Kesehatan Bagi Opa dan Oma

Jurnalis : Suyanti Tjiawi (He Qi Utara), Fotografer : Suyanti Tjiawi, Yudi Tjahyadi (He Qi Utara)

fotoTanggal 11 Desember 2011, relawan Tzu Chi kembali melakukan baksos kesehatan bagi warga Lansia yang tinggal RW 11 di SMA Negeri 40, Pademangan, Jakarta Utara.

“Bersyukur kepada orang yang menerima bantuan kita, karena mereka memberikan kesempatan baik bagi tercapainya pembinaan rasa cinta kasih kita.” (Kata Perenungan Master Cheng Yen)

 

 

Tanggal 11 Desember 2011, relawan Tzu Chi kembali melakukan Bakti Sosial Kesehatan bagi warga Lansia (Lanjut Usia) yang tinggal di RW 11  SMAN 40 Pademangan, Jakarta Utara. Sekitar pukul 06.15 pagi, kami sudah sampai di lokasi kegiatan. Dengan bersemangat para relawan pun mulai bergerak memasang tenda, bendera, meja bagi para tim medis, dan ruang konsumsi.

Memperhatikan dan menjaga kesehatan opa-oma yang tidak mampu adalah target dari baksos kesehatan ini. Oma-opa yang menunggu dihibur relawan dengan penampilan isyarat tangan lagu "Satu Keluarga" dan "Sebuah Dunia yang Bersih". Mereka pun diajak turut serta bernyanyi dan melakukan gerakan isyarat tangan bersama. Jason shixiong, relawan yang pertama kali ikut serta dalam misi kesehatan Tzu Chi ini merasa senang melihat banyak oma opa datang berobat tanpa dipungut biaya.

foto   foto

Keterangan :

  • Seorang anggota Tim Medis Tzu Chi dengan penuh perhatian memeriksa kesehatan para pasien baksos (kiri).
  • Bukan hanya memeriksa kesehatan oma dan opa, tetapi relawan juga memperhatikan batin para pasien (kanan).

Bakti sosial kesehatan ini dihadiri oleh Wakil Lurah Pademangan Barat Yogi Santosa. Untuk memonitor sekitar 300 warganya yang datang berobat, ia bertemu dr. Bernades, dokter Puskesmas RW ini. Ia berharap kegiatan ini berlanjut dan rutin dilaksanakan guna membantu para Lansia yang tidak mampu membayar atau menebus obat di Puskesmas. “Adanya kegiatan ini membuat masyarakat senang, kesehatan mereka terobati, dan kita (pihak pemerintah) menjadi terbantu,” jelasnya.

Salah seorang anggota Tim Medis Tzu Chi dr. Linda menjelaskan bahwa lebih sulit untuk mengobati penyakit Lansia daripada penyakit anak-anak. Mereka mengeluh sakit bukan karena penyakit, tetapi mereka sebenarnya membutuhkan perhatian dari anak-anaknya. “Hari ini penyakit pasien cukup bervariasi, perlu mendapat catatan bahwa beberapa pasien di sini ternyata ada yang mengidap penyakit kronik, artinya penanganannya tidak bisa sekali dua kali, tetapi membutuhkan follow up, membutuhkan evaluasi pemeriksaan lain-lain yang sebenarnya lebih lengkap untuk menunjang dianogsis dan pengobatan dari pasien-pasien tersebut,” terang dr. Wirawan. “Saya berharap semoga acara seperti ini dapat berlangsung lebih sering lagi, kemudian juga lebih meriah, dan dengan cara seperti itu, saya (kita) berharap bahwa orang-orang dapat merasakan cinta kasih terhadap sesama dan merasa dihargai sehingga orang-orang terutama yang kurang mampu itu mendapat harapan dan cinta kasih yang lebih baik lagi,” tambahnya.

Dalam kegiatan baksos kesehatan ini ada 2 dokter spesialis penyakit dalam dan 7 dokter umum. Awal rencana hanya 4 perawat saja, tetapi kemudian ada perawat yang membawa anaknya yang juga seorang perawat. Ada pula perawat yang mengajak serta istrnya yang juga seorang bidan. Sebanyak 6 apoteker dan 7 asisten apoteker dengan penuh cinta kasih melayani dan menjelaskan cara pemakaian obat bagi 314 oma dan opa serta 4 insan Tzu Chi. Kegiatan ini juga dibantu oleh 32 insan Tzu Chi, 10 ibu anggota PKK, wakil kelurahan, dan Ketua RT setempat serta perwakilan anak SMAN 40 Jakarta. Pada pukul 12.30 WIB, terlihat relawan mulai membongkar tenda, bendera Tzu Chi, menyusun kembali tata letak meja dan kursi ruang kelas siswa. Para tim medis mulai beristirahat dan menikmati santapan siang.


Artikel Terkait

Suara Kasih : Catur-samgraha-vastu

Suara Kasih : Catur-samgraha-vastu

01 April 2011 Semoga semua orang dapat bertekad untuk menapaki Jalan Bodhisatwa selamanya. Inilah Catur-samgraha-vastu yang terdiri atas dana, tutur kata penuh cinta kasih, tindakan bermanfaat, dan kebersamaan.
“Mengetahui, Menyayangi, dan Menciptakan Berkah”

“Mengetahui, Menyayangi, dan Menciptakan Berkah”

01 Juni 2009 Dikisahkan, ada seorang raja yang sangat gemar berburu. Suatu hari raja dan rombongannya berburu di sebuah hutan. Saat ia melepaskan busur dari panah hendak memanah seekor rusa, jari kelingkingnya putus terkena busur panah. Raja pun marah dan menghukum penjara penasihat istananya. Di lain waktu, raja dan rombongannya pun kembali berburu ke hutan.
Menggalang Hati Melalui Bedah Buku

Menggalang Hati Melalui Bedah Buku

01 November 2011 Bedah buku kini menjadi sebuah kegiatan positif di setiap komunitas. Kegiatan ini sekarang menjadi agenda penting bagi kita. Suatu kegiatan positif yang harus didukung kesinambungannya oleh kita semua.
Bertambahnya satu orang baik di dalam masyarakat, akan menambah sebuah karma kebajikan di dunia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -