Kelas Tzu Shao: Menanamkan Kebajikan dan Membentuk Karakter

Jurnalis : Siti Aminah (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)
Minggu, 29 Mei 2022, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan kelas Tzu Shao (jenjang SMP dan SMK) yang diikuti sebanyak 79 orang partisipan.

Selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun tidak mengadakan kegiatan terkait Misi Pendidikan baik itu daring maupun tatap muka. Karena sudah ada kelonggaran dari pemerintah tentang pembatasan aktivitas masyarakat, maka pada Minggu, 29 Mei 2022, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun kembali mengadakan kelas budi pekerti untuk Tzu Shao (jenjang SMP dan SMK) yang diikuti sebanyak 79 partisipan.

Kegiatan ini juga diikuti oleh muda-mudi Tzu Chi atau Tzu Ching Tanjung Batu dan muda-mudi Sekolah Vidya Sasana. Untuk meriahkan suasana, salah satu anggota Tzu Ching, Beverly Clara membawakan sebuah pantun "Air mata jatuh berderas karena menonton film korea, selamat datang di acara pagi ini semoga bahagia mengikuti acara.” Tepuk tangan pun terdengar riuh.

Kegiatan dilanjutkan dengan memberi penghormatan kepada Master Cheng Yen dan pembacaan sepuluh sila Tzu Chi. Setelah pembacaan sepuluh sila Tzu Chi, dengan hati yang tenang para partisipan denganseksama mendengarkan tayangan video Lentera Kehidupan Master Cheng Yen yang berjudul Cinta Kasih Tanpa Celah Melindungi Dunia.

Intisari dari ceramah Master Cheng Yen tersebut adalah; setiap orang dapat terhimpun untuk membantu yang membutuhkan. Maka segera genggam jalinan jodoh baik ini. Para relawan juga mengajak sekelompok sukarelawan dari Lions Club untuk membantu kegiatan pembagian barang bantuan. Dengan memercayakan tugas ini kepada mereka, kita pun merasa tenang karena barang bantuan dapat tiba di tangan penerima bantuan.

Irene, dari muda-mudi Vidya Sasana yang baru pertama kali mengikuti kegiatan Tzu Chi mendapatkan ilmu dan pelajaran setelah mengikuti kelas Tzu Shao.

Beverly Clara (kiri), anggota Tzu Ching yang menjadi pembawa acara pada kegiatan ini.

Setelah itu, relawan komite, Wiyzhien membawakan materi bertema Be Kind (Kebajikan). Kebajikan adalah suatu perbuatan, tindakan, kesadaran dan tenggang rasa seseorang terhadap orang lain, tidak terukur oleh batasan-batasan antar makhluk. Pada materinya, ia memberikan sebuah survei dari Charities Aid Foundation(CAF) giving index 2021 bahwa di masa pandemi Covid-19 menunjukan bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara yang paling dermawan.

Irene (13) muda-mudi Vidya Sasana yang baru pertama kali mengikuti kegiatan Tzu Chi mendapatkan ilmu dan pelajaran setelah mengikuti kelas Tzu Shao. “Di sini kita bisa mendapatkan banyak ilmu tanpa biaya, bermain games (edukatif) secara bersama-sama dengan orang yang kita belum kenal. Saya terharu saat tayangan ceramah Master Cheng Yen yang menceritakan sebuah negara yang kekurangan makan dan minum, dan membuat saya teringat kembali waktu kecil yang sering membuang makan, dan saya sangat syukur sekarang bisa makan dan minum dengan secukupnya,” ucapnya.

Beverly Clara (20), anggota Tzu Ching yang menjadi pembawa acara pada kegiatan ini berharap setelah mengikuti kegiatan ini para partisipan bisa berbuat kebaikan sesama yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Tujuan mengadakan kegiatan ini kami ingin menumbuhkan benih-benih kebajikan, niat yang tulus dan baik untuk membantu sesama yang membutuhkan,” ucapnya.

Listania (tengah), anggota Tzu Ching yang sudah enam tahun bergabung di keluarga besar Tzu Chi Karimun.

Vincent, murid Tzu Shao yang sejak jenjang Tzu You sudah mengikuti kegiatan di Tzu Chi. Ia bisa belajar banyak hal yang bermanfaat untuk kehidupannya sehari-hari.

Adapun Listania (23) salah satu anggota Tzu Ching yang sudah enam tahun bergabung di keluarga besar Tzu Chi Karimun merasa tertarik dengan kegiatan yang diadakan oleh Tzu Chi karena dapat memetik pelajaran untuk selalu bersyukur dalam menjalankan kehidupan. “Awal kegiatan yang saya ikuti adalah pembagian masker di lampu merah, perlahan-lahan ikut sosialisasi, kunjungan kasih, bakti sosial. Setelah ikut kegiatan saya makin bersyukur karena masih ada yang lebih susah daripada kita,” ucapnya.

Sementara Vincent (17) murid Tzu Shao yang sejak jenjang Tzu You (siswa kelas budi pekerti) sudah mengikuti kegiatan di Tzu Chi bisa belajar banyak hal yang bermanfaat untuk kehidupannya sehari-hari. “Sejak di Tzu You sudah diajak mama saya ikut kegiatan, sampai sekarang sudah Tzu Shao, dan disini saya juga dapat belajar membantu orang yang membutuhkan dengan bersikap ramah, sopan dan baik. Saya juga dapat belajar hal baru yaitu dalam bidang fotografi, dan bisa bantu mendokumentasi saat kegiatan berlangsung di Tzu Chi maupun di Sekolah,” ucapnya.

Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi, "Pendidikan anak adalah mengajarkan tata krama, mengasuh budi pekerti, menunjukkan jalan dan memandu ke arah yang benar."

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Membangkitkan dan Mempraktikkan Welas Asih dari Dini

Membangkitkan dan Mempraktikkan Welas Asih dari Dini

14 April 2014 Topik yang diajarkan di kelas pertemuan kali ini adalah welas asih. Para murid diajarkan untuk membangkitkan rasa welas asih dalam diri Mereka melalui beberapa tayangan video anak yang tidak memiliki kaki dan tangan.
Berbakti Kepada Orang Tua, Berkah Terbesar dalam Kehidupan

Berbakti Kepada Orang Tua, Berkah Terbesar dalam Kehidupan

18 Januari 2023

Relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Barat 1 dan Barat 2 mengadakan kelas Budi Pekerti di Gedung Sekolah Cinta Kasih, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Minggu, 8 Januari 2023. 

Pelestari Lingkungan Cilik, Mengubah Sampah Menjadi Emas

Pelestari Lingkungan Cilik, Mengubah Sampah Menjadi Emas

27 Maret 2017

Minggu, 19 Maret 2017, anak-anak kelas budi pekerti Qin Zi Ban dan Er Tong Ban melakukan praktik pemilahan barang-barang yang bisa didaur ulang. Halaman rumah Tzu Chi menjadi tempat bagi  xiao pu sa, orang tua, dan juga duifu (mentor) untuk belajar memilah barang-barang daur ulang. 

Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -