Ketajaman dan Asa
Jurnalis : Riani Purnamasari (He Qi Utara), Fotografer : Riani Purnamasari, Joni saharani (He Qi Utara)“Kecepatan rana (shutter speed) menentukan kecepatan dalam momen yang diambil,” kata Anand, fotografer Tim Media Cetak Tzu Chi dalam pelatihan relawan dokumentasi yang diadakan setiap Jumat di Jing Si Books & Café Pluit, Jakarta Utara. |
| ||
Seperti namanya, 3 in 1 terdiri dari foto, video dan tulisan. Ketiga hal ini bergabung dalam pembuatan suatu berita dalam bentuk tulisan maupun lisan, yang diterbitkan dalam website, buletin, majalah dan siaran di Da Ai TV. Tim 3 in1 lah yang mencatat sejarah jejak langkah Master Cheng Yen di segala penjuru dunia. Mereka menjadi mata dan telinga Master Cheng Yen. Meski Master Cheng Yen tidak bisa berkunjung ke berbagai tempat di dunia ini, namun berkat kehadiran relawan dokumentasilah maka Master dapat mengetahui berbagai kejadian di dunia ini. Fotografi Simply Fotografi adalah kegiatan mengabadikan obyek/gambar atau suatu kejadian dengan menggunakan sinar. Untuk menghasilkan suatu foto, di zaman modern ini diperlukan sinar yang memberi cahaya pada gambar yang dihasilkan, lensa, memory card dan kamera sebagai media, namun yang terpenting adalah adanya obyek pengambilan gambar atau momen. Dengan teknik fotografi modern, dimana penggunaan film sudah jarang ditemukan, fotografi tetap memiliki 4 unsur di dalam menghasilkan sebuah foto. Pertama adalah kecepatan rana (shutter speed) yang merupakan kecepatan tirai/sensor dalam menangkap sinar. Angka pada shutter speed untuk pergeseran tiap 1 stop adalah 8000, 4000, 2000, 1000, 500, 250, 125, 60, 30, 15, 8, 4, 0'5, 1', 2', 4', 8', 15', 30' dan bulb (selama shutter ditekan, kamera akan terus merekam gambar). Kedua adalah ruang tajam (Appeture). Jauh dekatnya tingkat ketajaman gambar, biasanya pada kamera SLR, aperture memiliki angka seperti 1; 1,4; 2; 2,8; 4; 5,6; 8; 11; 16; 22; 32 untuk pergeseran 1 stop. Ketiga yaitu ASA/ISO yang menentukan kesensitifan sensor dalam menangkap sinar. Angka dari ASA untuk perubahan 1 stop yaitu 50, 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400. Semakin tinggi angka ASA maka akan semakin sensitif sensor apabila terkena sinar. Ketika Asa lebih tinggi foto yang dihasilkan akan cenderung lebih noise, kurang kontras dan kurang resolusi. Keempat adalah objek foto yang berupa suatu gambar yang diabadikan dalam bahasa visual fotografi.
Ket : - “Foto jurnalistik memiliki jiwa yang berbeda dari foto dokumentasi," jelas Anand Yahya untuk menyamakan persepsi di antara fotografer yang hadir malam itu (kiri) Jenis-jenis Foto Lebih dalam lagi, masuk ke pengambilan momen Tzu Chi, Tim 3 in 1 diharapkan selalu datang tepat waktu untuk lebih banyak berinteraksi dengan relawan maupun dengan masyarakat sekitar yang akan menjadi target dari obyek foto. Hal ini dapat menciptakan ikatan kepercayaan antara fotografer dengan obyek tersebut, yang kemudian tidak akan merasa terganggu ketika pengambilan momen dilakukan karena sudah ada kedekatan di antara keduanya. “Apakah bisa para (relawan) 3 in 1 menulis secara aktual?” tanya Anand pada para peserta. “Ya, kami akan berkomitmen dengan penulisan yang akan dilakukan setelah adanya acara untuk menjaga nilai aktual dari berita foto tersebut,” jawab para peserta kompak. Senyum gembira Anand pun menutup kegiatan pelatihan relawan dokumentasi malam itu. | |||