Kepedulian Bagi Warga Terdampak Angin Puting Beliung

Jurnalis : Soit (Tzu Chi Medan), Fotografer : Soit (Tzu Chi Medan)

Relawan Tzu Chi dan Lurah Tanah Merah memberikan bantuan secara langsung kepada warga yang tertimpa bencana puting beliung.

Bencana alam tidak dapat diduga dan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, seperti yang menimpa warga di Kelurahan Tanah Merah di Kecamatan Binjai Selatan. Hujan deras yang menguyur Kota Binjai yang kemudian disusul dengan angin puting beliung pada 19 April 2022 pukul 15.30 WIB menyisakan duka mendalam karena kerusakan yang ditimbulkan. Sebanyak 60 rumah mengalami kerusakan ringan seperti atap seng terbang, rusak berat, hingga rata dengan tanah.

Pada 22 April 2022 relawan komunitas Yayasan Buddha Tzu Chi di Kota Binjai, Sumatera Utara yang mendapat info terjadinya bencana alam puting beliung bergegas menuju lokasi terjadinya bencana. Sebanyak 7 relawan bergerak dari Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Binjai menuju Kantor Kelurahan Tanah Merah yang berjarak 7 km dengan jarak tempuh 20 menit untuk bertemu dengan Agus Siswanto, Lurah Tanah Merah dan Darmawan, Kepala Lingkungan Lima, Kelurahan Tanah Merah. Dalam hal ini relawan meminta informasi bencana sekaligus data-data warga yang terdampak.

Kondisi rumah beberapa warga yang tertimpa bencana puting beliung rusak dari sedang hingga parah.

Relawan kemudian menuju lokasi yang terdampak bencana angin puting beliung yang berjarak 7 km dari Kantor Kelurahan Tanah Merah dengan ditemani oleh aparat dari kelurahan. Di lokasi bencana didapati rumah yang mengalami kerusakan ringan sudah dilakukan perbaikan secara swadaya oleh pemilik rumah. Sedangkan beberapa rumah mengalami kerusakan parah sampai tidak bisa ditinggali lagi. Bagi rumah yang tidak bisa ditinggali lagi, pihak Dinas Sosial Kota Binjai telah mendirikan tenda darurat untuk tempat berteduh sementara.

Setelah meninjau lokasi dan melihat langsung kondisi di lapangan serta berdiskusi dengan Darmawan, akhirnya pada Senin, 25 April 2022 sebanyak 7 relawan menuju ke kantor Lurah Tanah Merah untuk memberikan bantuan kepada korban bencana angin puting beliung yang yang paling terdampak, yaitu 9 Kepala Keluarga yang rumahnya tidak bisa ditinggali lagi atau roboh. Paket Bantuan yang disalurkan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi berupa ember, tikar, dan satu kontainer berisi selimut, handuk, sarung, sandal, tempat makan, dan perlengkapan mandi serta santunan berupa uang tunai.

Relawan meninjau langsung lokasi rumah warga yang tertimpa bencana. Di lokasi tersebut, Dinas Sosial menyediakan tenda sebagai tempat tinggal sementara bagi mereka yang tumahnya tidak bisa ditinggali lagi.

Agus Siswanto selaku Lurah Tanah Merah dalam hal ini menyampaikan, “Saya menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi, yang telah membantu warga kami yang tertimpa musibah, tepatnya hari selasa kemarin. Semoga nantinya warga kami bisa mempergunakan apa yang telah dibantu dan diberikan kepada mereka dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.”

Agus Siswanto juga berpesan kepada warganya agar bantuan yang telah diterima dipergunakan secara baik dan tidak disalahgunakan ataupun di salahartikan, karena bantuan ini adalah murni merupakan tindakan kepedulian dan kemanusian dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Dirinya sebelumnya hanya pernah mendengar sekilas tentang Yayasan Buddha Tzu Chi dari warganya, dan baru kali ini bisa bertemu dan melihat secara langsung aksi peduli sosial yang dilakukannya.

“Saya menilai ini kegiatan yang positif, terlebih menyangkut masyarakat luas, tidak membedakan umat beragama, sosial, budaya yang ada di Indonesia ini. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang mana telah memberikan bantuan tali kasih kepada korban angin puting beliung yang menimpa warga Kelurahan Tanah Merah, Kecamatan Binjai Selatan, Kota Binjai. Saya harap bantuan seperti ini tidak hanya berhenti di sini, mana tahu ada kelurahan lain yang membutuhkan bantuan, Yayasan Buddha Tzu Chi akan tetap menyalurkan bantuan tali kasih kepada mereka,” imbuh Agus Siswanto.

Antony Gozali selaku kordinator tanggap darurat untuk relawan komunitas Tzu Chi di Kota Binjai memperkenalkan kepada warga asal bantuan yang mereka terima.

Salah satu korban bencana alam puting beliung adalah Legiman PA berumur 52 tahun yang rumahnya rata dengan tanah. Ia menyatakan sangat beruntung dan berterima kasih kepada Tzu Chi karena masih peduli dan mau meringankan bebannya walaupun tidak pernah dia kenal atau dengar namun bersedia membantunya.

Kordinator kegiatan Anthony Gozali mengungkapkan, “Bantuan yang kita berikan lebih kepada perhatian dan kasih, bahwa walaupun kita tidak saling kenal sebelumnya namun kita semuanya mahluk ciptaan Tuhan. Semoga warga yang tertimpa musibah ini diberikan ketabahan dan kesabaran.”

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Gempa Palu: Membantu Wilayah Terisolir di Sigi

Gempa Palu: Membantu Wilayah Terisolir di Sigi

09 November 2018

Relawan membagikan bantuan ke Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi yang sebelumnya merupakan satu dari empat Kecamatan yang terisolir akibat gempa.


Bantuan bagi Korban Gempa di Solok Selatan

Bantuan bagi Korban Gempa di Solok Selatan

19 Maret 2019
Widya Kasuma langsung mengkoordinir semua relawan.  Hari itu juga disiapkan sebanyak 40 paket sembako yang berisi beras, roti, serta mie instan DAAI. Sehari kemudian, pada 2 Maret 2019 sebanyak 11 relawan langsung menuju lokasi dan menyalurkan paket sembako tersebut. 
Gempa Palu: Setulus Perhatian yang Menghangatkan Hati

Gempa Palu: Setulus Perhatian yang Menghangatkan Hati

05 Oktober 2018
Eno yang usianya baru 24 tahun, masih harus menjaga bosnya, Arnold yang masih dirawat. Ia satu-satunya karyawan yang terbilang sangat beruntung karena hanya mengalami luka ringan di tangan.
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -