Kesungguhan Para Relawan Bersumbangsih dalam Pembuatan Bakcang Vegetarian
Jurnalis : Suwati (Tzu Chi Batam), Fotografer : Agus, Supardi (Tzu Chi Batam)Dua pekan sebelum pengambilan, relawan komunitas berkumpul untuk bersama-sama mempersiapkan bahan yang diperlukan.
Di tahun 2022, Yayasan Buddha Tzu Chi Batam kembali menyambut Perayaan Duan Wu atau Festival Perahu Naga dengan membuka pesanan untuk masyarakat Batam yang ingin memesan Bakcang Vegetarian Tzu Chi. Selain mensosialisasikan pola hidup sehat dengan bervegetaris, secara tidak langsung mereka juga ikut bersumbangsih atas setiap pembelian Bakcang Vegetarian tersebut.
Kesungguhan hati para relawan dengan tulus bersumbangsih menjadi bagian penting setiap proses pembuatan Bakcang. Para relawan menyisihkan waktu berharga mereka untuk membantu proses pembuatan Bakcang Vegetarian. Mulai dari persiapan bahan, pemotongan bahan, masak dan pembungkusan Bakcang Vegetarian sampai dengan proses penyerahan Bakcang ke pembeli untuk keseragaman kualitas dan rasa yang ingin diberikan kepada pembeli.
Pentingnya setiap bagian pembuatan Bakcang Vegetarian ini melibatkan semua komunitas untuk merangkul relawannya bersumbangsih. Linda Liem seorang relawan komite yang diberi kepercayaan menjadi koordinator dalam pemotongan bahan merangkul relawan komunitasnya ikut bersumbangsih. Linda Liem yang begitu bersungguh hati hadir satu hari sebelum pemotongan bahan, ia telah menyiapkan bahan yang harus direndam agar hari-H, relawan lain sudah bisa langsung mengerjakan proses berikutnya.
Selain itu Linda Liem juga diberi berkah menjadi bagian penerima PO serta bagian terakhir yaitu packing dan penyerahan kepada pembeli. Dalam menjalankan berkah ini Linda Liem tidak hanya hadir sendiri namun juga mengajak keponakannya yang baru berumur 12 tahun bernama Dennis.
“Di rumah bosan, di sini bisa bantu angkat-angkat dan timbang, senang, menjadi pintar dan rajin,” ujar Dennis.
Setelah sembuh dari Covid-19 varian Delta, Linda Liem dan Iwan (suami) berikrar untuk lebih aktif dalam kegiatan Tzu Chi.
Relawan yang bertugas di dapur mengaduk isi Bakcang agar rasa yang dihasilkan dapat merata.
Cerita di balik Linda Liem yang bersedia memikul begitu banyak tanggungjawab bagian penting proses memasak Bakcang, dia sempat merasa terpuruk di saat menghadapi masa pandemi dan sempat terpapar Covid-19. di saat kondisi drop dia mendapat banyak dukungan dari teman bajik dan merasa belum melakukan apa-apa. Ia merasa beberapa tahun belakangan ini banyak menyia-yiakan waktu. Saat itu ia mendapat kiriman lagu Tzu Chi yang berjudul “æ–¹å‘/Arah”, yang membuat dia sadar dan semangat kembali untuk aktif dan sangat Gan en kepada Master Cheng Yen.
“Senang, karena dulu sempat off kebetulan karena Covid-19. Pas di rumah sakit itu saya merasa sudah pasrah tidak bisa tertolong lagi, cuma menangis lalu melihat ke jendela kemudian shixiong (suami) saya setiap hari memberi dukungan, akhirnya saya tiba-tiba terpikir saya harus keluar dari sini. Nanti saya keluar dari sini bakalan aktif kembali ikut Tzu Chi dari situ saya langsung ikut dari kegiatan Vaksinasi,” cerita Linda Liem yang menggengam setiap waktu yang ada.
Dari cerita Linda Liem mengingatkan kita untuk mengenggam setiap waktu yang kita punya tentu juga dengan pola hidup sehat dengan bervegetaris. Dengan kekuatan 51 relawan yang bersama-sama menyiapkan 766 keranjang atau 6.128 pcs Bakcang Vegetarian yang diambil oleh pembeli mulai dari 30- 31 Mei hingga 01 Juni 2022 di Kantin Aula Jing Si Batam.
Tim pengikat Bakcang meningkat sehingga dapat mengikat 6.000-an dalam 2 hari.
Relawan bagian pengambilan mengisi keranjang daur ulang istimewa dengan 8 Bakcang Vegetarian.
Kesungguhan hati relawan dalam membuat Bakcang Vegetarian melibatkan dari yang paling kecil Dennis keponakan Linda Liem dan orang tua salah satu relawan komite yang berumur 77 tahun bernama Bai Ai Tju datang ikut bersumbangsih. “Senang makanya datang, yang penting senang, masa sekarang yang penting bisa saling membantu,” ujar Bai Ai Tju.
Dengan kebersamaan dalam pembuatan Bakcang Vegetarian ini bisa muncul rasa gan en (saling bersyukur), zhun zhong (saling menghargai), Ai (saling mengasihi). Gan en diberi kondisi tubuh yang sehat sehingga dapat bergabung dengan keluarga besar Tzu Chi bersama-sama membungkus Bakcang. Dan dengan jumlah relawan yang begitu banyak, kita harus zhun zhong sehingga terciptanya suasana yang harmonis dan perasaan sukacita serta timbul tali persaudaraan yang penuh dengan Ai.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Suara Kasih: Bacang Cinta Kasih
15 Juni 2010Perlahan-lahan, insan Tzu Chi menyadari bahwa karya kemanusiaan Tzu Chi kian berkembang. Insan Tzu Chi pun sangat bijaksana. Untuk membantu korban bencana di negara lain, mereka membuat bacang dan menjualnya pada saat perayaan Festival Perahu Naga. Hal ini tak hanya dilakukan oleh insan Tzu Chi di Taiwan.