Kepulangan Anak Asuh Tzu Chi Medan

Jurnalis : Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan), Fotografer : Vinson Theodoric (Tzu Chi Medan)
Relawan menjelaskan sejarah terbentuk Tzu Chi dan masa celengan bambu Tzu Chi pada saat acara kepulangan anak asuh Tzu Chi Medan komunitas He Qi Cemara.

Kepulangan anak asuh Tzu Chi telah menjadi agenda rutin di Tzu Chi Medan. Seperti pada 7 Juli 2024, relawan Tzu Chi Medan komunitas He Qi Cemara kembali melakukan rutinitas tahunan bersama para anak asuh yang merupakan para penerima beasiswa Tzu Chi. Dalam agenda kepulangan anak asuh yang diikuti 271 peserta ini juga sebagai wadah pertemuan antara anak asuh, orang tua anak asuh, dengan relawan Tzu Chi Medan.

Kali ini relawan Tzu Chi mengajak anak asuh dan orang tua anak asuh untuk mengenal lebih dalam lagi tentang sejarah terbentuknya Tzu Chi yang berawal dari sumbangan dana para ibu rumah tangga di Hualien, Taiwan. Para anak asuh Tzu Chi dan orang tua anak asuh Tzu Chi juga diajarkan cara berdana, karena berdana tidak hanya melalui materi saja namun bisa melalui keringanan hati untuk saling mengasihi, saling membantu, dan lainnya. Setelah itu sebagai bentuk apresiasi, relawan Tzu Chi memberikan santunan kepada anak asuh yang berprestasi di sekolahnyasebagai penyemangat belajar untuk meraih cita-cita mereka.

Anak asuh atau penerima beasiswa Tzu Chi yang berprestasi di sekolah mendapatkan apresiasi sebagai penyemangat belajar dari relawan Tzu Chi Medan.

Ada sebuah Kata Perenungan Master Cheng Yen yakni “Ada dua hal yang tidak bisa ditunda di dunia ini, yaitu berbakti kepada orang tua dan melakukan kebajikan.” Acara kali ini juga diisi dengan sesi berbakti, dimana relawan Tzu Chi mengajak para anak asuh untuk mengingat jasa orang tua melalui proses basuh kaki. Setiap anak diajak para relawan Tzu Chi untuk membersihkan tangan, kedua kaki orang tuanya, memijat tangan dan pundak serta diakhiri dengan pelukan sambal mengucapkan terima kasih kepada orang tuanya karena sudah berjuang untuk membesarkan anak-anaknya.

Salah satu anak asuh Evi Simanjuntak merupakan siswa berprestasi di sekolahnya. Evi bersekolah di Santo Paulus dan mendapatkan peringkat ke-2 di semester kali ini. Ia saat ini juga bekerja untuk membantu perekonomian orang tuanya, setelah pulang sekolah Evi langsung bekerja sebagai adminitrasi di online shop yang berjualan Ulos. Hari ini Evi Simanjuntak beserta ibunya datang ke Tzu Chi Medan untuk mengikuti acara kepulangan anak asuh Tzu Chi.

Evi Simanjuntuk yang merupakan anak asuh Tzu Chi atau penerima beasiswa Tzu Chi memeluk ibunya dan meminta maaf setelah sesi basuh kaki.

Pada saat sesi berbakti Evi Simanjuntak tidak kuasa menahan haru. Ia pun berderai air mata pada saat membersihkan kedua kaki ibunya, setelah selesai ibu Evi juga langsug memeluk putrinya. Dalam momen ini Evi juga meminta maaf, karena sebelumnya di rumah Evia ada sedikit masalah kepada ibunya dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi. “Hari ini saya mendapatkan banyak ilmu yag berharga, kita harus tahu bersyukur, apa yang di dapatkan kita, mengingatkan kita untuk berdana juga tapi tidak hanya menggunakan materi saja melainkan tenaga, hati, waktu serta berbakti kepada orang tua kita sebelum terlambat,” ujar Evi Simanjuntak.

Relawan Tzu Chi Medan, Shanty Zhang memberikan semangat kepada anak asuh Tzu Chi atau penerima beasiswa Tzu Chi untuk semangat belajar dalam mengejar cita-cita mereka.

Shanty Zhang, salah satu relawan Tzu Chi Medan yang akrab serta mengurus perkembangan anak asuh, dan melakukan kunjungan kasih juga berbagi pengalaman. Acara kepulangan anak asuh kali ini merupakan pengalaman pertama Shanty untuk menjadi koordinator utama, meski merasa takut, tetapi ia dapat mengatasinya berkat bantuan dan semangat dari relawan lainnya.

“Harapan saya untuk anak-anak asuh ini supaya mereka giat belajar, kejarlah cita-cita, kita tetap memberikan support kepada mereka. Kalian harus membuktikan kepada orang-orang bahwa anak-anak asuh yang mendapat program beasiswa dari Tzu Chi ini bisa sukses kedepannya,” ujar Shanty Zhang.

Pada acara kali ini, anak asuh Tzu Chi tidak hanya dibimbing untuk berprestasi, namun juga harus memiliki kebaikan hati dan berbakti kepada orang tua. Harapan dari relawan Tzu Chi agar mereka bisa tumbuh menjadi insan yang bermanfaat bagi sesama dan menyebarkan kebajikan. Seperti Kata Perenungan Master Cheng Yen. “Menyayangi diri sendiri adalah membalas budi orang tua, bersumbangsih adalah perwujudan dari rasa bersyukur.”

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Menyambut Kepulangan Gan En Hu Pematang Siantar

Menyambut Kepulangan Gan En Hu Pematang Siantar

26 Januari 2024

Minggu pagi itu para relawan sudah berkumpul di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi, di Jalan Ahmad Yani, Pematang Siantar. Mereka bersiap menyambut kedatangan para penerima bantuan Tzu Chi. 

Sukacita Tahun Baru Bersama Penerima Bantuan

Sukacita Tahun Baru Bersama Penerima Bantuan

13 Januari 2016 Minggu pertama di awal tahun 2016 ini relawan Tzu Chi kembali mengadakan kegiatan pembagian bantuan kepada para penerima bantuan Tzu Chi (Gan En Hu). Selain melakukan pembagian bantuan, pada hari yang spesial ini relawan Tzu Chi mengadakan acara tahun baru dan sekaligus merayakan Hari Ibu, Maulid Nabi dan Natal bersama para Gan En Hu.
Semua Bisa Menginspirasi dan Terinspirasi

Semua Bisa Menginspirasi dan Terinspirasi

06 Juli 2022

Para penerima bantuan (Gan En Hu) Tzu Chi selain rutin mendapatkan bantuan, mereka juga mendapatkan perhatian secara batin dari para relawan. Salah satunya melalui kegiatan Gathering Gan En Hu.

Semua manusia berkeinginan untuk "memiliki", padahal "memiliki" adalah sumber dari kerisauan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -