Kerja Keras Menuai Prestasi
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati, Teddy LiantoSekolah
Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng telah berdiri selama 12 tahun. Sekolah ini kini memiliki 2010 murid, mulai
dari TK, SD, SMP, SMA, dan SMK. Berkat berbagai prestasi yang diraihnya, peringkat sekolah ini pun naik ke peringkat 5 dari 120 sekolah di Jakarta Barat, dan peringkat 19 dari 500 lebih sekolah di Jakarta.
Perkembangan jumlah anak didik juga dibarengi dengan perkembangan kualitas sekolah, ini terbukti pada tahun ini Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi unit SMK memperoleh peringkat yang cukup signifikan dibanding sebelumnya. “Peringkat lima dari 120-an sekolah di Jakarta barat dan 19 dari 500-an sekolah di DKI Jakarta,” ujar Edi Supeno, bagian kurikulum. Memperoleh peringkat yang membanggakan seperti saat ini tidak semata-mata tanpa usaha keras. Justru para pendidik mendedikasikan diri mereka mendidik anak-anak dengan kerja keras. Dengan memaksimalkan waktu yang ada, guru pun memberikan pendalaman materi terkait Ujian Nasional. “Kita menambah jam pelajaran UN (Ujian Nasional) dari jam normal kita tambahkan dengan pendalaman materi 2 – 3 jam. September sudah mulai intensif,” tutur Edi. “Kita juga ada try out (tes uji coba) dari sekolah dan dari dinas, kita analisis. Jika presentasinya rendah, guru akan jelaskan lagi. Harapannya ada grafik yang naik,” tambahnya. Komunikasi dengan orang tua murid pun terus dijalin untuk mendukung belajar anak.
Edi Supeno, Kepala Kurikulum SMK Cinta Kasih menjelaskan bahwa untuk mencapai prestasi siswa-siswinya hingga terdapat lima murid yang mendapatkan nilai 100 pada mata pelajaran Matematika dan bahasa Indonesia, guru-guru memberikan pendalaman materi yang dimulai sejak bulan September.
Kepala SMK Cinta Kasih, Betty Theresia Sihombing merasa bangga kepada guru-guru yang dipimpinnya bisa meningkatkan kualitas pendidikan SMK dan mencetak prestasi yang gemilang.
Upaya yang dilakukan para pendidik SMK untuk meningkatkan grafik nilai peserta didiknya ternyata membuahkan hasil. Sebanyak 5 anak dari ratusan murid Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi mendapatkan nilai 100 pada mata pelajaran Matematika dan bahasa Indonesia. Bahkan salah satu siswi dari Perumahan Cinta Kasih, Duwi Astuti mendapatkan nilai 100 pada kedua mata pelajaran tersebut.
Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Betty Theresia Sihombing memberikan apresiasi dan rasa bangganya kepada kinerja guru-guru di bawah kepemimpinannya dan semangat para siswa. “Prestasi SMK dari tahun ke tahun target kita memperbaiki nilai UN tercapai walaupun belum maksimal banget. Tahun ini bangga dengan kinerja bapak ibu guru dan semangat anak-anak,” kata Betty. “Di tahun depan kita memiliki target nilai. Matematika yang masih masuk kategori B target kita harus mencapai kategori A,” ujar kepala sekolah ini. “Selain disiplin anak makin baik, kita pengen nambah jurusan baru (multimedia), mudah-mudahan dari yayasan mendukung dan dinas mempermudah. Harapannya SMK bisa menjadi sekolah yang dicari masyarakat dengan jurusan yang bervariatif,” imbuhnya.
Diah Widawati Ruyoto, Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi akan terus mendorong setiap unit sekolahnya untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Ia juga ingin posisi prestasi sekolah tidak hanya di level Jakarta Barat melainkan ke tingkat provinsi.
Melihat prestasi yang dicapai unit SMK Cinta Kasih Tzu Chi, Diah Widawati Ruyoto memberikan apresiasi kepada kepala SMK dan guru-guru yang telah membimbing murid-muridnya. “Pastinya saya bangga, dan saya kasih apresiasi kepada kepala sekolah sehingga terus meningkatkan kualitas agar anak-anak makin berprestasi dan saya harap ini dapat memotivasi ke unit yang lain,” ungkap Direktur Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi bahagia. Untuk terus meningkatkan kualitas sekolah, setiap tahunnya Diah pun memberikan target pencapaian kepada masing-maisng unit di sekolah yang ia pimpin. “Jadi setiap awal tahun ajaran saya memberi target, misal TK sekarang posisi di sini dan tahun depan harus punya nilai yang menonjol. Saya minta menerapkan bilingual untuk meningkatkan kualitas,” ujarnya.
Meskipun begitu, Diah akan terus meningkatkan kualitas dan prestasi sekolah. “Saya masih punya keinginan-keinginan dan ingin posisinya bukan cuma di level Jakarta Barat saja tapi di provinsi. Saya selalu push ke kepala sekolah masing-masing (unit),” ungkapnya. Ia juga mengungkapkan rasa bangga kepada kelima anak didiknya yang telah meraih nilai istimewa Ujian Nasional yang tentunya membawa kebanggaan untuk sekolah.