Ketika Tzu Ching Jakarta Berkumpul Kembali

Jurnalis : Andryan VT (Tzu Ching Jakarta), Fotografer : Elysa (Tzu Ching Jakarta)

foto
Minggu, 2 Maret 2014, Tzu Ching Jakarta mengadakan acara gathering bersama. Acara ini juga diikuti oleh papa dan mama pendamping Tzu Ching.

Akhirnya kita bertemu lagi! Begitulah sepintas pikiran yang datang pada hari gathering waktu itu. Tidak terasa sudah hampir satu tahun Tzu Ching Jakarta kembali ke wilayah komunitas masing-masing. Tzu Ching Binus kembali ke Hu Ai Cengkareng Barat, Tzu Ching Untar dan Trisakti kembali ke Hu Ai Pluit, Tzu Ching UBM dan MISC kembali ke Hu Ai Angke dan Tzu Ching & dan Bekasi kembali ke Hu Ai Gading.

Dengan kembali ke masing-masing, kegiatan Tzu Ching Jakarta yang semula bersama-sama sekarang telah terpisah ke wilayah masing-masing. Frekuensi Tzu Ching Jakarta saling berjumpa pun semakin jarang. Oleh karena itulah, pada saat Gathering Tzu Ching 2014, semuanya saling bertemu, saling melepas rindu dan berbagi cerita dan pengalaman di komunitas masing-masing.

Gathering Tzu Ching Jakarta 2014 dimulai pada pukul 13.00 di Xi She Ting dengan jumlah peserta 66 orang termasuk Papa Mama Tzu Ching dari masing-masing wilayah komunitas. Permulaan acara, Tzu Ching serta Papa Mama semua diajak bernostalgia di tahun 2013 menyaksikan kegiatan Tzu Ching yang telah dilakukan selama 2013. Setelah menyaksikan kilas balik Tzu Ching 2013, Tzu Ching Jakarta dari masing-masing wilayah komunitas bergiliran memperkenalkan struktur Tzu Ching di komunitas serta apa saja yang telah mereka lakukan dari Oktober 2013 hingga Gathering waktu itu. Hal ini bertujuan untuk memotivasi dan memberikan ide kegiatan bagi Tzu Ching wilayah lain.

Setelah Tzu Ching seluruh Jakarta serta Papa-Mama mengetahui apa saja yang telah dilakukan Tzu Ching seluruh Jakarta di wilayah masing-masing, saatnya kita menyambut tahun 2014. Dalam sesi ini, Ketua Tzu Ching Indonesia, Hasan Xuezhang memberikan SOP (Standard Operational Procedure) serta arahan untuk tahun 2014. SOP dan arahan inilah yang akan menjadi dasar kegiatan Tzu Ching seluruh Indonesia. Setelah mendengarkan sesi dari awal hingga sekitar pukul 15.00, Tzu Ching serta Papa-Mama diajak keluar ruangan untuk bermain games.

foto  foto

Keterangan :

  • Tzu Ching bermain games dengan papa mama. Di games ini mereka harus bekerja sama membawa lilin yang menyala agar tidak padam (kiri).
  • Games ini bermakna bahwa Tzu Ching harus He Xin(Satu Hati), He Qi(Ramah Tamah), Hu Ai (Saling Mengasihi), Xie Li (Gotong Royong) (kanan).

Games ini sangat unik dan menantang karena dimainkan begitu banyak orang menggunakan 2 lilin masing-masing tim. Tzu Ching dan Papa-Mama dibagi menjadi 4 tim sesuai dengan wilayah komunitas masing-masing.  Disini tugas Tzu Ching adalah menjaga lilin agar tetap hidup dibawah terpaan angin yang kencang di Tangga Seribu Aula Jing Si sambil mencari 4 kata kunci yang diperlukan yaitu He Xin, He Qi, Hu Ai, Xie Li. Games ini mengajarkan kita bahwa diperlukan kerja keras serta kerja sama serta pantang menyerah dalam mencapai tujuan kita serta dalam berkegiatan. Dalam mengumpulkan niat He Xin(Satu Hati), He Qi(Ramah Tamah), Hu Ai (Saling Mengasihi), Xie Li (Gotong Royong), Tzu Ching tidak bisa sendiri melainkan memerlukan bantuan serta dorongan dari orang lain.

Selanjutnya Tzu Ching serta Papa Mama diberikan informasi mengenai kegiatan besar Tzu Ching selama 2014 termasuk Tzu Ching Camp Indonesia 2014 dan Tzu Ching Camp International pada akhir tahun nantinya di Taiwan. Diharapkan para Tzu Ching, Xuezhang, Xuejie serta Papa-Mama Tzu Ching dapat bersama-sama pulang ke kampung halaman batin yaitu Hualien,Taiwan, mengikuti Tzu Ching Camp International pada akhir tahun nantinya. Melengkapi sesi ini adalah penampilan Shou Yu Cai She De Chi Bang atau Sayap yang Berwarna.

foto  foto

Keterangan :

  • Gathering ini juga untuk menjalin keakraban antara Tzu Ching dengan papa dan mama pembimbing Tzu Ching (kiri).
  • Gathering Tzu Ching 2014 ini begitu seru dan bermakna dan penuh motivasi, Diharapkan Tzu Ching Jakarta dan Indonesia akan terus dan lebih bersemangat lagi pada tahun 2014 ini (kanan).

Pada sesi akhir, Tzu Ching mendapatkan pesan yang sangat tidak ternilai harganya. Papa-Mama Tzu Ching dari masing-masing wilayah memberikan pesan cinta kasih yang sangat indah bagi seluruh Tzu Ching. Suatu pesan cinta kasih yang begitu tulus bagi anak-anak tercinta mereka. Tzu Ching tentunya sangat terharu dan akan selalu mengingat dan melaksanakan pesan-pesan dari Papa Mama Tzu Ching.

Gathering Tzu Ching 2014 ditutup dengan mendengarkan Ceramah dari Shigong Shangren (Master Cheng Yen) dan melantunkan Qi Dao (doa). Selesai Gathering, Tzu Ching serta Papa-Mama bersama-sama makan malam di Kantin. Hidangan Steamboat Vegetarian yang begitu enak telah disiapkan oleh tim Konsumsi dari Tzu Ching serta Papa-Mama.

Gathering Tzu Ching 2014 ini begitu seru dan bermakna dan penuh motivasi, Diharapkan Tzu Ching Jakarta dan Indonesia akan terus dan lebih bersemangat lagi pada tahun 2014 ini. Sampai jumpa di Gathering Tzu Ching Jakarta berikutnya ! Dengan memiliki keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada hal yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini – Kata Perenungan Master Cheng Yen.


Artikel Terkait

Pemberkahan Akhir Tahun 2017: Tujuh Kisah Inspiratif

Pemberkahan Akhir Tahun 2017: Tujuh Kisah Inspiratif

30 Januari 2018
Bertepatan dengan acara Pemberkahan Akhir Tahun Tzu Chi 2017 (27 – 28 Jamnuari 2018)  juga dilakukan peluncuran Buku Kisah Perjuangan Anak-anak Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Dalam Menyongsong Masa Depan yang Lebih Cerah. Buku ini berisi 7 kisah perjuangan anak-anak dalam meraih cita-citanya.
Pengobatan Penyakit Dalam

Pengobatan Penyakit Dalam

24 Oktober 2017
Pada 21 Oktober 2017, Tzu Chi Padang mengadakan baksos kesehatan untuk masyarakat di sekitar Kantor Tzu Chi Padang. Kegiatan ini terselenggara berkat jalinan jodoh antara Tzu Chi Padang dengan dr. Niko F, SpPD.
Tetap Waspada Akan Erupsi Sinabung

Tetap Waspada Akan Erupsi Sinabung

21 Februari 2018
Sesuai kebutuhan darurat yang dibutuhkan, relawan Tzu Chi langsung memberikan bantuan berupa masker kepada warga, 20 Februari 2018. Dua belas relawan membawa 1.000 lembar masker dari Medan ke Karo dengan jarak tempuh 80 km. Mereka tiba di Desa Naman Teran pukul 9.00 WIB sehari setelah Gunung Sinabung erupsi.
Orang yang selalu bersumbangsih akan senantiasa diliputi sukacita. Orang yang selalu bersyukur akan senantiasa dilimpahi berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -