Khidmatnya Doa Bersama Waisak di Sekolah Ehipassiko

Jurnalis : Yuliawati Yohanda, Ronald August (He Qi Tangerang) , Fotografer : Vivi, Merry C (He Qi B 1), Mery Hasan (He Qi Barat 2), Binawan T, Megawati, Michelle Aprilia (He Qi Tangerang)

Barisan relawan komite Tzu Chi berjalan membawa persembahan diiringi lagu Lu Xiang Zan (Gatha Pendupaan).

Perayaan Waisak di Ekayana Ehipassiko School BSD, Kota Tangerang Selatan, Minggu 28 Mei 2023 berlangsung khidmat. Para relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Tangerang, He Qi Barat 1 dan He Qi Barat 2 turut hadir di sini. Tak sekedar hadir, para relawan juga menyiapkan segala sesuatunya sehingga acara Tri Suci Waisak dan Basuh Kaki Ibu berjalan dengan baik.

Mei Rong, relawan Tzu Chi bertugas sebagai MC. Ketika Lu Xiang San (Gatha Pendupaan) berkumandang, barisan relawan komite yang bertugas membawa Persembahan berupa pelita, air dan bunga mulai berjalan menuju meja persembahan. Dilanjutkan dengan prosesi Waisak oleh para Bhikhu Sangha dan diikuti seluruh relawan dan umat yang hadir. Kemudian dilanjutkan dengan doa bersama dan juga menghormat kepada Yang Maha Sempurna di alam semesta.

Para Bhikhu Sangha memulai prosesi Waisak.

Bhiksu Bhadra Samsaka membawakan ceramah Waisak setelah acara prosesi berlangsung tertib dan lancar, “Sejarah mencatat bahwa Buddha yang Maha Mulia membabarkan Dharma selama 45 tahun di dunia, kita sebagai pewaris Dharma, bahwa Dharma tidak akan bermakna, Dharma tidak akan berarti jika kita tidak mempraktikkan Dharma tersebut dalam kehidupan sehari hari kita,” tutur Bhiksu Bhadra Samsaka.

“Dalam Mahaparinibbana Sutta dikatakan, kita harus mempraktikkan Dharma yang dibabarkan Sang Buddha dengan nilai-nilai cinta kasih, gotong royong, dan rasa kepedulian. Jika kesemuanya itu dipraktikkan maka kita pantas disebut sebagai pengikut Buddha, mempraktikkan hal hal tersebut maka negara akan harmonis dan kita pun akan hidup bahagia. Selamat Hari Trisuci Waisak 2023,” sambung Bhiksu Bhadra Samsaka menutup ceramah singkatnya.

Masyarakat umum selain relawan Tzu Chi pun ikut serta dalam peringatan Tri Suci Waisak tersebut.

Basuh Kaki Ibu
Ada yang menarik pada acara basuh kaki kali ini. Bayu Aldrian seorang Gan En Hu (penerima bantuan jangka panjang Tzu Chi) yang beberapa hari bakal menjalani operasi kanker Nasofaring hadir dalam acara ini. Basuh Kaki merupakan acara yang sangat berkesan dalam hidupnya.

Setelah acara Waisak, ada penampilan drama tentang pengorbanan seorang ibu untuk anaknya dari masih dalam kandungan hingga lulus kuliah.

“Seumur hidup, saya belum pernah membasuh kaki ibu saya, jadi ketika saya membasuh kaki ibu saya tadi, saya langsung teringat betapa ibu telah berkorban buat saya walaupun saya pernah menyakiti perasaannya. Ibu tidak pernah mengeluh sedikit pun ketika membesarkan saya dari kecil hingga saya usia 26 tahun, apalagi dengan kondisi saya saat ini yang mengalami kanker nasofaring, hanya ibu yang mau merawat saya, dengan penuh perhatian dan kesabaran, ibu tak kenal lelah mau merawat saya sepanjang hari dan mengantarkan saya berobat, (pulang pergi ke Rumah Sakit Kanker Dharmais, Jakarta),” ujar Bayu.

Ketika pembawa acara mengajak para peserta untuk memeluk ibu masing-masing, Bayu pun berlinangan air mata Ia teringat entah sudah berapa tahun tidak memeluk ibunya.  Ia pun meminta maaf kepada ibunya.

Bayu sungguh terkesan dengan acara Basuh Kaki.

Johnny Chandrina, Ketua He Qi Tangerang sangat bersukacita mengingat kerjasama para relawan telah menyukseskan perayaan Tri Suci Waisak dan Basuh Kaki Ibu di Ekayana Ehipassiko School ini.

“Kurang lebih sebanyak 350 orang termasuk panitia relawan dan umat hadir dalam acara ini Ini semua berkat Shixiong Shijie yang Hen Yong Xin (bersungguh hati) memegang tanggung jawab. Kegiatan kita juga telah memberikan manfaat untuk banyak orang, termasuk acara basuh kaki, di mana banyak anak berkesempatan menunjukan rasa baktinya pada ibu mereka,” pungkasnya.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Waisak 2555: Saat Poster Berbicara

Waisak 2555: Saat Poster Berbicara

12 Mei 2011
Pameran poster kali ini membuat banyak hadirin berdecak kagum karena di setiap poster itu ternyata mengandung sebuah cerita dan juga pesan, serta harapan.
Waisak Tzu Chi 2018: Dari Satu Menjadi Tak Terhingga (Bag. 2)

Waisak Tzu Chi 2018: Dari Satu Menjadi Tak Terhingga (Bag. 2)

15 Mei 2018

Sejak Yayasan Buddha Tzu Chi berdiri hingga kini berusia 25 tahun, Chia Wenyu selalu mendapatkan tanggung jawab sebagai pemandu acara. Namun pemandangan berbeda ada di Waisak Tzu Chi 2018. Wenyu kali ini tidak lagi ada di depan panggung, dirinya duduk dengan anggun di barisan pembawa persembahan bersama 120 relawan Tzu Chi lainnya.

Perayaan Waisak di Sekolah Putra Bangsa Berbudi Deli Serdang

Perayaan Waisak di Sekolah Putra Bangsa Berbudi Deli Serdang

15 Mei 2024

Komunitas relawan Tzu Chi Medan tepatnya di Hu Ai Titi Kuning mengadakan pemandian rupang Buddha dalam rangka Perayaan Waisak di Sekolah Putra Bangsa Berbudi (PBB). 

Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -