Kelas Membuat Bacang Vegetarian

Jurnalis : Eka Suci R (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Eka Suci R, Hari Tedjo (Tzu Chi Surabaya)


Tzu Chi Surabaya mengadakan Kelas Membuat Bacang Vegetarian yang dibuka untuk relawan dan masyarakat umum.

Setiap tanggal 5 di bulan 5 penanggalan Imlek, masyarakat Tionghoa merayakan Hari Bacang. Penganan ini pun sudah cukup familiar bagi masyarakat di tanah air lantaran banyak dijual di pasar-pasar tradisional. Bacang penganan seperti lontong, hanya bentuknya saja yang berbeda (segitiga).

Pada hari Minggu, 14 April 2019, Tzu Chi Surabaya mengadakan Kelas Membuat Bacang yang dibuka untuk kalangan umum. Sebanyak 44 peserta dengan sungguh hati menyimak dan memperagakan pembuatan bacang yang langsung dibawakan oleh Vivian Fan, Ketua Tzu Chi Surabaya.


Setelah menjelaskan berbagai macam bahan yang diperlukan, Vivian mempraktikkan cara membungkus bacang dengan benar.

Sebagian besar peserta merupakan peserta aktif kelas memasak yang diadakan oleh Tzu Chi Surabaya sebulan sekali di tempat yang sama, yaitu Satelit Indah, Surabaya. Tujuan dari kelas membuat bacang ini adalah untuk mensosialisasikan misi pelestarian lingkungan dan gaya hidup vegetarian dengan cara belajar membuat makanan vegetaris. Selain itu tujuannya adalah untuk mencari peserta yang mahir membuat bacang untuk diajak bergabung sebagai relawan untuk bazar amal vegetarian yang akan digelar bulan Mei.


Herlina Gunawan adalah salah satu peserta yang antusias mengikuti kelas ini. Ia berharap bisa membuat beragam makanan vegetaris untuk keluarganya.

Meski kelas membuat bacang ini baru pertama kali diadakan Tzu Chi Surabaya, namun peminatnya sangat luar biasa. Herlina Gunawan adalah salah satu peserta yang antusias mengikuti kelas ini. Ia datang bersama dengan Bernard anaknya sebelum acara dimulai. “Saya dulu sering membuat bacang bersama mertua, namun sudah berhenti karena kesibukan mengurus anak. Jadi saat ada info kelas membuat bacang di Tzu Chi ini saya segera untuk mendaftar,” kata Herlina, “selain itu saya ingin belajar bagaimana membuat bacang vegetarian karena anak saya yang berkebutuhan khusus harus mengurangi makan daging, jadi saya berusaha untuk memasak yang tidak mengandung daging. Herlina bercerita bahwa menurut dokter makanan-makanan yang mengandung daging bisa membuat Bernard, putranya menjadi hiperaktif. Karena itu Herlina mengurangi penggunaan daging dan berusaha mencari reverensi makanan vegetaris melalui kegiatan kelas memasak yang diadakan oleh Tzu Chi.


Bernard dengan semangat tinggi turut membantu persiapan dan juga melayani peserta yang hadir.

Sembari menunggu acara dimulai, Bernard dengan bersemangat turut membantu persiapan dan menyambut peserta yang datang membawa barang-barang daur ulang. Herlina Gunawan sudah lama ingin mengikuti kegiatan Tzu Chi namun karena keterbatasan waktu untuk mengasuh anaknya, ia baru bisa bergabung di kelas ini. “Sudah sejak lama saya ingin mendaftar sebagai relawan, saya juga ingin Bernard ini bisa membantu di depo pelestarian lingkungan. Untuk anak berkebutuhan khusus yang sangat aktif seperti dia, kegiatan ini sepertinya sangat cocok,” tambahnya.


Dengan sungguh hati Ming Fong dan relawan lainnya membimbing peserta cara membungkus Bakcang dengan benar.

Acara latihan memasak bacang vegetarian berjalan dengan lancar. Setelah mempraktikkan cara membuat bacang, Vivian dan 17 relawan Tzu Chi Surabaya lainnya kemudian menghampiri peserta untuk membimbing cara membungkus bacang yang memang tidak mudah. Dalam kelas ini memang ditekankan untuk belajar cara membungkus bacang. Para peserta pun memperoleh keterampilan baru, membuat bacang vegetarian. Satu orang bertambah keterampilan memasak makanan vegetaris, bertambah pula satu keluarga yang bervegetarian. 


Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Kelas Membuat Bacang Vegetarian

Kelas Membuat Bacang Vegetarian

22 April 2019

Tzu Chi Surabaya mengadakan Kelas Membuat Bacang vegetarian untuk relawan dan masyarakat (14/4). Sebanyak 44 peserta dengan sungguh-sungguh menyimak dan memperagakan pembuatan bacang yang langsung dibawakan oleh Vivian Fan, Ketua Tzu Chi Surabaya.

Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -