Ketika Impian Hadir

Jurnalis : Neysa (He Qi Timur), Fotografer : Kurniawan (He Qi Timur)
 
foto

* Relawan Tzu Chi memapah Masa’ah untuk duduk di atas kursi roda. Membuatnya dapat leluasa bergerak setelah bertahun-tahun terbaring di tempat tidur.

Bantuan sebuah kursi roda berhenti tepat di depan rumah kontrakan ibu Masa’ah (67 tahun) di Pengangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara, ibu 4 orang anak ini pada 3 tahun yang lalu jatuh di depan rumahnya. Tidak disangka inilah awal yang membuat Masa’ah mengalami kesulitan berdiri sampai sekarang.

Himpitan ekonomi membuat Masa’ah dan anak-anaknya memilih pengobatan tradisional dibanding pengobatan medis. Tapi sayang usahanya ini tidak membuahkan hasil apa-apa. Dalam kesehariannya Masa’ah harus terbaring di tempat tidur. Impian terbesarnya adalah bisa berjalan sendiri.

Suatu kali relawan kunjungan kasih Tzu Chi mengunjungi keluarga Masa’ah untuk melihat keadaan kehidupan mereka pada saat pembangunan rumahnya yang termasuk dalam Program Bebenah Kampung. Namun begitu melihat keadaan Masa’ah yang terbaring di tempat tidur, relawan menanyakan lebih lanjut perihal keadaannya. Keluarga pun bercerita bahwa Masa’ah telah lama tidak mampu berdiri sendiri.

Hal ini mendapat perhatian khusus dari relawan. Tzu Chi kemudian memutuskan untuk memberikan bantuan kursi roda kepada Masa’ah. Untuk dapat duduk di kursi roda yang diserahkan pada Minggu, 22 Februari 2009 tersebut, Masa’ah harus dipapah dari tempat tidurnya oleh relawan dan anaknya.

foto  foto

Ket : - Etty memberikan ucapan selamat kepada Masa’ah. (kiri)
        - Cixi Shijie memberikan acungan jempol kepada Masa’ah yang sudah bisa menggunakan kursi roda. (kanan)

Pendengarannya yang sudah lama hilang membuatnya tak mampu menjawab pertanyaan relawan. “Kita ke rumah baru, ya. Senang, ya..?” Cixi Shijie berusaha menjelaskan kepada Masa’ah yang kelihatan bingung. Ibu itu hanya bisa menjawab dengan anggukan kepala. Roda kursi mulai berputar menghantarkan Masa’ah yang saat itu ditemani 2 orang anaknya ke rumah barunya yang telah selesai dibangun. Etty Shijie menyerahkan kunci beserta surat-surat rumah kepada Masa’ah disaksikan oleh para warga beserta ketua RT setempat.

“Selamat ya Bu, selamat rumah baru ya.., biar ibu lebih sehat dan bahagia,” ucapan selamat dari Etty yang tulus disambut dengan jabat tangan dan kegembiraan di wajah Masa’ah. Para relawan juga menghadiahkan lagu Satu Keluarga beserta isyarat tangan kepada warga yang hadir khususnya keluarga Masa’ah. “Lagu ini mencerminkan tujuan hati kita, kenapa sampai membantu warga yang membutuhkan. Bantuan ini tidak datang begitu saja, namun Tzu Chi mengumpulkan dari donatur yang asal mulanya dari celengan bambu yang diserahkan ke Tzu Chi. Mudah-mudahan cinta kasih ini tersebar luas dan berlanjut,” harapan Etty sebelum memulai menyanyikan lagunya.

“Saya ucapkan terima kasih kepada Tzu Chi dan Summarecon yang telah membantu membangun rumah saya seperti ini,” ungkapan kebahagiaan dari Junaidi (28 tahun) putra bungsu Masa’ah yang kini bekerja di pabrik plastik. Ginting, ketua RT setempat berharap bantuan Bebenah Kampung ini merupakan permulaan dan akan berlanjut bantuan pembangunan rumah warganya yang lain yang kurang mampu.

foto  

Ket : - Perubahan rumahnya sempat membuat Masa’ah tidak sadar bahwa ia sedang berada di rumahnya sendiri
           yang telah selesai dibangun.

Di sela-sela kebahagiaan keluarga Masa’ah, ternyata ibu ini masih belum menyadari kalau ia sedang berada di rumahnya sendiri. “Dia ini nggak tahu, sangkanya bukan rumahnya,” imbuh Udin, anak kedua Masa’ah yang bekerja sebagai kuli bangunan. Perbedaan dengan rumah yang pernah ia tempati membuatnya tidak mengenali rumahnya yang sekarang. Perlahan anaknya menjelaskan, hingga ia dapat menyadari bahwa sekarang ia berada di rumahnya sendiri. Selain rumah keluarga Masa’ah, ada 6 unit yang selesai dibangun dan diserahkan juga pada hari yang sama di Pegangsaan Dua.

 

Artikel Terkait

"Terima Kasih Tuhan, Kau Kirim Mereka ke Papua"

20 Juli 2019
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kembali mengadakan baksos kesehatan di Manokwari pada 19 – 21 Juli 2019. Pelaksanaan screening sebelumnya telah dilaksanakan pada tanggal 13 Juli 2019 di  RS Bhayangkara Lodewijk Mandatjan dan diikuti oleh 667 orang. Hasilnya 256 orang dinyatakan lolos untuk operasi.
Ibu Yang Tak Kenal Lelah

Ibu Yang Tak Kenal Lelah

25 April 2011 Walaupun kenyataan hidup yang harus dihadapinya sulit, lelah dan penuh dengan perjuangan hingga membuat tubuhnya semakin kurus dan lemah, seorang ibu tak akan membiarkan anaknya hidup dalam kesusahan.
Merayakan Imlek dengan Bersumbangsih Bagi Sesama

Merayakan Imlek dengan Bersumbangsih Bagi Sesama

13 Februari 2020

Menyambut Tahun Baru Imlek, Sekolah Surya Pemandu mengadakan perayaan dengan penuh sukacita dan kebahagiaan di Mal Taman Anggrek Jakarta Barat.  Setiap tahun, kegiatan Imlek diisi dengan acara kreativitas anak-anak sekolah. Sejak 2014, perayaan Imlek di sekolah ini bertambah satu kegiatan yaitu penuangan celengan untuk disumbangkan ke Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia.

Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -