Ketika Para Pengusaha Berkumpul dalam Tea Gathering

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Mika Wulan (DAAI TV), Fotografer : Henry Pramudya Soegiana (DAAI TV)
Liliawati Rahardjo berharap para pengusaha bisa ikut mendukung DAAI TV, sehingga nilai-nilai kebenaran, kebajikan, dan keindahan dapat lebih disebarluaskan di pelosok-pelosok Indonesia.

Ketika mendapat laporan dari stafnya bahwa penjualan real estate miliknya yang baru saja launching sukses besar, Liliawati Rahardjo hanya menjawab dengan tiga kata Oh bagus congratulations. Tapi saat berhasil mengajak banyak orang bersumbangsih melalui celengan bambu Tzu Chi, Liliawati menceritakan kebahagiaannya itu hingga beberapa pekan lamanya.

“Sampai direktur (staf-nya) bilang, ‘Bu saya lihat ibu jual rumah yang ratusan miliar cuma congratulations, tapi celengan bambu yang uang koin kok begitu happy sampai berminggu-minggu diceritakan,” ujar Liliawati tertawa. Para pengusaha yang hadir dalam Tea Gathering Pengusaha pun ikut tertawa.

Nah, inilah kebahagiaan yang hanya bisa saya dapat di Tzu Chi,” sambung Liliawati yang dikenal dengan julukan srikandi bisnis properti Indonesia ini, dengan perusahaannya, PT. Summarecon Agung.

Tea Gathering Pengusaha ini digelar DAAI TV di Aula Jing Si Indonesia, Sabtu 27 Januari 2024 dan dihadiri para pengusaha yang juga menjadi penggiat sosial. Para pengusaha diajak untuk men-support DAAI TV yang konsisten menyebarluaskan nilai-nilai kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Pun dengan Liliawati yang telah lama menjadi donatur dan sponsor DAAI TV.

“Saya rasa media ini penting ya untuk bisa membentuk mindset masyarakat, bahkan mengubah mindset juga. Dan waktu mendirikan DAAI TV di Indonesia, Master Cheng Yen berharap DAAI TV bisa membawa satu aliran yang jernih untuk masyarakat Indonesia. Jadi misi DAAI TV adalah menyebarluaskan kebenaran, kebaikan dan kebajikan, dan saya rasa itu harus kita dukung penuh. Apalagi sekarang banyak hoax.” Jelasnya.

Selain itu, ajaran Master Cheng Yen tentang Gan En Zhun Zhong Ai, yaitu bersyukur, menghormati dan cinta kasih mesti disebarluaskan ke masyarakat. Liliawati yakin dengan DAAI TV yang sekarang memiliki platform digital yang lengkap, maka kapan dan di mana saja, semua orang bisa mendapatkan konten-konten yang menenangkan hati dan penuh dengan motivasi.

Tea Gathering ini juga dihadiri Ketua Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei, Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma, dan juga relawan senior Tzu Chi, Chia Wen Yu yang selalu dan sangat mendukung DAAI TV.

Ajaran Master Cheng Yen tentang Gan En yakni bersyukur memiliki impact luar biasa dalam diri Liliawati. Ia mencontohkan kejadian yang baru terjadi sekitar lima bulan lalu. Anak sulungnya, Soegianto tiba-tiba saja, dan tanpa gejala, ternyata di levernya terdapat limfoma atau benjolan.

Mula-mula, putranya tersebut batuk-batuk, Liliawati pun memintanya pergi ke dokter. Aneh bin ajaib, dokter malah meminta ia periksa USG. Dan benar saja, ditemukan sesuatu di levernya, dan perlu dilakukan MRI untuk dapat melihat lebih jelas. Dari hasil MRI tersebut rupanya ada tumor. Putranya tersebut pun pergi ke Singapura untuk mencari second opinion. Hasilnya sama, betul ada tumor di levernya. 

“Karena dia kekurangan darah, dia diinfus, setelah itu dia foto, dan kirim Whatsapp ke saya. Dia masih bisa tertawa. Saya yang sedih, langsung telepon ke menantu saya, ini si koko masih bisa ketawa, apakah dia menghibur kita? Menantu saya bilang, enggak Mi, benar. Koko bersyukur karena ke dokter untuk periksa batuk, dokternya periksa USG untuk perutnya. Jadi dalam waktu yang dini bisa segera ketahuan,” cerita Liliawati.

Singkat cerita, Liliawati pun menemani sang putra menjalani operasi di Taiwan. Setelah operasi, dokter menjelaskan bahwa beruntung bukan kanker Lever, melainkan adalah Kanker Limfoma di lever. Menurut penjelasan Dokter, jika saja itu kanker lever, setelah dioperasi dan kemo, masih perlu dipantau terus selama lima tahun, takut kambuh. Adapun Limfoma, setelah dioperasi dan dikemo, maka sudah tuntas. “Dengan diagnosa ini kami sekeluarga benar-benar merasa sangat bersyukur, karena penyakitnya bisa cepat diketahui dan ditangani”, papar Liliawati.

“Tiap orang ada karmanya masing-masing, karma itu tidak bisa dibarter dengan perbuatan baik yang kita lakukan, tapi mungkin bisa diringankan. Dengan adanya ajaran Master Cheng Yen tentang "bersyukur", itu meringankan saya, tiap kali kita bersyukur maka kita bisa melihat dari sudut pandang yang lain, kita tidak ngeluh, kita juga jadi tidak stress, bisa menerima dengan lebih tenang,”  pungkasnya.

Keharuman Budaya Humanis
Dalam tea gathering ini, DAAI TV menampilkan keharuman budaya humanis Tzu Chi yang tersirat dalam seni meracik teh ala Jing Si dan seni merangkai bunga yang diperagakan oleh para relawan Tzu Chi.  Seni yang diperagakan ini sarat makna filosofi. Rangkaian prosesinya menyiratkan harmoni, keindahan dan keanggunan. Setiap prosesnya juga penuh makna dan mengajarkan arti bersyukur, saling menghormati dan menumbuhkan cinta kasih. Karyawan DAAI TV juga berpartisipasi dalam proses penyajian teh.

Keharuman budaya humanis, yang tersirat dalam seni meracik teh.

Bunda Yudith hadir bersama anak didiknya berbagi tentang dampak DAAI TV bagi aktivitas sosialnya.

Narasumber Program Mimpi Jadi Nyata DAAI TV yang akrab dipanggil Bunda Yudith juga hadir bersama anak didiknya untuk berbagi tentang dampak DAAI TV pada aktivitas sosialnya sebagai pendiri rumah singgah Home di Kawasan Cilincing.

“Terimakasih untuk DAAI TV yang telah memberikan kesempatan saya untuk berbagi di program Mimpi jadi Nyata, sehingga menggerakkan hati dan simpati banyak pihak untuk membantu perjuangan HOME dalam merawat sekitar 100 anak asuh dan anak kurang mampu,” tutur Bunda Yudith.

Nanik Soelistiowati, mendapatkan banyak inspirasi dari gathering pengusaha ini.

Nanik Soelistiowati, pengusaha pemilik dari Pisang Goreng Madu Bu Nanik yang telah lama menjadi donatur DAAI TV juga hadir dalam gathering ini. Ia mendapatkan banyak insight dari tea gathering ini. “Saya sangat terinspirasi dengan kata-kata Bu Liliawati dan Bunda Yudith, kita harus mengikuti jejak mereka. Mungkin saya belum sedalam itu pemikirannya, sedikit membantu iya di acara DAAI TV, tapi belum terpikirkan untuk berbuat lebih banyak. Itu yang harus saya pikirkan untuk ke depan karena usia saya juga sudah cukup, tidak tahu kehendak Tuhan sampai kapan, jangan sampai terlambat mengikuti jejak mereka,” ujarnya.

Bagi Board of Director (BOD) DAAI TV Edy Wiranto, para pengusaha yang datang dalam gathering ini bukan sekedar pengusaha, tetapi sebagai komunitas yang mempunyai kekuatan besar untuk mendorong dan berkontribusi dalam gerakan menyebarkan kebaikan.

Board of Director (BOD) DAAI TV Edy Wiranto mengatakan,  DAAI TV adalah platform yang memungkinkan para pengusaha untuk berkontribusi pada aksi kebaikan yang lebih besar.

“Sebagai media, DAAI TV adalah platform yang memungkinkan kita untuk berkontribusi pada aksi kebaikan yang lebih besar. Hari ini saya mengajak Anda untuk tidak melihat DAAI TV sebagai saluran media biasa tetapi sebagai mitra dalam membuat dampak positif pada sesama dan bangsa. Bersama-sama dengan kekuatan kita sebagai pengusaha kita bisa membuat perubahan yang lebih besar dengan memanfaatkan DAAI TV untuk menguatkan pesan humanisme, kebaikan, dan tanggung jawab sosial,” ajaknya.

Gathering pun ditutup dengan penampilan isyarat tangan “DAAI Mencerahkan Dunia oleh karyawan DAAI TV. Di tengah banyaknya tayangan dan konten yang tersebar di berbagai platform, Tea Gathering Pengusaha ini berupaya menggalang lebih banyak hati untuk mendukung DAAI TV dalam menyebarkan kebenaran, kebajikan dan keindahan, agar dunia lebih damai dan harmonis.

Editor: Arimami Suryo A

Artikel Terkait

Ketika Para Pengusaha Berkumpul dalam Tea Gathering

Ketika Para Pengusaha Berkumpul dalam Tea Gathering

01 Februari 2024

Bagi Board of Director (BOD) DAAI TV Edy Wiranto, para pengusaha yang datang dalam gathering ini bukan sekedar pengusaha, tetapi sebagai komunitas yang mempunyai kekuatan besar untuk mendorong dan berkontribusi dalam gerakan menyebarkan kebaikan.

Membina Kesadaran Pelestarian Lingkungan

Membina Kesadaran Pelestarian Lingkungan

05 Oktober 2017

Relawan Tzu Chi Batam mengadakan ramah tamah bersama warga Perumahan Permata Regency dan Permata Baloi pada 21 September 2017. Melalui ramah tamah tersebut, relawan Tzu Chi menyosialisasikan tentang aksi pelestarian lingkungan kepada warga.

Perjamuan Yang Dipenuhi Keharuman Teh, Bunga, dan Batin

Perjamuan Yang Dipenuhi Keharuman Teh, Bunga, dan Batin

03 Mei 2019

Para istri komisaris kehormatan Tzu Chi mengikuti perkenalan budaya teh Jing Si dan kaligrafi Chinese serta yang diiringi permainan kecapi, Jumat, 26 April 2019.

Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -