Keluarga Sejahtera Perlu Perencanaan

Jurnalis : Bobby (Tzu Chi Batam), Fotografer : Bobby (Tzu Chi Batam)

Pembicara dari BKKBN cabang Batam, Gala memberikan sharing tentang KB pada tanggal 10 April 2016.

Pada tahun 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Perwakilan Batam menangani sebanyak  132 kasus bantuan pendidikan. Dari tahun ke tahun, jumlah bantuan pendidikan  terus mengalami peningkatan. Termasuk jumlah kelahiran dari para penerima bantuan juga meningkat. Oleh sebab itu, di kegiatan gathering penerima bantuan yang diadakan pada tanggal 10 April 2016,  relawan Tzu Chi Batam mengundang pembicara dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk mengedukasi para gan en hu (penerima bantuan) tentang bagaimana mereka meningkatkan kesejateraan keluarga dengan membatasi kelahiran.

Karena topik Keluarga Berencana (KB) bukanlah topik yang cocok untuk disampaikan pada segala usia, maka pada gathering kali ini dibagi menjadi  2 kelompok, dewasa dan pemuda dan anak-anak dari 187 peserta. Dalam grup pemuda dan anak-anak, tim pendidikan memberikan sharing “Dengan Melihat Penderitaan”.

Relawan Tzu Chi membawakan isyarat tangan Yin Wei Ni, Yin Wei Wo (karena kamu, karena saya).


Dewi Soejati memandu sesi tanya-jawab pada akhir sharing KB.

Sementara itu pada grup dewasa, pembicara dari BKKBN cabang Batam, Gala membagikan berbagai pengetahuan mengenai teknik kontrasepsi atau penanggulangan kelahiran, seperti alami, spiral, sterilisasi, dan lainnya. Dengan detil ia mengurai pro dan kontra dari masing-masing teknik kontrasepsi. Respon dari gan en hu secara umum sangat positif. Tidak hanya mendengarkan dengan seksama selama sesi sharing, mereka  juga saling interaktif.

Susilawati, satu dari 60 peserta dewasa sangat antusias mendengarkan sharing ini. "Sangat penting (acaranya), tambah wawasan kita akan masalah itu (KB)," kata Susilawati. Ditinggalkan suaminya karena strok selama satu tahun lalu, Susilawati semakin menyadari pentingnya pendidikan KB bagi para ibu. Ia juga merasakan bagaimana menjadi single parent dalam menghidupi anak-anaknya. "Karena sekarang ini (anak-anak) masih dalam pendidikan ya masalah pendidikan (yang memberatkan). Sementara karena (masih ada) anak balita, saya masih belum bisa bekerja full gitu. Jadi untuk sementara cari kerjaan sampingan untuk kehidupan," ucap ibu 4 anak ini.

Ketua Xie Li, Dewi Soejati yang mengkoordinir acara ini mengatakan, "Dengan acara KB ini, kami mengharapkan para gan en hu mengetahui sebenarnya KB itu gratis dan KB itu tidak membahayakan. Orang yang ikut KB juga sehat-sehat saja. Jadi memberikan keyakinan kepada mereka."


Artikel Terkait

Keluarga Sejahtera Perlu Perencanaan

Keluarga Sejahtera Perlu Perencanaan

14 April 2016

Sebanyak 60 peserta dewasa mengikuti sharing tentang Keluarga Berencana (KB) dalam Gathering Gan En Hu (penerima bantuan) yang digelar pada 10 April 2016 di Kantor Tzu Chi Batam. Sharing dibawakan oleh salah satu pembicara dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Cabang Batam.

Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -