Kerja Sama Membangun Karakter
Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Himawan SusantoHarjanto Prabowo selaku Rektor Binus University dan Hong Tjhin mewakili Yayasan Buddha Tzu Chi saling menyerahkan nota kerja sama kedua lembaga. |
| ||
Dalam wawancara usai penandatanganan, Harjanto Prabowo mengatakan bahwa pihaknya bersyukur, karena hari ini secara formal penandatanganan kerja sama antara Tzu Chi dan Binus telah selesai dilakukan. Apalagi Binus sebenarnya sudah lama mengenal Yayasan Tzu Chi yang telah banyak berkarya. “Di dalam karyanya itu melibatkan banyak relawan, anak Binus sudah banyak di situ. Kita sudah kenal artinya, di tataran mahasiswa dosen ada yang menjadi relawan,” katanya. Di Binus sendiri, saat ini ada program Teach for Indonesia yang ranahnya mungkin sama karena menggunakan konsep relawan dalam pelaksanaannya, khususnya di bidang pendidikan. Ketika dari dua ini kita jadi dekat, saling kenal, kita coba saling jajaki. Yang kedua kita juga mengenal yayasan Buddha Tzu Chi dari TV nya. DAAI TV, majalah, dll. Di Binus juga kita ada Binus TV. Jadi dalam banyak hal kita punya banyak sinergi, punya SDM dan keinginan yang sama. Tapi memang perlu proses karena masing-masing punya misi dan visi masing-masing. Bersyukur pada Tuhan karena ternyata cocok gitu ya,” kata Harjanto.
Ket: - Dalam nota kerja sama ini, disepakati beberapa poin penting yang pada intinya adalah menekankan pada pentingnya pembangunan karakter. (kiri) Lagi menurut Harjanto, satu yang menarik adalah jika kerja sama pada umumnya dihitung dari banyaknya kegiatan, banyaknya keuntungan dan lain sebagainya, tetapi dalam kerja sama ini yang terpenting bagi Binus adalah kesempatan-kesempatan yang besar untuk membuat para mahasiswa dapat merasakan pendidikan yang nyata terutama dalam pendidikan pembangunan karakter. “Mudah-mudahan ini bisa menjadi out put bersama, DAAI TV bisa memperluas lagi jangkauannya, programnya, karena kita punya banyak SDM mahasiswa. Di sisi lain mahasiswa kita juga dapat kesempatan mengimplemaentasikan karakter building,” ujarnya. Sementara itu, Hong Tjhin dalam kata sambutannya mengemukakan kalau penandatangan hari ini sudah bukan lagi masa-masa mau pacaran karena sebenarnya penjajakannya sudah lama, dan ternyata dua-duanya sama-sama cocok. “Kita dari Yayasan Tzu Chi juga sangat concern terhadap pembangunan karakter,” katanya.
Ket: - Dalam penandatangan ini, turut hadir pula para pembantu rektor Binus University dan para staff dari DAAI TV, serta Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. (kiri). Dalam kesempatan itu, Hong Tjhin juga menjelaskan bahwa landasan dasar dari Tzu Chi adalah great love atau cinta kasih universal. Selain itu, penanaman rasa bersyukur juga terus diimplementasikan kepada setiap insan Tzu Chi, anak-anak di Sekolah Tzu Chi, dan para relawan. Jika kita ingin berkontribusi tetapi masih kurang menghargai berkah, maka nanti akan lebih banyak ngomel dan mengeluh. “Mudah-mudahan apa yang dimulai hari ini bisa diimplementasikan lebih jauh, dan saya yakin itu bisa karena tujuan kita adalah murni. Tujuan kita adalah untuk suatu kebaikan, dan kalau kita punya tujuan untuk kebaikan dan murni, biasanya jalan juga akan dibukakan. Sekali lagi terima kasih,” kata Hong Tjhin lagi. Kini jalinan jodoh yang baik itu sudah terlihat bentuknya, mudah-mudahan kedua lembaga ini bisa saling bekerja sama yang diisi dengan rasa syukur, saling menghormati, dan cinta kasih. | |||
Artikel Terkait
Bulan Kasih Sayang di Panti Asuhan
10 Maret 2023Dengan penuh keceriaan, relawan Muda-Mudi Tzu Chi Pekanbaru bercengkrama dengan anak-anak di Panti Asuhan Amuri Pekanbaru (26/2/2023).