahuan tentang vegetarian dan vegan serta pengalaman berharga. Salah satunya adalah Linawaty yang merupakan juru masak grup 2. “Tadi ikut sosialisasi vegan, sekarang sudah tahu ternyata vegetarian itu bermacam-macam. Selain itu, menambah wawasan juga tentang manfaat vegetarian bagi kesehatan dan kelestarian lingkungan serta banyak penyakit dapat dikurangi resikonya dengan menjadi vegetarian,” tutur Linawaty.

Para pemenang Lomba Memasak Makanan Vegan bersama-sama mengabadikan momen bahagia ini.

Linawaty telah lama berkecimpung dalam usaha katering vegetarian. Ketika diajak temannya yang merupakan relawan Tzu Chi Tanjung Morawa untuk berpartisipasi dalam Kelas Memasak Vegan, ia tanpa ragu menyanggupinya. Dengan spesialisasi menu rendang, Linawaty memasak Rendang Kambing Brastagi dan memperoleh juara 2 dalam lomba memasak vegan.

“Dengan ikut serta dalam lomba memasak vegan menambah pengalaman saya sekaligus juga untuk memperluas pemikiran masyarakat bahwa makanan vegetarian tidak selalu hanya sayuran. Rasanya juga seenak masakan non vegetaris jika kita merasakannya (mengonsumsinya) dengan hati,” kata Linawaty. Ia menambahkan, selain untuk kesehatan, bervegetaris juga berperan mengurangi pembunuhan terhadap hewan sehingga dapat mengakhiri penderitaan makhluk hidup di dunia. “Dengan semakin banyak orang yang bervegetaris maka semakin sedikit hewan yang dibunuh, semakin berkurang pula penderitaan mereka,” tutup Linawaty.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Merangkul Bodhisatwa dengan Bervegetarian (Bagian 2)

Merangkul Bodhisatwa dengan Bervegetarian (Bagian 2)

30 Juni 2014

Semangat para relawan nampak menular ke relawan lain yang hadir. Tanpa mengurangi senyum, mereka terus bekerja membereskan stan-stan yang telah disediakan. 

Suara Kasih: Bervegetarian demi Melenyapkan Bencana

Suara Kasih: Bervegetarian demi Melenyapkan Bencana

07 November 2012 Kita harus selalu dipenuhi rasa syukur karena bisa aman dan selamat. Ketahuilah bahwa pada saat ini, banyak orang di berbagai Negara tengah diliputi kekhawatiran. Para warga di Kepulauan Karabia sangat panik dan khawatir selama beberapa hari ini.
Membangkitkan Welas Asih dengan Bervegetarian

Membangkitkan Welas Asih dengan Bervegetarian

25 Juli 2017

Lomba memasak diikuti oleh empat kelompok yang masing-masing terdiri dari dua orang. Kegiatan ini diadakan untuk memperkenalkan dan mengajak orang untuk bervegetarian.

Memberikan sumbangsih tanpa mengenal lelah adalah "welas asih".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -