Kesabaran Potensi Perubahan
Jurnalis : Apriyanto, Fotografer : ApriyantoSejak pukul 08.30 pagi, puluhan karyawan sudah memadati ruang Narwastu untuk mengikuti kegiatan donor darah pada Selasa, 30 Maret 2010 di Plaza BII, Tower II, Jl. M.H Thamrin, Jakarta Pusat. Acara dilanjutkan dengan pengumpulan celengan bambu untuk didonasikan ke Tzu Chi. |
| ||
Keesokan harinya, sesuai waktu yang telah dijanjikan, pria itu sudah tiba di bank darah PMI. Namun kenyataannya sampai pada malam itu darah yang sesuai dengan permintaan pria itu masih belum juga tersedia. Akhirnya salah seorang perawat yang bernama Tince Suryana dengan perasaan tidak enak menyarankan kepada pria itu agar ia bersedia kembali lagi besok malam. Tanpa banyak komentar pria itu langsung mematuhi saran Tince dan meninggalkan bank darah. Pria itu kembali datang ketika malam menjelang dan langsung menerima kantung darah yang telah dijanjikan oleh Tince. Dengan tatapan penuh harap pria itu lantas berpamitan dan pergi meninggalkan Tince. Kembali Datang Dari peristiwa itulah Tince menjadi tertegun dan memahami akan arti sebuah kesabaran. Maka dengan sabar pula ia menjalani profesinya sebagai perawat transfusi darah selama 8 tahun di Palang Merah Indonesia (PMI). Dengan penuh kesabaran ia redam semua gejolak hati yang penuh keinginan dan menggantikannya dengan rasa syukur dan peduli terhadap sesama.
Ket : - Marniati selama 8 kali menjadi peserta donor merasa kebugaran dirinya menjadi lebih baik. (kiri) Donor Darah Tzu Chi Sejak pukul 08.30 pagi, ruang serbaguna Narwastu yang berada di lantai basement Plaza BII, Tower II sudah ramai dikunjungi oleh para karyawan yang berkantor di gedung itu. Tujuan mereka tak lain adalah menjadi peserta donor darah yang diadakan oleh Tzu Chi. Hari itu tercatat sebanyak 227 peserta yang mendonorkan darahnya. Bahkan saat kegiatan ini akan ditutup, masih saja ada karyawan yang mendaftarkan diri untuk menjadi peserta donor. Karena alasan inilah kegiatan donor yang direncanakan akan berakhir pada tengah hari menjadi mundur hingga pukul 14.00 siang. Peserta yang kelewat banyak dari jumlah yang telah ditargetkan menjadi indikasi adanya kesadaran akan manfaat dari mendonorkan darah dalam diri karyawan. Hal inilah yang diharapkan oleh Rudi Suryana, relawan Tzu Chi kepada para peserta donor, yaitu perubahan. Menurutnya, rutinitas donor darah yang diadakan oleh Tzu Chi setiap 3 bulan sekali di Plaza BII memiliki satu tujuan: menggugah kesadaran setiap insan untuk berubah menjadi lebih peduli terhadap orang lain dan diri sendiri. “Tujuan dari kegiatan ini adalah menggalang kepedulian dari seluruh orang yang berkantor di Plaza BII,” katanya berharap. Selain itu kegiatan ini juga berguna untuk memberikan kesadaran kepada banyak orang bahwa mendonorkan darah itu sangat baik untuk kesehatan diri kita sendiri.
Ket : - Tince merasa bekerja sebagai perawat transfusi darah adalah pekerjaan yang mulia. Selain bisa beramal juga bisa menjalankan pelatihan diri, yaitu kesabaran. (kiri). Badan Lebih Bugar Melalui kegiatan rutin ini, Rudi juga bermaksud dapat memberikan informasi kepada para peserta donor tentang kegiatan dan misi-misi Tzu Chi. Rudi berharap melalui informasi yang singkat ini ada di antara peserta donor yang tergugah hatinya dan bergabung menjadi relawan Tzu Chi dalam menggalang cinta kasih. Untuk menyampaikan pesan ini, Rudi memilih dengan menayangkan berbagai kegiatan Tzu Chi melalui tayangan video. Selain itu, aksi pengumpulan celengan bambu yang dilaksanakan di depan pintu masuk juga menjadi sarana informasi bagi para peserta untuk menyadari bahwa bersumbangsih kepada orang lain dapat dilakukan dengan cara yang mudah, yaitu dengan menyisihkan sebagian kecil dari uang saku. Maka tidak sedikit pula peserta yang baru mengenal Tzu Chi langsung tergugah dan berusaha mencari informasi akan keberdaan serta kegiatan Tzu Chi. “Tujuan dari kegiatan ini adalah menggugah setiap insan untuk peduli terhadap sesama. Karena dengan membantu orang lain sebenarnya kita juga menolong diri sendiri,” kata Rudi. | |||